FF Hope Is a Dream That Doesn’t Sleep

Finalis 3 lomba FF Kyuhyun Indonesia Fans Club dalam rangka Ultah Kyuhyun^^

 

Image

Title : Hope Is a Dream That Doesn’t Sleep
Author : Choi_Rae Hee
fb : Zry Natalia Fichiers Mamosey
twitt : @rae_hee4123
Main cast : Cho Kyuhyun,Kim Jae In
Other cast : Taeyeon,Baekhyun,Chen,Eunhyuk,Kai,Taemin,Hyoyeon,Ji soo
Genre : romance,friendly

      -jangan berpikir menang atau kalahnya,tapi berpikirlah untuk memberikan yang terbaik…ceileh xD
      -ff ini clear hasil pemikiran author sendiri
      -semoga yang membaca suka 🙂

.
.
                                         -HAPPY READING-
.
.
Kim Jae In P O V

akhirnya mimpi menjadi nyata.kyuhyun oppa..kau tau?HOPE IS A DREAM THAT DOESNT SLEEP.mimpiku menjadi nyata.
Tabunganku menunjang,aku bisa berangkat korea,mengikuti audisi di SM Ent. Aku yakin bisa lolos dan bertemu my king evil Cho Kyuhyun.hahaha..aku senang !

‘drrt..drrt..drrt.’

“yeoboseyeo.ne aku sudah di bandara incheon.kau jadi kan menjemputku?jinjayo?.kau di mana?.hmm….chakkaman.kau yang memakai jaket berwarna ungu eoh?.rambutmu sebahu?.heyy….aku di belakangmu.(ucapku sambil melambai lambaikan tanganku).ne,aku mira..anni.maksudku Kim Jae In.”
kami pun berpelukan.di sini sangat dingin.sangat sangat dingin.

AUTHOR P O V

” ini kamarku,kau tidur denganku saja eoh”

“aigoo..kamarmu penuh dengan poster super junior?aissh..aku jadi ingat kamarku juga”.

“hihih..semoga kau betah “.

Sudah larut malam,tapi aku dan jisoo masih saja bercengkrama menceritakan tentang idola kami super junior.aku menceritakan cintaku pada kyuhyun,dan jisoo menceritakan cintanya pada donghae.sungguh menyenangkan punya sahabat yang asli orang korea.perjuanganku belajar mengikuti les privat bahasa korea,tidak sia sia.meskipun belum terlalu mahir.

“kau yakin kyuhyun oppa adalah jodohmu?”.tanya jisoo.
“tentu saja aku yakin..HOPE IS A DREAM THAT DOESNT SLEEP”.
“YA!!dari awal kita bertemu,kau slalu bilang HOPE IS A DREAM THAT DOESNT SLEEP..!aissh..MY EVERYTHINK ,, DONGHAE!”.

Aku dan jisoo langsung tertawa tak henti hentinya.sampai-sampai…
“YA!!ini sudah mau pagi!cepat tidur dan jangan ribut!”.
Aigoo…aku dan jisoo langsung menarik selimut dan tidur.ternyata ini sudah jam 4 pagi.eomma jisoo galak.

.
.
– P O V –
.
.

1minggu telah berlalu.aissh…lama sekali,tapi tidak terasa karna ada sahabatku Jisoo.padahal kami hanya kenal lewat situs jejaring sosial,weibo.tidak pernah kuduga kami bisa bertatap muka dan menjadi sahabat.
Jantungku berdebar kuat saat aku dan ji soo tiba di sebuah tempat audisi.audisi dari agensi idola kami SMEnt.yeayh..sebelum masuk,kami berdoa dalam hati kami masing-masing,dan saling mendoakan.antrian begitu padat.kami tetap sabar.
Bingo!sekarang giliranku sebelum jisoo.

“doakan aku”
“aku doakan yang terbaik untuk sahabat terbaikku ini”.ucap ji soo menyemangatiku.
“gomawo ji soo”.
Aku masuk,tiba di hadapan para juri.rasanya jantungku ingin berlari meninggalkan tubuhku.yang aku pikir skarang,aku harus memberikan yang terbaik dan harus lolos.aku duduk dan memangku gitar milik jisoo.aku menghirup nafas dalam dalam menenangkan pikiranku.juri2 itu menatapku tajam.akupun mulai memainkan gitar itu dan menyanyikan lagu IU Someday(ost.DH).
Setelah selesai menyanyi,juri diam tanpa kata.apa tidak bagus?aku kan sudah latihan 5 bulan hanya untuk 1lagu ini!aissh…

“pulanglah”.kata salah satu juri.
MWOYA?aku melotot,airmataku terjatuh.aku gagal?ya,Tuhan…

“pulanglah dan kemasi barang2mu di rumah.kami tunggu besok jam 8pagi kau sudah di gedung SM.ingat!tidak boleh membawa hp,tablet,pc,dll yg berhubungan dengan komunikasi.arra?trainee akan di mulai besok.tidak ada kata terlambat!”.sambung juri yg lain.
“MWOYA?”
kali ini aku tidak berkutik.yeayh…HOPE IS A DREAM THAT DOESNT SLEEP.siapa menyangka juga ji soo lolos.kami berpelukan dan menangis.
Ji soo bilang,sebenarnya dia tidak lolos,karna kata juri jisoo kurang bagus nyanyiannya.jisoo tidak menyerah.jisoo bilang pada juri bahwa dia bisa menari.jisoo menari,dan juri mengatakan amazing 🙂


.
-SKIP-
.
.
2 minggu kami menjalani trainee.kami sudah mempunyai dorm.bahkan aku dan jisoo sekamar.kali ini aku kecewa.
Besok kami akan latihan vokal,dan latihan menari.latihan vokal di latih oleh taeyeon,yesung,baekhyun,dan chen.menari di latih oleh hyoyeon,eunhyuk,taemin,kai.aku cukup senang bisa melihat sunbae” kami,tapi aku kecewa kenapa tidak ada my king evil cho..2minggu!aku belum melihat si maknae evil itu di depan mataku,live!aissh…menyebalka n.
Besoknya kami duduk seperti di kelas,diruangan ballroom.aku cukup deg”an.2minggu aku di trainee,tapi belum pernah melihat penampakan artis” SM.aigoo…omona..kami semua terdiam saat pintu ‘CKLEK’
semua yang akan melatih kami masuk.badanku lemas,tiba” wajahku sangat panas.sekarang aku melihat sunbae” yang akan melatih kami hari ini.aku memperhatikan wajah mereka satu persatu saat pintu tertutup kembali.taeyeon,baekhyun,chen, hyeyeon,eunhyuk,taemin,kai??di mana yesung?..
Tiba tiba ‘CKLEK’

semua mata mengarah di pintu yang di buka.
Bingo !! Sangat tampan,sangat putih.mataku rasanya mau tertutup,rasanya mau pingsan.benarkah itu… .
“my king evil..cho kyuhyun”.lirihku.

“mianhae,yesung hyung tidak bisa hadir karna dia sedang ada jadwal di sukira bersama wooki hyung”.
Aku duduk paling depan.dan kyuhyun di depanku.meskipun jarak kami tidak tidak begitu dekat tapi aku merasa aku di sampingnya.rasanya aku mau menangis,tapi kenapa tidak menangis?aku ingin berteriak,tapi kenapa rasanya suaraku juga ikut hilang.bingo!sepertinya kyuhyun sedang memperhatikan wajah” kami dan bingo!dia menatapku.dia menatapku cuek,sekilas,tapi dia kembali menatapku.dan…lumayan lama meskipun hanya 7 detik tapi rasanya seperti 7jam dia menatapku.aku pun tersadar saat latihannya sudah mulai.vokal di bagi sendiri,dan menari di bagi sendiri.aku bingung,kata om Soo Man aku harus ikut 2 latihan vokal dan menari.aku tidak tau harus berdiri di mana?sedangkan latihannya terpisah.
Aku masih duduk,sedangkan lainnya sudah berdiri

Pelatih dari vokal mereka melihatku.termasuk my king evil cho.aku merasa ada yang menarik tanganku.tangannya terasa dingin dan lembut.YA!!Baekhyun oppa.
“aku tau kau pasti vokal.jangan gugup seperti itu”.ucap namja cute itu.
Aku hanya menganggu pelan,padahal….aissh….aku ingin vokal bersama kyu oppa.saat baekhyun bilang dia akan mengajariku vokal,tiba”….
“baekhyun-ssi,biar aku saja.!”
oh my god,itu my king evil cho.jinjja?tapi kenapa wajah baekhyun cemberut begitu?
‘aissh..kenapa aku ingin melatih yeoja ini?kyuhyun,jangan bilang kau jatuh cinta lagi.tapi yeoja ini tipeku.berambut panjang,terlihat polos,dan matanya sangat aku suka’.
“siapa namamu?”.tanya kyuhyun dengan sikap cueknya.
“a..aku..mira..anniyo.maksudku kim jae-in imnida”.
Aigoo…dia menanyakan namaku?
Aku memajukan 1 langkah lagi lebih dekat lagi dengan yeoja ini.aku menatapnya…yeoja ini sangat cantik.aku menatap tajam pada yeoja ini,memperhatikan setiap sudut wajahnya.ne,aku benar” jatuh cinta pada yeoja ini.
Kenapa kyuhyun oppa menatapku seperti itu?aigoo…oppa!aku sangat tidak suka kalau ada namja yang menatapku tajam seperti itu.meskipun namja itu kau,aku paling tidak suka di tatap seperti musuh begitu.
“kau terus melihatku?apa tidak akan latihan?”.
Aigoo…apa yang ku katakan barusan.dia idolaku!
“ah..mianhae sunbae…a..”
“gwanchana”.
Hari ini sangat senang,tapi kenapa my king evil cho slalu menatapku?seperti menatap musuhnya saja.aku ingin memarahinya lagi,tapi tidak bisa.
Sudah 1bulan.aku dan kyuhyun masih sering bertemu,tapi lama kelamaan dia menyebalkan.di saat aku ingin bertanya tentang vokal,dia slalu bilang ‘tunggu kalau sudah ada jadwal latihan.aku sibuk’ aissh..kadang juga aku baru mau bilang ‘aa..’ dia sudah langsung bilang ‘aku sibuk’.padahalkan aku ingin menarik nafas dalam”.dan satu lagi,dia slalu menatapku.menatapku dengan tatapan tajam,seperti ingin memangsaku.
Malam ini aku ke sungai han.sendirian tanpa di temani jisoo.aku berdiri,aku merasa ada seorang namja di sampingku

Memakai topi,kacamata,dansyal.aku sangat mengenal namja ini.YA!kyuhyun oppa.dia membuka kacamatanya.mentapku lagi?aku serasa musuh baginya.tapi..dia memegang kedua bahuku dan terus menatapku.
“YA!kyuhyun oppa!wae?kenapa kau slalu menatapku seperti itu?aku musuhmu eoh?dan kenapa kau ada di sini?’.
Sebenarnya aku gugup saat dia memegang kedua bahuku dan menatapku seperti itu.
“kau mau tau kenapa?”
aku mengangguk pelan.dia semakin mendekatkan wajahnya padaku.aigoo…jantungku berdebar sangat kencang.apa yang akan my king evil lakukan.apa dia akan menciumku?mungkin.hidungnya bersentuhan dengan hidungku.omona…!wajahnya putih sekali.tampan sekali.aku tak kuasa menatapnya berlama lama.aku pun menutup mataku.bibirku terasa basah.aku membuka mataku,benarkah cho kyuhyun menciumku?jinjja?tapi aku terdiam,tidak bisa menolak ciumannya.ini seperti mimpi.aku kembali menutup mata.
Aku harap kim jae in membalas ciumanku.ayolah kim jae in…aku mencintaimu..
Aku membalas ciuman my king evil cho.aku rasa dia menggigit bibirku.aku langsung mendorongnya.
“sssh…appo.kenapa kau menciumku oppa?”.
Aku langsung pergi karna aku malu.lalu dia menahan tanganku.
“aku menyukaimu Kim Jae In.aku mencintaimu.saat aku pertama melihatmu,aku memang sudah menyukaimu,dan aku sadar aku mencintaimu”.
MWOYA?mataku melotot.bahagia?jinjjayo?dia mencintaiku?aku menunduk.air mataku jatuh,dia mecintaiku.
Aissh..kenapa kim jae in diam?aku melihat jam sudah menunjukkan pukul 12malam.benarkah seorang kim jae in tidak tau hari ulang tahunku?
“ini sudah jam 12tepat.berarti tgl 3 februari.hari yang spesial”.
Aku melotot lagi.aku menghapus airmataku dan menatapnya.aigoo..ini hari ulang tahun kyuhyun.aku seorang sparkyu,kenapa aku lupa?aissh..fans macam apa aku ini?
“mianhae..oppa aku lupa!mianhae juga aku tidak punya hadiah untukmu.kalau mau,besok pagi akan membelikanmu psp.aku janji”.
Aku teringat lagi dengan ucapan kyu ahwa dia mencintaiku.

“hadiah?”.tanya kyu
aku mengangguk,dia tersenyum.senyumnya itu..
“kau hadiahnya”.
“MWOYA?”.
“aku mencintaimu.berikanlah hatimu untukku.itulah hadiahmu untukku!eotthae?”.
Aku tidak bisa menolak.tidak bisa.aku mengangguk mempertandakan iya.dia tersenyum kembali.senyumannya membuatku tak bergerak.
Aku sangat senang,kim jae in menerima cintaku.aku mendekatinya.
Aku menutup mata,pikirku dia akan menciumku lagi.
Aku memegang kedua tangan jae in,lalu membisikan sesuatu di telinga jae in.
“saranghae kim jae in”.
Aku langsung menciumnya.
Saengil chukkaehamnida oppa.kataku dalam hati,karna my king evil cho sedang menciumku.
Haah…benar” HOPE IS A DREAM THAT DOESNT SLEEP.DREAMS REALLY DO COME TRUE.

END

mianhae kalo jelek,soalnya durasi membuat ff ini cuma 2jam..hehe…tapi semoga terhibur 🙂
gomawo udah mau baca xD

ohya,saengil chukkahamnida suamiku tercinta cho kyuhyun 🙂

 

FF Hate U, Love U

Finalis 2 lomba FF Kyuhyun Indonesia Fans Club dalam rangka Ultah Kyuhyun^^

Image

 

Judul: Hate U, Love U

Genre: Sad,Romance

Cast:  

-Cho Kyuhyun 

-Jung Hye Sung

 

 

 

 

Hye Sung POV

“ahh.. luas sekali..” gumamku ketika melihat halaman kampusku yang baru. Setelah beberapa tahun tinggal di Jepang, akhirnya aku kembali lagi ke Korea. 

 

“ku dengar Cho Kyuhyun menang olimpiade matematika lagi. Apa itu benar?” tanya seorang yeoja tiba-tiba pada temannya. Tunggu dulu.. Apa benar yang dia katakan Cho Kyuhyun?  

 

“Tentu saja. Kau kan tau bagaimana pintarnya Kyuhyun oppa” jawab teman yeoja itu. 

 

Tiba-tiba aku teringat pada pesan yang dikirim Hye Ra semalam. Aku pun kembali membuka pesan itu. 

 

 

“Cho Kyuhyun juga kuliah di Kyunghee University…”

 

 

sontak aku pun kaget. Karena semalam aku membacanya dalam keadaan mengantuk. 

Cihh.. Cho Kyuhyun.. Mengapa kau kembali lagi setelah kau mengkhianatiku?  

Apa kau mau mengulanginya lagi?  

 

Ya.. Cho Kyuhyun.. Dia adalah orang yang membuatku pindah ke Jepang. Namja yang benar-benar ku benci sampai saat ini. Tingkah laku nya benar-benar membuatku muak! Bagiku semua laki-laki sama saja.  

*flashback*

“aishh dimana dia?” ucapku saat mencari Kyuhyun. 

“nah itu dia!” ucapku lagi saat menemukan Kyuhyun. Seketika senyumku langsung memudar ketika melihatnya…

dia berciuman dengan yeoja lain.

*flashback end*

 

 

 

Sampai pada akhirnya Lee Donghae.. namjachinguku yang sekarang, datang padaku dan menghapus semua pemikiranku. Dia benar-benar berbeda dengan Kyuhyun. Bahkan dia jarang terlihat dekat dengan yeoja.

 

Padahal dia cukup populer di kampus ini. Dia benar-benar mencintaiku. Berbeda dengan Kyuhyun yang….. hah.. sudahlah. Aku tidak mau menceritakannya lagi. Dia masa laluku. Kyuhyun masa laluku.

 

 

Kyuhyun POV

 

Jung Hye Sung ada disini? Apa aku tidak salah liat? 

 

Akhirnya.. Setelah beberapa tahun tidak melihatnya sekarang aku melihatnya lagi. Kemana saja kau selama ini Hye Sung? Apa kau tau aku sangat merindukanmu?

 

“Kyuhyun-ah.. Sedang apa kau disini? Mencari yeoja lagi? hahahaha” ucapan Eunhyuk hyung membuyarkan lamunanku. 

 

“tsk.. Kau ini bicara apa hah? Aku bukan cassanova sepertimu hyung! Aku bukan playboy! Walaupun banyak wanita yang mengejar-ngejarku” jawabku. 

 

“ck.. percaya diri sekali kau Cho Kyuhyun” ucap Eunhyuk hyung lagi. 

 

“tapi yang aku ucapkan memang benar kan? Aku bahkan lebih tampan darimu hyung. Tapi aku tidak tertarik untuk jadi playboy sepertimu” ucapku. 

 

Ne.. ne.. Aku tau kau hanya mencintai 1 wanita. Aku tau kau hanya mencintai Jung Hye Sung. Eh, kudengar Hye Sung kuliah disini. Itu benar?” tanya Eunhyuk. 

 

ne. Tadi aku melihatnya dihalaman. Aku kira tadi aku salah lihat.” 

 

“benarkah? huaa.. akhirnya kau bertemu lagi dengan Hye Sung. Chukkaehaeyo!” ucap Eunhyuk hyung girang.

Kenapa dia sebahagia itu? Harusnya aku yang kegirangan. Aku memandang wajahnya dengan tatapan “bingung”. 

 

“kenapa kau memandangku dengan wajah seperti itu?” tanya Eunhyuk hyung

 

ani.. Aku hanya bingung padamu. Yang harusnya kegirangan itu kan aku, tapi ini.. mengapa kau yang kegirangan?” tanyaku dengan wajah polos. 

 

“tentu saja aku kegirangan. Hye Sung kembali dan kau pasti akan ceria lagi seperti dulu. Aku senang bisa melihatmu tersenyum lagi. Tidak seperti dulu, kau seperti orang yang frustasi -_-” jawab Eunhyuk hyung panjang lebar. Orang frustasi? Aku? -___- 

 

“aku? Sejak kapan aku jadi orang yang frustasi hyung? ㄱ_ㄱ”  

 

“sejak Hye Sung tidak ada disisimu lagi. Tapi sekarang sudah berubah. Dia telah kembali. Aku harap kau tidak mengulangi kesalahanmu yang dulu lagi. Aku pergi dulu.” ucap Eunhyuk hyung dan langsung pergi. 

Aku pun kembali ke kelasku.

 

 

Author POV

 

Sudah 2 minggu Hye Sung kuliah di kampus yang sama dengan Cho Kyuhyun, namja yang sangat-sangat dibencinya. Dia sangat bersyukur karena selama 2 minggu ini dia belum bertemu dengan Kyuhyun. 

 

Hye Sung pun berjalan menuju perpustakaan. Dia bosan jika hanya terus-terusan berkeliling kampus. 

 

Ketika sampai diperpustakaan, ia langsung mengambil buku yang ingin dibacanya. Namun tiba-tiba ada seseorang yang mengambil buku itu juga.

 

“YA!!! Aku yang lebih dulu melihat buku ini lebih dulu. Jadi aku berhak membaca buku ini lebih du….” Hye Sung yang tadinya ingin protes langsung menghentikan ucapannya ketika melihat orang yang mengambil buku tadi.

 

“Kau… Maaf aku harus pergi” Hye Sung berniat ingin keluar dari perpustakaan, namun orang tadi menarik lengannya.

 

“Cho Kyuhyun! Lepaskan!” protes Hye Sung.

 

“Tidak akan sebelum kau mengatakan kemana saja kau selama ini. Mengapa kau tiba-tiba menghilang dari Seoul?” tanya Kyuhyun sambil tetap menggenggam lengan Hye Sung.

 

“Tanpa bertanya pun aku rasa kau sudah mengetahui jawabannya tuan Cho. Lepaskan aku! Kau tidak berhak menghentikanku. Kita sudah tidak ada apa-apa lagi Cho Kyuhyun! Tsk.. Lagipula bukannya kau sudah bahagia dengan Jung Ah mu itu?” jawab Hye Sung ketus lalu melepas genggaman Kyuhyun dilenggannya dan pergi.

 

Sementara itu Kyuhyun masih berdiri mematung karena mendengar ucapan Hye Sung.

 

Hye Sung POV

 

 

Ya Tuhan.. Apa hari ini adalah hari sialku? Mengapa aku harus bertemu dengan Cho Kyuhyun??!! 

 

Dan apa-apaan tadi.. Dia berani menarik lenganku? aishhh..

 

chagiya.. kau kenapa?” tanya Donghae oppa

 

nan gwenchanayo. Aku hanya sedikit kesal oppa.”  

 

“kesal? kesal kenapa?” tanyanya lagi. 

 

“maaf oppa. Kali ini aku tidak bisa menceritakannya padamu.” jawabku menyesal. 

 

gwenchana.. Ada saatnya dimana seseorang ingin menyimpan masalahnya sendiri. Aku mengerti.” ucap Donghae oppa lembut dan tersenyum. 

 

Gomawoyo oppa.” ucapku dan memeluknya. 

 

ne. Aku lapar Hye Sung.. Ayo kita ke kantin” 

 

Nado.. Kajja” aku pun menarik lengannya dan pergi ke kantin.

 

 

Kyuhyun POV

 

“Tanpa bertanya pun aku rasa kau sudah mengetahui jawabannya tuan Cho. Lepaskan aku! Kau tidak berhak menghentikanku. Kita sudah tidak ada apa-apa lagi Cho Kyuhyun! Tsk.. Lagipula bukannya kau sudah bahagia dengan Jung Ah mu itu?”

Kata-kata itu masih terngiang-ngiang ditelingaku. Benarkah dia Jung Hye Sung? Benarkah dia Jung Hye Sung yang aku cintai? 

 

Kata-katanya benar-benar membuat hatiku sakit. Sangat sakit!  

 

Mataku mulai memanas. Dan.. 

Tess.. Titik demi titik air menetes dari mataku. 

 

Kau itu salah Jung Hye Sung! Aku masih mencintaimu. Hanya saja aku belum berani mengatakannya. Aku tidak ingin membuat hatimu sakit untuk yang kedua kalinya. Aku tau betapa sakitnya hatimu saat itu. Biarlah hatiku yang sakit. Aku rela jika itu membuat luka dihatimu membaik. Kalau saja aku Jung Ah tidak datang saat itu, pasti semuanya tidak akan seperti ini. 

 

Ya Tuhan.. Apa salahku hingga aku merasakan luka yang sangat sangat perih dihatiku?

 

 

 

Author POV

 

 

Tak hanya Kyuhyun yang menangis namun Hye Sung juga. 

Perlahan-lahan air mata nya jatuh dan membentuk dua buah sungai kecil disana.

Dia memang membenci Kyuhyun, namun sepertinya rasa cintanya yang dulu pada Kyuhyun perlahan mulai kembali. Sudah 3 tahun ini dia sangat membenci Kyuhyun. Namun lama-lama dia juga merasa hatinya sakit pada saat dia mengatakan kalau dia membenci Kyuhyun.

 

Sisa-sisa cintanya untuk Kyuhyun masih ada yang tersimpan dihatinya walaupun sekarang dia sudah memiliki Donghae. Hye Sung tau kalau Donghae mencintainya, namun dia tidak bisa membohongi perasaannya, dia masih mencintai Kyuhyun walaupun sisa-sisa kebencian masih ada di dalam dirinya.

 

 

 

Hye Sung POV

 

 

Huaaa.. 

Mengapa aku menangis? Aku kan membencinya.. 

 

Tapi jujur saja aku tidak sanggup. Aku tidak sanggup jika aku terus menerus membencinya. Di hatiku masih ada celah yang dapat Kyuhyun masuki.

 

Dan hubunganku dan Donghae kurasa hanyalah cinta sepihak. Dia mencintaiku, sedangkan aku? Aku hanya menyukainya. Aku hanya menganggapnya sebagai oppaku.

 

Tapi aku tidak mau kejadian yang dulu terulang lagi. 

Cho Kyuhyun. Namja yang aku cintai mencium seorang yeoja. Padahal saat itu statusnya adalah pacarku. 

 

Aku tidak mau itu semua terulang lagi. Aku tidak mau sakit hati untuk yang ke dua kalinya. 

 

 

 

Author POV

 

Sudah 3 minggu semenjak kejadian di perpustakaan itu mereka tidak pernah berbicara lagi. Bahkan saat mereka berpapasan pun tidak. Jangan berbicara senyum saja tidak.

 

Kyuhyun sebenarnya ingin menceritakan kejadian yang terjadi 4 tahun lalu. Namun dia masih saja takut. Dia benar-benar tidak ingin menyakiti yeojanya lagi. Hatinya bertambah sakit ketika melihat Hye Sung dan Donghae berpelukan.

 

Hingga akhirnya dia tau kalau Donghae dan Hye Sung berpacaran. Kyuhyun mengepalkan tangannya. Ingin rasanya ia memukul Donghae saat itu juga, namun karena mengingat disana ada Hye Sung ia pun mengurungkan niatnya dan pergi. 

 

 

Kyuhyun POV

 

Ya Tuhan.. 

 

Aku benar-benar tidak sanggup menahan rasa sakit dihatiku. Sudah cukup dengan kata-kata yang Hye Sung ucapkan beberapa minggu yang lalu, dan sekarang? Mereka berpelukkan.

 

Ingin rasanya aku memukul Donghae saat itu juga. Namun Hye Sung ada di sana. Jika aku melakukannya dia hanya akan semakin membenciku. Akhirnya kuputuskan untuk pergi dan menenangkan diri.

 

 

 

 

Hye Sung POV

 

Chagiya.. mengapa kau menangis eo?” tanya Donghae oppa saat melihat aku menangis.

 

“aku rindu dengan eomma dan appa” jawabku bohong.

 

Tidak mungkin kan jika aku mengakatakan aku menangis karena Kyuhyun? Bisa-bisa akan terjadi perang dunia ke 3.

“aaa.. Kalau kita ada waktu kita ke Jepang. Ne? Aku juga rindu dengan eomma dan appa mu Hye Sung” ucap Donghae oppa berusaha menghiburku.

jinjjayo?? gomawo oppa” aku pun memeluknya.

Aku berpura-pura. Bukan itu yang aku inginkan oppa.

 

 

 

 

Kyuhyun POV

 

tit.. 

 

Aku membuka pintu apartemenku dan menyalakan lampu. Betapa terkejutnya aku ketika aku melihat Jung Ah ada disini. 

 

Cih.. untuk apa lagi yeoja ini datang setelah menghancurkan hubunganku dengan Hye Sung?

 

“untuk apa kau kesini? Dan darimana kau tau password apartemenku hah?” tanyaku dingin.

oppa.. Aku ingin minta maaf padamu. Aku tau salah. Kalau saja aku tidak melalukan itu pasti semua tidak akan terjadi.” ucapnya menyesal.

 

ck.. Semua sudah terlambat Kim Jung Ah!

 

“mwo? Kau minta maaf? Apa aku tidak salah dengar hah? Kau tau itu. Tapi mengapa kau melalukannya hah??!! KENAPA??!! KAU LICIK KIM JUNG AH!” ucapku kasar.

Emosiku sudah memuncak.

 

“aku.. aku melakukan semua itu karena aku menyukaimu. Dan aku ingin menyatakannya padamu.”

 

“TAPI TIDAK SEPERTI ITU CARANYA KIM JUNG AH! Kau tau kan saat itu aku dan Hye Sung berpacaran? Kau juga tau kan kalau saat itu Hye Sung ada di depan kita? Tapi mengapa kau melakukannya hah? Kau salah besar jika menyatakan perasaanmu dengan cara seperti itu. Jika namja yang kau sukai itu belum mempunyai yeoja tidak apa-apa. Tapi aku? hah… Kau membuatku benar-benar membencimu! Sekarang cepat keluar dari apartemenku!”

Emosiku semakin memuncak. Kalau saja Jung Ah itu namja, mungkin aku akan langsung memukulnya.

 

oppa.. tapi aku.. kau tidak memaafkanku?” ucap Jung Ah takut.

 

“Aku tidak bisa memberi jawabannya sekarang.”

 

“tapi oppa..

 

“KELUAR!!!!” bentakku.

 

Akhirnya Jung Ah pun keluar dari apartemenku.

Aku menghela napas. Mencoba meredamkan emosiku. 

 

Hah.. Yang benar saja. Setelah 4 tahun, dia baru datang padaku dan meminta maaf?  

Dia tidak perlu meminta maaf padaku, tapi dia harus meminta maaf pada Hye Sung!

Lebih baik aku mandi dan tidur.

 

 

 

 

Hye Sung POV

 

 

Cihh.. Apa-apaan ini? 

 

Kim Jung Ah kembali lagi?  

 

Tidak cukupkah dia menghancurkan hubunganku dengan Kyuhyun? 

 

Jangan katakan jika kali ini dia akan menghancurkan hubunganku dengan Donghae.. 

Kau benar-benar licik Kim Jung Ah! Awalnya kau bersikap baik, namun pada akhirnya kau pasti akan menghancurkan hubungan seseorang.

 

Annyeonghaseyo eonni” sapanya padaku dengan tampang tak bersalah sambil tersenyum dan hanya kujawab dengan senyuman sinis. Aku tidak ingin mencari masalah saat ini. 

 

Sebenarnya aku dan Jung Ah adalah sahabat baik. Namun ketika aku mengetahui sifatnya asli, kuputuskan untuk tidak berteman dengannya lagi.

 

 

Kyuhyun POV

 

 

Ini kah maksudnya? Apakah yang kemarin adalah salah satu dari rencananya?

Apakah setelah menghancurkan hubunganku dan Hye Sung ia ingin menghancurkan hubungan Donghae dan Hye Sung?

“Kyuhyun oppa..” seorang yeoja memanggilku. 

Aku pun menoleh. Ternyata Jung Ah. 

Sebenarnya mau yeoja ini apa sih? 

mwo?” jawabku dingin. 

ani. Bagaimana hubunganmu dengan Hye Sung eonni?” tanyanya. 

“Bukan urusanmu!” jawabku lagi dan langsung pergi.

 

 

 

Author POV

 

 

Bughh..  

 

Kyuhyun dan Hye Sung bertabrakkan.  

aishh.. Jinjja.. Kalau jalan hati-hat..” ucapan mereka berdua terhenti saat mata mereka bertemu.  

“Aku pergi dulu..” ucap Hye Sung. 

“Jung Hye Sung! Mengapa kau selalu menghindar jika kau bertemu denganku hah?” tanya Kyuhyun. 

“Itu.. itu karena aku tidak mau bertemu denganmu!” 

“kenapa?” 

 

“karena jika bertemu denganmu, aku akan mengingat kejadian 4 tahun yang lalu. Dan itu membuat luka dihatiku semakin dalam.” ucap Hye Sung dan ia mulai menangis. 

 

“Kau kira kau saja yang terluka? Aku juga Jung Hye Sung! Kata-katamu saat diperpustakaan.. Saat mendengar itu hatiku serasa ditusuk ribuan pisau. Apa kau tau? Aku masih mencintaimu!” 

Kyuhyun menarik napasnya sejenak. 

“Tentang aku dan Jung Ah.. Aku tidak ada hubungan apa-apa dengannya. Kau salah paham.” 

“KENAPA KAU TIDAK MENGATAKANNYA DARI DULU??!! KENAPA??!! KENAPA HAH??!!” Hye Sung memukul-mukul dada Kyuhyun.  

“itu.. itu karena aku takut kau tidak percaya dengan penjelasanku. Aku juga takut kalau aku akan menyakiti hatimu lebih dalam lagi”

“Babo! Cho Kyuhyun babo! hikss..” Hye Sung memukul-mukul dada Kyuhyun lagi.

Tiba-tiba Donghae datang dan menarik lengan Hye Sung lalu membawanya kesuatu tempat.

Oppa!!! Lepaskan! Itu sakit” protes Hye Sung. 

“Ah.. Mianhae” 

“apa benar kau masih mencintai Cho Kyuhyun?” tanya Donghae.

Sontak pertanyaan itu membuat Hye Sung kaget. 

“aa.. itu..”  

“Jujur saja padaku. Aku sudah melihat semuanya.”  

oppa..” 

“tidak apa kalau kau masih mencintainya. Hanya saja.. Apa kau benar-benar mencintainya?”  

“ne.. aaa.. maksudku..” 

 

“Baguslah. Aku juga tidak boleh egois. Aku tidak bisa memaksamu untuk mencintaiku. Kembalilah padanya jika orang yang kau cintai adalah dia,orang yang kau sayangi adalah dia dan orang yang kau inginkan adalah dia. Kau bahagia jika bersamanya kan??  Aku bahagia bila melihatmu bahagia. Aku bahagia melihat orang yang aku cintai bahagia walaupun aku tidak bisa memilikinya. Jauh lebih sakit jika aku memilikinya tapi dia tidak mencintaiku. Lebih baik kau kembali padanya. Kau menyukaiku tapi kau mencintainya kan?” ucap Donghae lalu tersenyum. 

 

oppa.. neo..” 

 

“Sudahlah Jung Hye Sung.. Aku tidak mau kau tersiksa karena menjalin hubungan dengan orang yang tidak kau cintai. Kembalilah pada Cho Kyuhyun” ucap Donghae lagi.

oppa..” Hye Sung tidak dapat menahan tangisannya lagi.

Donghae menarik Hye Sung kepelukkannya untuk yang terakhir kalinya.

“Siapapun yeoja yang akan menggantikan tempatku dihatimu nanti, dia benar-benar beruntung karena bisa mendapatkan namja sepertimu. Oppa.. gomawo..” Tangisan Hye Sung makin menjadi.

Dia juga tidak tau, ini tangisan kebahagiaan atau kesedihan.

 

 

 

Hye Sung langsung berlari kepelukan Cho Kyuhyun. Dan membisikan sesuatu…

“Kyuhyunie.. Saranghae” bisiknya.

 

Hye Sung POV

 

 

Cho Kyuhyun… 

Akhirnya aku kembali padamu.. 

Tolong jangan ulangi kesalahan bodohmu yang dulu… 

Atau aku akan benar-benar meninggalkanmu..

 

Kyuhyun-ah.. 

saranghae…

 

 

 

FF A Good bye

Finalis 1 lomba FF Kyuhyun Indonesia Fans Club dalam rangka Ultah Kyuhyun^^

 

Tittle               : Image

 

Cast                : Kim Hyu Rin, Lee Donghae, Cho Kyuhyun, Park Raemi, Lee Yuri

 

Genre             : Sad, Romance (?)

 

Rating             : PG -15

 

Length            : One Shoot

 

Author            : NY

 

Annyeong reader,, ada satu ff lagi yang harus reader baca. *maksa

Yang sudah baca harap RCL yaa demi kemajuan ff author J

Ne, kajja !

Happy Reading ^^

 

Kim Hyu Rin POV

 

Aku mengerucutkan bibirku. Di depanku ada namjachinguku, Lee Donghae. Aku sedang memasang muka masam padanya. Lagi-lagi dia membatalkan janji denganku. Seperti biasanya dengan alasan pekerjaan.

 

“Chagi, mengertilah. Project ini sangat penting buatku. Aku dan teman-teman harus berkonsentrasi penuh pada pekerjaan ini.” Donghae mencoba menggenggam tanganku. Aku menarik tanganku dari genggamannya.

 

“Geraeyo.”  Jawabku lemah.

 

“Senyumlah chagi,”

 

Kupaksakan tersenyum untuknya.

 

Aku dan Lee Donghae baru saja berpacaran. Baru sekitar 3 minggu. Seharusnya di usia pacaran yang baru sebentar itu kami sedang asik-asiknya menikmati masa-masa kasmaran. Namun kesibukan Donghae mengubah harapanku. Bahkan di akhir pekan pun dia tidak bisa menemuiku. Hufftt..

 

**

 

Siang ini Aku mencoba menelpon Donghae, ingin sekedar menanyakan kabarnya dan menyuruhnya makan tepat waktu. Namun berkali-kali tidak diangkat. Aku mencobanya sekali lagi. Ya, diangkat.

“Yoboseyo,” sapanya diujung telepon

 

“Chagiya, apa kau sudah makan?” tanyaku

 

“Ah ya sebentar lagi chagi. Mianhe, aku harus segera menutup teleponnya. Aku sibuk sekali. Saranghaeyo.”

Tut Tut Tut

Belum sempat aku berkata sepatah kata pun, Donghae sudah mematikan telponnya. Aku hanya menghela nafas.

“Hyu Rin-ah, kenapa wajahmu ditekuk begitu?” tanya Park Raemi teman sebangkuku.

 

“Donghae oppa akhir-akhir ini begitu dingin padaku. Dia selalu saja disibukkan dengan pekerjaannya.” Uraiku

 

“Umm,, kau sebaiknya berhati-hati Hyu Rin.”

 

“Mwo?”

 

“Jangan-jangan dia selingkuh. Maka dari itu dia selalu beralasan sibuk dan membatalkan janji denganmu.”

 

“Tidak mungkin Donghae oppa begitu. Dia sangat mencintaiku. Dia tidak mungkin mengkhianatiku.” Ucapku setenang mungkin.

 

“Ayolah Hyu Rin, jangan terlalu naif. Kau tidak boleh percaya seratus persen pada siapapun.”

 

Aku terdiam mendengar perkataan Raemi.

 

**

 

Kurebahkan tubuhku di atas tempat tidur. Aku masih saja memikirkan kata-kata Raemi. Dan sampai detik ini Donghae oppa belum menghubungiku.

“Oppa,, kau tidak seperti yang Raemi katakan bukan?” gumamku, seraya menatap foto Donghae oppa di handphoneku.

 

Handphoneku berdering. Aku harap itu Donghae oppa. Namun ternayata itu adalah panggilan dari nomor baru.

“Yoboseyo, “ sapaku

 

“Hyu Rin-ah, ini aku Kyuhyun. Aku ada di depan rumahmu sekarang.”

Itu telepon dari teman sekelasku Cho Kyuhyun. Pria paling menyebalkan di kelas.

 

“Mwo?? Sedang apa kau di sini hah?”

 

“Sudah jangan banyak tanya, cepatlah keluar.” Perintahnya

 

Kyuhyun mematikan teleponnya. Aku bergegas keluar rumah. Kulihat namja itu tersenyum evil. Kyaaa~ serasa ingin menendangnya..

 

“Ada apa kau kemari hum?” tanyaku ketus.

 

“Aku ingin mengajakmu makan es krim malam ini.” Ujar Kyuhyun

 

“Apa kau bilang??”

 

“Ayolah,” Kyuhyun menarik tanganku. Aku menepisnya.

 

“Hei aku belum menyetujuinya.”

 

“Hanya makan es krim. Kau kira dengan aku mengajakmu malam ini itu berarti aku menyukaimu hah?”

 

“Mungkin saja ini adalah caramu melakukan pendekatan padaku.” Kyuhyun mendaratkan jitakan mendengar kata-kataku.

 

 

Malam ini aku berjalan-jalan dengan Kyuhyun. Kami menikmati es krim bersama.

 

“Ada apa kau tiba-tiba mengajakku?” tanyaku

 

“Apa tidak boleh?” Kyuhyun balas bertanya.

 

“Apa kau sedang merencanakan sesuatu?” aku memang menaruh curiga padanya. Dia adalah namja yang jahil.

 

“Hei, berhentilah curiga kepadaku. Aku tadi mendengar pembicaraanmu dengan Raemi. Sepertinya kau kesepian karna kekasihmu terlalu sibuk.” Ucap Kyuhyun.

 

“Jadi kau sedang berusaha menghiburku Kyuhyun-ah yang nakal?”

 

“Mwo? Kau bilang aku nakal hah?”

 

“Tentu saja, semua orang tau itu.”

 

PLETAK. Kyuhyun menjitakku lagi. Lalu ia tertawa puas.

 

**

 

Donghae POV

 

Ini adalah hari minggu. Namun aku tetap saja harus pergi ke kantor guna mengejar deadline. Harusnya aku menghabiskan waktuku dengan Hyu Rin. Pasti yeoja itu kecewa karena aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku. Dari kemarin aku belum menghubunginya. Kekasih macam apa aku.

 

“Yoboseyo, “ terdengar suara lembut Hyu Rin.

 

“Chagiya, kau sudah bangun?”

 

“Sudah oppa,”

 

“Mm,, apa kau baik-baik saja?” tanyaku

 

“Ne, tentu saja.”

 

“Ah baiklah, jangan lupa sarapan chagi. Aku harus pergi ke kantor sekarang.”

 

“Hati-hati oppa,”

 

Aku menutup teleponnya. Syukurlah Hyu Rin baik-baik saja. Semoga dia bersabar sampai semua pekerjaanku selesai.

 

**

 

Author POV

 

Di dalam kelas, Hyu Rin dan Raemi sedang berbincang-bincang.

“Hyu Rin-ah, eotteoke? Sudah kau tanyakan pada Donghae oppa?” tanya Raemi

 

“Kau gila Raemi-ya, nanti Donghae oppa bisa marah padaku. Donghae oppa tidak sejahat yang kau kira.”

 

“Tapi Hyu Rin…” belum sempat Raemi melanjutkan kata-katanya tiba-tiba Kyuhyun menyela.

 

“Raemi-ya, kau tidak seharusnya mengajarkan yang tidak baik pada sahabatmu.” Sela Kyuhyun

 

Hyu Rin dan Raemi mendongak.

 

“Kyuhyun-ah,” seru Hyu Rin

 

“Itu urusan Hyu Rin dan kekasihnya. Kau tidak perlu ikut campur terlalu jauh.”

 

“Mm,, ada apa denganmu Kyuhyun-ah?” tanya Raemi

 

“Tidak ada apa-apa.” Jawab Kyuhyun seraya berlalu.

 

“Ada apa dengannya? Kenapa jadi perhatian padamu?” tanya Raemi.

 

“Molla, “ jawab Hyu Rin.

 

 

 

Hyu Rin POV

 

Malam ini Donghae mengajakku bertemu di sebuah café. Ah aku senang sekali. Aku berdandan secantik dan serapi mungkin. Rambutku yang panjang kubiarkan tergerai.

Setibanya di café aku melihat Donghae telah menungguku. Ia mempersilahkanku duduk.

“Chagiya, kau cantik sekali.” Puji Donghae

 

“Jinja oppa?” aku tersipu.

 

“Tentu saja,” donghae meraih tanganku. Ia mengecup jemari-jemariku.

 

“Apa pekerjaanmu sudah selesai oppa?”

 

“Belum chagi, justru malam ini aku ingin meminta izin padamu.” Ucap Donghae

 

“Minta izin apa oppa?”

 

“Aku harus pergi ke pulau Jeju untuk beberapa hari. Bahkan bisa satu minggu. Aku harus melakukan observasi di sana.” Urai Donghae

 

Aku menarik tanganku yang sedari tadi digenggam Donghae.

 

“Mwo?? Kau akan pergi?” tanyaku

 

“Ne, chagiya.”

 

“Berada satu kota saja terasa sulit menghubungimu, apalagi jika kau pergi jauh.”

 

“Mengertilah chagi,” ucap Donghae penuh harap.

 

“Ah ya baiklah, terserah kau saja.”

Aku sudah tidak tahan. Aku ingin pergi dari tempat ini. Kuputuskan untuk pamit pada Donghae.

 

“Aku harus pulang oppa. Ini sudah malam,” ucapku

 

“Baiklah, biar ku antar.”

 

“Tidak perlu oppa, aku bisa sendiri.” Aku menolak halus. Membungkukkan badanku lalu meninggalkan Donghae oppa seorang diri.

 

Aku melangkah menuju taman, menduduki salah satu kursi panjang. Tanganku mengambil handphone dan mulai menghubungi seseorang.

 

“Yoboseyo,” sapa suara di ujung sana

 

“Kyuhyun-ah, “ suaraku menahan tangis

 

“Hyu Rin-ah ada apa? Waeyo?” tanya Kyuhyun

 

“Bisa kah kau datang ke taman dekat stasiun Kyuhyun-ah,”

 

“Ne, tunggu aku.”

 

Aku menutup teleponnya.

 

Tidak berapa lama kulihat Kyuhyun datang. Ia duduk di sampingku.

 

“Waeyo Hyu Rin-ah?” tanya Kyuhyun

Aku tidak menjawab pertanyaannya. Aku mulai menitikkan air mata. Semakin deras. Semakin terisak. Tampaknya Kyuhyun kebingungan. Sedetik kemudian dia membenamkan wajahku ke pelukannya. Aku menangis sejadi-jadinya dalam pelukannya.

Setelah puas menangis, Kyuhyun membelikanku kopi.

“Minumlah, ini akan membuatmu merasa lebih hangat.” Kyuhyun menyodorkan segelas kopi yang baru saja ia beli.

 

“Gomawo,”

 

“Kau kenapa hum?” tanya Kyuhyun

 

“Molla, “

Kyuhyun tersenyum. Ia mengacak-acak rambutku.

 

“Hei, apa yang kau lakukan?” aku mengerucutkan bibirku

 

“Haha, kau lebih cocok dengan tampang marahmu dibanding wajah mellowmu tadi.”

Aku tersenyum.

 

**

 

Kyuhyun POV

 

Ada apa denganku? Mengapa aku jadi perhatian sekali pada yeoja itu. Mendengarnya kesepian mengapa itu membuatku sakit.

 

“Kyuhyun-ah,” panggil seseorang. Aku menoleh, dan ternayata itu adalah Hyu Rin.

 

“Hyu Rin-ah, ada apa?”

Hyu Rin menyodorkan sekotak makanan.

“Ini sushi buatanku. Sebagai ucapan terima kasih karna kau telah menghiburku semalam.”

 

“Wah berarti aku harus sering-sering menghiburmu agar selalu dapat sushi gratis.” Aku dan Hyu Rin tertawa.

 

Entahlah, aku merasa nyaman bersama Hyu Rin. Namun aku tahu kalau Hyu Rin sudah mempunyai kekasih. Aku harus bisa menahan perasaanku agar tidak terlalu dalam.

**

 

Hyu Rin POV

 

Bersama Kyuhyun aku merasa sangat nyaman sekali. Dia bisa menjadi penghiburku. Dan dia juga bisa menjadi sosok yang sangat dewasa. Ah, ada apa ini? Aku tidak menyukainya kan? Aku sudah punya Donghae. Namja yang sangat aku cintai. Meski akhir-akhir ini dia terasa cuek. Bahkan selama di Pulau Jeju belum sekalipun dia menghubungiku. Semoga perasaanku pada Kyuhyun tidak lebih dari seorang teman.

Aku mencoba menulis pesan singkat untuk Donghae.

“chagiya, apa kabarmu disana? Mengapa kau sama sekali tidak menghubungiku oppa?”

Pesan terkirim. Satu menit dua menit tiga menit, tetap tidak ada balasan. Aku memutuskan untuk tidur.

 

Aku terbangun dari tidurku. Aku raih handphoneku yang berada tidak jauh dariku. Tidak ada sms ataupun panggilan dari Donghae oppa. Tetapi ada satu mms dari nomor tak dikenal. Aku membukanya. Betapa terkejutnya aku melihat foto yang dikirimkan itu. Itu adalah foto Donghae oppa bersama seorang wanita cantik. Aku sangat terkejut. Tubuhku mendadak lemas.

 

**

 

Kriiinggg Kriinggg

Suara handphone yang sedari tadi berdering tidak ku hiraukan. Itu panggilan dari Kyuhyun. Kyuhyun mungkin bingung aku tidak masuk sekolah hari ini. Tubuhku lemas, tak kuat rasanya jika harus pergi sekolah.

“Donghae oppa, mengapa kau jahat sekali.”     

 

Kyuhyun POV

 

Ada apa dengan yeoja itu? Kenapa dia tidak masuk sekolah. Apa ia sakit? Apa aku ke rumahnya saja? Ah sepertinya dia tidak ingin diganggu. Buktinya dia tidak mengangkat teleponku.

 

Author POV

 

Malam ini Donghae akan ke rumah Hyu Rin. Ia sudah rindu sekali pada yeojanya itu. Ia baru saja tiba sore tadi. Setelah bercermin ia pun berangkat. Tak lupa membawa bunga lily, bunga kesukaan Hyu Rin.

Sekitar setengah jam Donghae tiba di depan rumah Hyu Rin. Ia mengetuk pintu dan disambut oleh eomma Hyu Rin.

“Ahjumma, Hyu Rin ada? Aku ingin bertemu dengannya,”

Eomma Hyu Rin melangkah masuk untuk memanggil Hyu Rin. Sementara Donghae menunggu di teras depan. Teras ini lah tempat favoritnya bersama Hyu Rin. Karena disinilah mereka dapat dengan leluasa menikmati cahaya bulan dan bintang.

Hyu Rin keluar dari dalam rumah disambut senyum Donghae.

“Chagi, aku sudah pulang. Ini kubawakan bunga kesukaanmu.” Hyu Rin tidak mengambil bunga itu. Melainkan menampar Donghae. PLAAAKK..

Donghae tersentak.

“Chagiya kenapa kau menamparku?” tanya Donghae

 

“Berhenti berpura-pura manis oppa. Jangan tutupi kebusukanmu dengan senyummu itu.” Hyu Rin meninggikan suaranya.

 

“Mwo?? Apa maksudmu?” Donghae tidak mengerti arah pembicaraan Hyu Rin.

 

“Aku sudah melihat foto kau bersama wanita lain. Kau ke Jeju untuk berkencan dengannya kan oppa?” Hyu Rin tampak menahan tangisnya.

 

“Apa? Aku, aku benar-benar tidak mengerti maksudmu chagi.”

 

“Berhenti pura-pura tidak tahu, ternyata ketakutanku selama ini benar oppa. Aku membencimu” Hyu Rin berlari masuk ke dalam rumah. Tinggal Donghae yang masih kebingungan.

 

**

 

Donghae POV

 

Sepertinya Hyu Rin salah paham. Foto dia bilang? Siapa yang mengirimkannya? Ah ini pasti ulah teman sekantorku. Pikiranku benar-benar kacau.

**

Author POV

 

Siang itu Donghae berniat menjemput Hyu Rin. Namun ia melihat Hyu Rin berjalan beriringan bersama seorang namja. Donghae mengurungkan niatnya  untuk mendekatinya. Donghae  bersembunyi sampai mereka berdua benar-benar pergi.

 

Kyuhyun mengajak Hyu Rin jalan-jalan ke mall. Namun sepertinya Hyu Rin tidak bersemangat. Dia kelihatan sering melamun. Dan Kyuhyun menyadari itu.

 

“Kau kenapa?” tanya Kyuhyun

 

“Tidak apa-apa oppa,” Hyu Rin tidak menyadari kalau dia salah bicara. Ya, dia tidak pernah memanggil Kyuhyun dengan sebutan oppa.

“Sepertinya kau merindukannya,” kata Kyuhyun dalam hati.

 

Hyu Rin merasa sedang tidak mood. Ia terus-menerus terpikirkan Donghae. Sampai-sampai Kyuhyun bicara pun tidak didengarnya. Kyuhyun tersenyum.

 

“Sepertinya kau merindukan namjamu, Hyu Rin-ah,”

 

“Molla, “

 

“Temui dia,” ucap Kyuhyun

 

“Sudah selesai, aku dan dia sudah selesai.”

 

“Aku rasa belum. Biar kuantar kau pulang.”

 

Hyu Rin mengangguk.

 

Kyuhyun POV

 

Aku tahu, meski raganya bersamaku namun hatinya bersama namja itu. Ya, sekarang aku harus benar-benar mengubur dalam-dalam perasaan ini. Aku akan lebih senang melihatnya bahagia dengan orang lain dibanding melihatnya tidak bersemangat seperti ini. Cinta itu memang tidak harus memiliki. Asal kau bahagia aku juga akan bahagia Hyu Rin.

 

Hyu Rin POV

 

Kudengar suara ketukan pintu. Dengan malas aku menuju ke pintu. Dan ternyata yang datang adalah Donghae.

“Oppa,”

 

“Hyu Rin-ah, kita perlu bicara.”

 

“Mianhe oppa, aku lelah.” Aku hendak menutup pintu namun ditahan oleh Donghae oppa.

 

“Apa karna namja itu kau bersikap seperti ini?” tanya Donghae. Apa maksudnya? Apa yang dia maksud Kyuhyun?

 

“Mwo? Apa kau bilang?”

 

“Aku melihatmu bersamanya sepulang sekolah tadi.” Jadi benar Kyuhyun yang dia maksud.

 

“Dia adalah temanku. Kau tahu oppa, selama kau tidak ada dia yang menghiburku dia yang menyemangatiku.”

 

“Lalu kau mencintainya?”

 

“Kyuhyun adalah namja yang baik. Dia selalu menasehatiku agar aku selalu menjaga hubungan denganmu. Dia sama sekali tidak berniat menjadi orang ketiga untuk kita oppa.”

 

“Tapi kau, kau yang menghancurkan semuanya. Kau yang mengkhianatiku bersama wanita itu.” Lanjutku

 

“Kau salah chagi, dia teman kerjaku. Dia…” belum sempat Donghae melanjutkan kata-katanya aku langsung memotongnya.

 

“Sudahlah oppa, kau tak perlu menjelaskan apa-apa lagi. Selamat malam.” BUKK aku membanting pintu.

 

Donghae POV

 

Eotteoke? Bagaimana lagi aku harus menjelaskan pada Hyu Rin. Aku tidak mau kehilangan wanita itu. Tiba-tiba konsentrasiku pecah. Aku tidak melihat ada sebuah bus di depanku. Aku mencoba mengerem mobilku. Tapi sial aku gagal.

BRUUUKKK PYAARRR…

 

Hyu Rin POV

 

Baru saja aku ingin memejamkan mata. Namun handphoneku berdering. Dari nomor tidak dikenal. Aku mengangkatnya. Deg. Jantungku serasa berhenti ketika tahu siapa yang menelepon. Aku segera mengambil jaket dan bergegas. Ku ajak eomma dan appa juga. Di perjalanan aku tidak henti-hentinya menangis. Tadi adalah telepon dari Polisi. Ia mengabarkan bahwa Donghae kecelakaan.

“eomma,, “ lirihku

 

Eomma hanya mengusap punggungku lembut.

Kami tiba di SeoulHospital. Aku menuju ruangan dimana Donghae dirawat. Tapi apa yang kulihat. Seluruh tubuh Donghae sudah ditutup kain.

 

“Kenapa kau biarkan oppaku sesak nafas seperti ini?” aku bertanya lantang pada seorang Dokter.

 

“Cepat kau tangani oppaku, jangan diam saja.” Nada suaraku mulai meninggi.

 

“Mianhae,, kami tidak dapat menyelamatkan dia.” Ujar Dokter itu .

 

“Mwo?? Apa kau bilang hah? Jangan bercanda.” Air mataku tumpah. Tidak. Tidak mungkin Dongae oppa meninggalkanku. Eomma mengelus pundakku. Memintaku bersabar.

 

“Chagiya, ayo bangun.” Aku membuka kain itu. Aku lihat wajah Donghae yang teduh, damai dan seperti menyunggingkan senyuman.

 

“Oppa ayo bangun, jangan tidur oppa. Tolong jangan bercanda. Ayo oppa bangun,” aku mengguncang-guncangkan tubuh Donghae. Tapi tetap tidak ada reaksi. Air mataku mulai deras. Kupeluk tubuh kokoh namja itu.

“Oppa, “ aku memanggilnya lirih.

 

**

 

Pagi ini aku bersama eomma, appa, ahjumma dan ahjussi serta kerabat sedang menatap sebuah pusara. Pusara yang bertuliskan nama Lee Donghae. Aku terduduk lemas. Air mataku belum juga kering.

“Oppa,, kenapa kau meninggalkanku…” suaraku bergetar

 

“Hyu Rin, mari kita pulang.” Ajak eomma

 

“Aniya eomma, aku masih ingin disini.”

 

Sedikit demi sedikit orang-orang meninggalkan tempat pemakaman ini. Tinggal aku dan Kyuhyun. Ya Kyuhyun sejak malam tadi datang menemaniku.

 

“Hyu Rin-ah, sabarlah.”

 

“Gomawo Kyuhyun-ah,”

 

Tiba-tiba ada seorang wanita datang menghampiriku. Aku sangat kenal dengan wanita itu.

 

“Kau,,” ucapku

 

“Ikutlah denganku ke Jeju, maka kau akan tahu semuanya.” Ajak yeoja itu yang ternyata bernama Lee Yuri.

 

Aku meminta persetujuan Kyuhyun. Kyuhyun mengangguk.

Aku dan Lee Yuri berangkat menuju Jeju. Sesampainya di sana aku di ajak ke suatu tempat yang sangat indah.

 

“Kau tahu siapa yang menghias tempat ini?” tanya Yuri

Aku menggeleng.

 

“Donghae. Dia yang menghias semuanya untukmu. Dia memintaku membantunya menyiapkan surprise untuk ulang tahunmu. Dia menghiasnya dengan sangat detail. Dengan perasaan yang berbunga-bunga. Hanya untukmu.” Urai Yuri

 

“Mwo??”

 

“Aku dan Donghae hanya partner kerja. Soal foto itu hanya ulah iseng teman kerja kami.” Yuri seperti menangkap pertanyaan yang sedari tadi menggelayuti pikiranku.

 

“Pekerjaan kami sebenarnya telah selesai seminggu yang lalu. Namun Donghae tetap beralasan kalau kepergiannya ke Jeju untuk urusan pekerjaan. Ia ingin menyiapkan kado istimewa ini untukmu.” Lanjut Yuri

 

Aku terduduk lemas. Aku seperti tertohok mendengar kata-kata Yuri. Aku mengutuk perbuatanku yang terlalu mencurigai dan tidak mau mendengarkan penjelasan Donghae. Kulihat sekeliling. Tampak indah. Ada pula fotoku dengan Donghae. Di atas meja ada bunga lily yang cantik.

Aku menangis lagi. Menyesali kebodohanku yang tidak mau mendengar penjelasannya.

“Oppa,, mianhae.” Ucapku lirih..

 

 

Amuri apado joha jigeum neol boreo gagi ttaemune
Meoreojyeo inneun dongan neol neomu bogo sipeotgi ttaemune

Jogeumman deo jinamyeon neol dasi boge dwae seolleineun nal
Nae maeumi apado ipsureun jeojeollo utge doeneun nal
Deo isang neoege saranghae malhal su eobseojineun nal
Ireoke seolleneun heeojineun nal
Rallallallalla
Saranghae neoreul saranghae balgeoreum matchwo gobaegeul hae

Jogeumman deo jinamyeon neol dasi boge dwae seolleineun nal
Nae maeumi apado ipsureun jeojeollo utge doeneun nal
Deo isang neoege saranghae malhal su eobseojineun nal
Ireoke nae maeumi seolleneun oneureun heeojineun nal

Miri apahal pillyoneun eobseo geunyang jigeum idaero neoreul saranghae
Rallallallalla

Jogeumman deo jinamyeon neol dasi boge dwae seolleineun nal
Nae maeumi apado ipsureun jeojeollo utge doeneun nal
Rallallallalla
Amuri apado joha jigeum i sunganmaneun haengbokhae

( A Good Bye – Super Junior )

                                                            **THE END**

 

Itulah ff ku reader. Semoga kalian terkesan yaa.. gomawo ^^

*bow bareng Kyuhyun

 

 

 

FF Like a dandelion the wind flower

FF Pemenang Lomba FF Kyuhyun Indonesia Fans Club (KIFC) dalam rangka ultah KyuhyunImage

Chukkhae ^^

 

Author : Ulfa GaemGyu V. Anna

Judul; Like a dandelion the wind flower

“Permisi, Cheogiyo~” Ujar Kyuhyun didepan sebuah toko bunga. Suara vibranya menggema memenuhi setiap sudut ruangan, seperti pertanda toko bunga itu sedang sepi.

Merasa tidak ada jawaban Pria itu segera berniat pergi. Namun, pemandangan didepannya menyembunyikan niat itu lebih dalam. Secara keseluruhan ia tidak terlalu menyukai bunga, namun melihat bunga-bunga itu tertata rapi bersama, ia jadi berpikir bahwa mungkin inilah salah satu kesempurnaan dunia, ketika ada beberapa hal yang dapat menjadi rusak dan menghambat pemandangan mungkin bunga-bunga ini menutupi ketidak-sempurnaan itu. Pria itu menarik sudut bibir kirinya membentuk seulas senyum yang terlihat seperti seringaian mempesona. Ia membaca beberapa nama-nama bunga sesuai pada jenis bunga didepannya; Mawar, Daisy, Krisan.. dan beberapa lagi yang terlihat sama cantiknya.

Kyuhyun mendongakkan kepalanya melihat papan nama besar yang dipajang sebagai identitas toko ini.

“Dandelion Florist.” Ujarnya tidak mengerti, pria itu mengerutkan dahinya membentuk lipitan-lipitan kecil. Kyuhyun mengendikkan bahunya, seperti masa bodoh. Berpikir bahwa mungkin dia pernah mendengar nama Dandelion tapi bentuknya seperti apa ia tidak terlalu mengerti, tapi toh apa perdulinya? ia disini hanya konsumen yang berniat membeli bunga untuk seseorang yang sepertinya akan menemani pria itu dihari-hari kedepan. Kyuhyun berjalan kedalam.. pemandangan tak jauh beda yang menghiasi etalase toko. Terlihat beberapa buket sepertinya siap diantar dan sisanya seperti tahap merangkai membuat karangan bunga.

Disentuhnya beberapa bunga itu kagum, hingga tanpa sadar sebuah senyum sumringah tergambar jelas dimatanya. Mungkin efek dari Toko bunga ini, mengingat ini pertama kalinya ia datang sendiri ke toko bunga.

“Ahh~ Jwesounghamnidda, tidak mengira ada pelanggan disini.” Sapa seorang gadis belia dari dalam toko. Kyuhyun memutar tubuhnya mencari suara lembut yang datang dari arah belakang. Pria itu terdiam sejenak, didetik pertama ia merasa tubuhnya tidaklah berpijak, dan ia lupa bagaimana mengambil nafas yang baik dan benar. Pria itu berdiam terpaku memandang sosok gadis yang ada didepannya. Sepertinya dalam hidup ia pernah mengenal Gadis itu sebelumnya, padahal jelas-jelas ia tidak tau.

“Ma’af Tuan, apakah Tuan sedang mencari bunga?” tanya gadis itu kemudian, Sepertinya ia sedikit terganggu dengan cara pria itu memandangnya. Sontak suara itu mengembalikkan dunia dimana Kyuhyun ada didalamnya.

“Eunggg~….. Cheogi.. aku ingin memesan bunga.” Jawabnya cepat, bahkan terlalu cepat hingga gadis itu malah menampilkan ekspresi bingung.

“ah! Ma’afkan aku agashi, aku hanya ingin memesan bunga disini.” Lanjutnya lagi sembari menggosok-gosok tengkuknya yang tidak gatal. Malu.

Gadis itu tersenyum ramah, cara tepat menghadapi pelanggan dengan baik. Pria itu dipersilahkannya didepan meja kerjanya yang berhias Kertas-kertas pesanan dan satu vas bunga aneh menurut Pria itu.

“Jadi, anda ingin pesan bunga seperti apa, Tuan..?”

“Tuan Jo, Jo Kyuhyun atau Cho Kyuhyun.” Jawab Kyuhyun mantap.

“ah, nde arraseo Cho Kyuhyun-ssi. Joneun Kim Yuu-ra imnidda.”

Jadi, namanya Yuu-ra? gadis yang menggulung rambutnya keatas tanpa poni, gadis yang memakai Celemek bergambar bunga Daisy dan menemui pelanggannya, gadis yang didetik pertama mampu membuatku kehilangan nafas, Kim Yuu-ra? Yuu-ra.

“Sejujurnya aku tidak tau harus memesan bunga seperti apa, Kau tau, kan? aku sama sekali tidak tau bagaimana atau seperti apa bunga yang terlihat cocok dengan perasaan wanita. Aku.. aku sebenarnya tidak terlalu paham tentang itu.” Astaga! Cho Kyuhyun, jadi begitukah caramu merayu gadis yang kau suka didetik pertama kau melihatnya? Tidak ada bakat sama sekali. Umpat pria itu dalam hati.

Yuu-ra menyunggingkan senyum manis, sembari menatap Kyuhyun mencoba mencari tau apa yang diinginkan pelanggannya itu.

“Gwaenchana~ saya akan mencoba membantu, kalau begitu ini pertanyaan sederhana. Bagaimana karakter wanita anda itu? Misalnya apa dia menyukai bunga? jenis apa?” tanya Yuu-ra meletakkan penanya

“Mollaneunde..” Jawab Kyuhyun polos sambil menyandarkan punggungnya ke kursi. Pasrah.

Gadis itu melongo tidak jelas, entah rasanya ingin tertawa tapi tidak bisa. Rasa-rasanya baru pertama kali ini ada seorang namja yang gadisnya sendiri saja ia tidak mengerti.

“Maksud anda, Tuan?” Ujar Yuu-ra meminta penjelasan.

“Yah~ ini bukan kehendak ku, Aku hanya mencoba menerimanya saja. Dan aku juga baru akan menemuinya Lusa atas perjanjian yang telah ditentukan.”

“Di Jodohkan?” Tepat sasaran. Pria itu tertuduk. Antara malu dan malas mengakui bahwa itu merupakan fakta.

Kyuhyun lebih memilih diam sekarang, menyembunyikan kedua tangannya dibalik saku celana. Pikirannya teralih ketika ia menatap bunga didepannya dengan rasa aneh. Bunga Angin.

“Mungkin ini sedikit sulit.” ujar Yuu-ra memecah keheningan.

“Kau menyukai bunga apa?” tanya Kyuhyun dingin, merubah haluan pandangannya menatap Yuu-ra tajam sekaligus Cool. Setidaknya itu yang dirasakan gadis itu.

“Nan?” tanya gadis itu mengulangi, dan dijawab hanya Kyuhyun dengan anggukan saja.

“Dandelion.” Ucap Yuu-ra sambil mengambil Vas bunga Dandelion itu dengan seksama.

“Jadi, itu adalah Dandelion?” tanya Kyuhyun tak percaya. Pria itu mengernyit, setaunya yang didepannya ini adalah bunga Kapas. Bahkan ia tidak tau apakah itu bisa disebut bunga atau rumput. Pasalnya jika ia meniupnya saja putik dari bunga-bunga itu akan segera berguguran

Apa istimewanya bunga ini? tidak harum? tidak cantik? dan jika ia harus membelinya apa tidak salah? Mungkin yang ada hanyalah fakta bahwa ia sudah gila jika benar-benar membawa bunga angin itu pulang. Atau mungkin juga ia hanya rugi saja membeli bunga angin itu lalu memberikannya pada gadis yang dijodohkan dengannya. Dan bagaimana kalau gadisnya itu nanti akan pingsan begitu menerima pemberian darinya. Bagaimana kalau gadis yang dijodohkan itu berpikir kalau calon suaminya ini sangat miskin sampai-sampai membeli setangkai bunga saja tidak bisa?

Kyuhyun mengunci bibirnya rapat-rapat. Namun, setelah itu jangan berharap ia dapat berhenti tertawa. Karena suaranya sekarang ini benar-benar sudah memenuhi ruangan ini.

Yuu-ra meringis sebentar efek dari pria didepannya ini. Berpikir apa yang membuat Pria terhormat dengan setelah jas ini sebegitu mengenanya.

“Waeyo? Kyuhyun-ssi?” tanya Yuu-ra dengan tatapan keingintahuan. Gadis itu memajukan sedikit tubuhnya, meletakkan kedua tangannya saling bertumpuan diatas meja kerja.

“Anniyo, geundae.. kau ini sangat lucu agashi. Begini, kau bilang kau suka Dandelion. Dan aku baru tau kalau Dandelion adalah nama asli dari Bunga Angin. Bahkan orang menyebutnya Bunga Kapas, benar, kan?” ujar Kyuhyun sambil membenarkan posisi duduknya.

“Nde, geurae.”

“Aku jadi berpikir saja, Bunga Angin ini, Bunga Kapas ini, Bunga berbentuk bulat bola dengan Putik yang akan terbang jika aku meniupnya, atau Dandelion jika kau yang menyebut. Apa istimewanya? Tidak.. tidak.. sesaat aku hanya berpikir bagaimana jika gadisku nanti maksudku gadis yang dijodohkan dengan ku nanti mempunyai ketertarikan yang sama sepertimu.”

Gadis itu tersenyum remeh, tatapan mata yang ditunjukkan pada Kyuhyun penuh dengan rasa ketidak-sukaan. Dan segera saja pria bertubuh tegap itu menyadarinya. Entahlah sepertinya gadis itu tidak suka cara mendeskripsikan bunga ini. Kyuhyun berdehem kecil, mengembalikan kesadaran penuh tentang apa yang baru saja ia lakukan. Tatapan gadis itu mengenai jantungnya, yang ia rasa hanya pertanyaan Kenapa gadis yang terlihat biasa ini, gadis yang mungkin tidak dapat dikatakan terlalu cantik tapi mempunyai mata pengikat, dan gadis yang membuat jantungnya tidak dapat berkerja dengan normal membuat aliran darahnya berdesir, mendapatkan sesuatu yang tidak ia rasakan setiap hari. Dan sekarang ia sadar, gadis ini baru saja mendapatkan pikirannya. Kyuhyun -pria itu menyukainya.

“Aku hanya bermaksud, jika gadis yang ingin ku temui itu bisa saja mempunyai kesamaan yang sama dengan mu, maka aku lebih memilih membuat yang sama seperti yang kau suka.”

Lanjut pria itu menjelaskan. Dan sejak kapan dia yang terkenal dengan mulut pedasnya menjadi perhatian pada seseorang yang bahkan ia takut jika terjadi kesalah pahaman dan membuat gadis itu marah. Sejak kapan dia menjadi perduli?

“Kyuhyun-ssi.. Tidak perduli ketika kita menganggap sebuah hal menjadi buruk, dimata yang lain mungkin akan tidak sama. Arachi?” Yuu-ra tersenyum manis bahkan sangat manis sampai-sampai membuat pria itu membeku ditempatnya.

“Nde..”

“Begini saja, datanglah lagi lusa nanti, dan kupastikan gadis mu nanti akan menyukainya.”

Bagaimana kalau aku yang menyukaimu dan kau yang menjadi gadisku? itu akan terlihat lebih menyenangkan. Sejujurnya Kyuhyun ingin mengucapkan kalimat itu,

“he~m, aratseoyo..” dan kenyataannya hanya itu yang dapat ia ucapkan. Sekaligus mengakhiri pertemuan hari ini. Dan sadar bahwa pria itu mungkin menginginkan kegilaan lebih setiap harinya bersama gadis ini. Bukan yang lain.

*******

Kyuhyun berjalan santai menuju taman dekat rumahnya, suntuk sekali rasanya mendengar eommanya terus merecoki dirinya untuk mempersiapkan diri menemui gadis, anak teman Appanya, besok. Tentu saja itu pilihan terbaik Appa untuknya. Noonanya sudah menikah dan ia dituntut menjadi Direktur utama menggantikan Appanya mengurus sekolah Swasta di China. Sedangkan Noonanya memilih bisnis toko musik Ibunya. Seharusnya itu ‘kan aku? rutuknya dalam hati.

Kyuhyun menendang-nendang batu didepannya sembari dia berjalan. Besok adalah penentuan tentang Hidupnya, sejujurnya ia telah menolak mentah-mentah ide gila itu. Siapa sangka Appanya malah sakit, menambah pusing kepalanya saja.

Pria itu menghela nafas keras, mencoba membuang jauh-jauh pikiran-pikiran buruk yang mengisi otaknya minggu-minggu ini. Kadang ia merasa payah dalam beberapa hal, dan seperti sekarang ini. Menurut. Dia hanya mencoba ingin menjadi anak yang baik.

Kyuhyun duduk disebuah kursi dibawah pohon Maple ditaman. Musim Semi sepertinya akan segera berakhir mengingat betapa teriknya pagi ini. Pria itu menengadahkan kepala melihat langit-langit, tubuhnya ia sandarkan dipunggung kursi. Satu tangannya menutupi kedua mata Pria itu, menghalangi sinar matahari yang terasa menyilaukan.

“Ahjussi, bolehkah aku duduk disini?” Kyuhyun mendengar suara panggilan disampingnya, sepertinya itu ditujukan padanya. Kyuhyun membuka matanya perlahan, dan ia mendapati seorang gadis kecil tengah berdiri polos menatapnya.

“Nde..” Jawabnya penuh senyum. Gadis kecil itu membungkukan badannya lalu berusaha menaiki kursi. Tapi, karena kursi itu terlalu tinggi akhirnya Kyuhyun membantunya naik.

“Gamsahamnida~” Ucap anak kecil itu kental dengan suara cadel yang khas. Kyuhyun menjawabnya dengan anggukan sambil mengusap kepala gadis kecil itu lembut. Gadis kecil itu duduk tenang, menikmati lolipop yang dibawanya. Didetik berikutnya gadis kecil itu mengeluarkan sebuah buku bergambar bertuliskan “A Story about Dandelion”. Lantas saja rasa keingin-tahuan yang besar Kyuhyun muncul. Mengingatkan seorang gadis yang menyukai bunga jenis ini, Yuu-ra.

“eung~ Gadis manis, oppa ingin meminjam buku ini, apakah boleh?” Anak kecil itu menoleh, beberapa saat berpikir antara boleh atau tidak. Gadis kecil itu takut bukunya akan rusak mengingat ini adalah buku kesayangannya.

“Tentu saja ada kau akan memiliki sebuah Ice Cream rasa Coklat, otteo?” Lanjut Kyuhyun setelah melihat ekspresi bimbang gadis kecil itu.

Dan akhirnya buku itu diserahkan kepadanya dengan suka rela. Dan tentu akhir dari senyuman gadis itu saat meminjamkan bukunya adalah Tebusan sebuah Ice Cream.

Pria itu mengangkat bukunya perlahan, menatap buku lekat-lekat, memperhatikan buku seukuran dengan besar telapak tangannya. Rasanya satu coretan saja tidak ingin ia lewatkan mengenai kisah didalanya. Dibuka lembaran pertama sebuah tinta emas yang timbul menyambutnya begitu indah

“Between.. Dreams,Love, and.. a Free”

-Disuatu kisah ada bunga bernama Bunga Dandelion, Bunga itu tumbuh menyepi diantara bunga-bunga lainnya. Seperti biasa, setiap pagi ia mencoba menikmati sinar matahari dan air sebagai sumber makanannya hari ini. Suatu hari bunga itu bertemu dengan Bunga Mawar yang indah, ia bertanya;

“Bagaimana kau bisa mekar begitu cantik?” tanyanya penuh dengan kepolosan

“Aku memang ditakdirkan menjadi Cantik, dan aku dilambangkan sebagai bunga Cinta. Kau tau?” jawab Si bunga Mawar.

Dan dihari berikutnya, Dandelion bertemu dengan Bunga Lili, karena semerbak harum bunga yang menyegarkan, Dandelion-pun kembali bertanya;

“Lili~a, bagaimana bisa kau terlihat harum dengan kesegeran yang selalu menyelimutimu?” Ujarnya penasaran

“Aku memang ditakdirkan menjadi harum, dan aku adajdjah salah satu jenis bunga yang banyak digunakan sebagai jenis parfum.” Jawab Si bunga Lili mantap.

“Takdir?” Ulang Dandelion lirih. Sekarang ia memilih bungkam. Mendapati banyak pertanyaan yang menghiasi pikirannya. Bertahun-bertahun ia hidup menyendiri di kebun petani bunga ini, tidak pernah sekalipun ia merasa akan adanya takdir. Teman-teman bunganya datang dan pergi begitu cepat, hanya dia sendiri yang tetap setia dengan tanah ini. Hingga sekarang rasa keingin-tahuan muncul diotaknya.

Kenapa ia berbeda? kenapa tidak cantik? kenapa tidak harum? setidaknya ia ingin merasa berguna. Jika benar itu takdir, apakah itu berarti dia akan hidup seperti ini dan terus berlanjut?

bagaimana kalau takdir menunjujukkan hal lain? Bagaimana jika kenyataan bahwa ia ditakdirkan sebagai bunga yang selalu layu. Dan kenyataan terburuk adalah bahwa Dandelion tumbuh sebagai rumput, bukan sebagai bunga.

Hatinya berkecamuk, disatu sisi ia mempunyai mimpi dapat menjadi bunga, dalam hal lain Dandelion ingin berguna, tidak terus-terusan dipandang hama, ingin dilirik banyak orang bukan kehidupan kesendiriannya ini yang ketika senang dan sedih hanya dirinya yang tau. Dan satu hal yang ingin dilakukannya adalah kebebasan.

Selama berhari-hari Dandelion selalu terlihat murung tanpa cahaya, Kekuatan yang selama ini bersamanya menguap begitu saja. Setiap kali teman-teman bunganya bertanya; ia hanya menggelengkan kepalanya dan berkata Tidak apa-apa.

Hingga suatu saat ia berpikir; Aku juga ingin mencari kebahagiaanku. Tapi, ia tidak tau caranya. Ditengadahkan kepalanya menghadap langit. Dia merasakannya; angin yang berhembus kencang, melambai-lambaikannya kesana-kemari. Membuatnya terhuyun lunglai.

“Aku ingin terbang menggapai Asa ku.” Dandelion menutup kedua matanya, dan membiarkan tubuhnya hancur terbawa angin. Putiknya berpencar tak tentu arah. Sayangnya tak ada seorangpun ada yang melihat peristiwa tragis itu.

Putik bunga Dandelion jatuh, tercerai berai. Dandelion kecil mati, tapi kemudian keajaiban datang pada musim semi. Ternyata Putik itu tumbuh sebagai tunas baru. Bereinkarnasi menjadi bunga baru yang lebih kuat. Ladang kosong tak berpenghuni itu telah menjadi lautan Dandelion yang putih dan cantik. Dan sekarang Bunga itu tak sendirian lagi, Dandelion merasa bahagia. Hingga ia tidak mengira bunga akhirnya bermekaran indah berwarna kuning cerah.

Ya, warna asli Dandelion adalah Kuning cerah. Bunganya hampir mirip dengan bunga Krisan, membentangkan setiap mahkotanya.

Dan inilah Dandelion, Mimpi merubahnya.. Cinta dari keluarga ia dapatkan dan Kebebasan pernah ia rasakan.

 

Flying Like a Wind Flower

She’s not afraid

Just believed

The Hope doesn’t die

End.-

 

Kyuhyun menutup buku itu, terselip sebuah rasa bahagia sekaligus kegundahan hatinya yang tiba-tiba muncul.Yuu-ra, gadis itu.. tidak akan ia lepaskan. Tak akan ia biarkan gadisnya menghancurkan dirinya.

******

Senja ini,

Kyuhyun keluar dari apartemennya. Pria itu memakai Sweater Hangat berwarna Mocca, celana hitam panjang, dan Kaos sebagai dalaman. Kancingnya ia biarkan tak saling bertautan, membuat dada bidangnya terlihat jelas. Pakaian kasual musim semi. Rambutnya dicat hitam berponi menyamping menambah kesan santai namun angkuh.

Kyuhyun memakirkan mobilnya didepan toko bunga itu. Ia keluar dengan santai lalu menutup pintu mobil menimbulkan suara keras. Pria itu berjalan menuju pintu, membukanya kemudian masuk. Tanpa sengaja menggoyangkan lonceng diatasnya.

Beberapa kali Kyuhyun memanggil nama pemilik toko bunga ini, namun tidak ada tanda-tanda sahutan. Yang ia dapati hanya 1 buket bunga diatas meja. Disampingnya terselip sebuah kertas;

Untuk Cho Kyuhyun-ssi, ini bunga yang anda pesan. Karena saya sedang keluar jadi silahkan diambil saja. Uangnya letakkan saja di meja.

Terimakasih.

Yuu-ra.

Yuu-ra tidak benar-benar pergi ia berada didalam ruangan, semoga saja pria itu tidak tau. Bukannya takut karangan bunga itu jelek atau Kyuhyun tidak menyukainya. Dia hanya takut ketika dia dengan terus-terusan bersama Kyuhyun,

ataupun sekedar melihat pria itu. Gadis itu tak dapat menolak lagi pesona pria tampan itu.

Dia takut tak dapat bernafas lagi, dan ia takut jatuh kedalam perasaan yang menjatuhkannya. Pria itu akan menjadi milik orang lain, lagipula siapa dirinya? ia bukanlah Cinderella ataupun Snow white yang mempunyai pangeran tampan. Dan dia tau, pria itu bukan takdirnya.

Kyuhyun melengos pergi, tidak apa-apa jika tidak bertemu sekarang. Ia berniat datang lagi besok. Digenggamnya 1 buket bunga dengan rangkaian bunga Krisan putih, dan ditengah jajaran bunga itu terbentuk sebuah tanda hati dari bunga Mawar. Balutan kain berwarna soft pink dan kain tile putih yang anggun menambah kesan romantis.

******

Keesokan harinya..

“Gadis itu menyukainya, namanya Eun-so.” Ujar Kyuhyun membuka pembicaraan. Pria itu dengan paksa mengajak Yuu-ra keluar menemaninya menikmati secangkir kopi disore ini. Awalnya gadis itu menolak namun Kyuhyun berusaha membujuknya meski dengan cara sedikit paksa. Menyeret tangan gadis itu, menggenggamnya kuat lalu mengajaknya pergi ke cafe ini.

“Jinjjayo? Hhuah~ Cukkahanda. Aku sedikit takut kalau kau tidak menyukainya. Lagipula aku tidak dirumah.” Jawab gadis itu menampilkan wajah yang dibuat sumringah, namun dihatinya ia tau bukan itu maksudnya. Gadis itu menyeruput Kopi Karamel dengan taburan krim itu sedikit, berharap ketegangan ini dapat ia atasi.

“Aku tau kau dirumah kemarin.” ujar Pria itu menatap Yuu-ra dengan sikap dinginnya. Mendadak rasa kopi itu tercekat ditenggorokan, membuat ia tersedak. Tenggorokannya menjadi sakit, sesekali terbatuk-batuk menetralkan rasa pahit akibat perkataan Kyuhyun.

“Gwaenchana?” tanya Kyuhyun khawatir, pria itu mengambil beberapa tisu didepannya, mengulurkannya pada Yuu-ra. Lalu menyapukan sisa kopi yang menempel dibibir dan tangan gadis itu.

“Gwaenchanayo.” Ucap Yuu-ra kesusahan mengontrol suaranya dan itu menimbulkan suara serak. Kyuhyun mengelus punggung gadis itu lembut. Tiba-tiba saja ia merasa sesal telah mengatakannya. Seharusnya ia berpura-pura tidak tau saja tadi.

“Kau tau aku dirumah?” Tanya Yuu-ra dengan kening mengernyit, masih saja memegangi dadanya menggunakan tangan kanannya. Kyuhyun mengangguk. Ia kembali keposisi duduknya. Berhadapan dengan gadis itu.

“Mianhae.” lanjut gadis itu mendesah.

“Aku Menyukaimu.” Ujar Kyuhyun berterus terang. Pria itu menatap gadis itu intens, sedetik saja ia tidak ingin melewatkan moment ini begitu saja.

“Kyuhyun-ssi.” Panggil Yuu-ra lirih, seakan meminta ia menghentikan apapun yang ingin ia katakan sekarang.

“Aku tidak perduli, kau menyukaiku atau tidak. Tapi, kumohon hiduplah bersamaku.” pinta Kyuhyun.Yuu-ra merasa tubuhnya membeku. Ia bingung harus berkata apa untuk pria yang baru 3 hari dikenalnya.

“Kyuhyun~a, apa yang kau suka dariku? aku ini tidak cantik, tidak pintar, dan aku tidak punya apa-apa. Kau tau aku hidup sendiri, sebatang kara. Apa yang kau harapkan dariku? Aku ini memiliki banyak kekurangan dan..?”

“Dan kau pikir kau tidak sempurna dan tidak pantas untukku?” ujar Kyuhyun memotong pembicaraan Yuu-ra. Gadis itu menghela nafas keras, menyerah. Pria ini terlalu pintar untuk diajaknya berdebat. Sejujurnya itu adalah mimpi, angin segar yang siap membuatnya melambung bagaikan Bunga Angin.Putih dari Dandelion yang akan bersiap terbang. Lalu apa yang ia tunggu? ada seorang pria yang dengan sukarela membawakan angin untuknya?

“Dengar, Yuu-ra~a! Didunia ini tidak ada yang namanya sempurna. Dan kau tau kesempurnaan hanya milik Tuhan. Jadi, jika kau berpikir aku ingin menjadikanmu milikku karena kau cantik atau kau sempurna. Apa yang kurasakan tidaklah akan bertahan lama.” Pria itu menjelaskan, Kyuhyun sendiri tidak tau apa yang tengah diucapkan itu benar atau tidak. Karena kalimat itu meluncur begitu lancar dari mulutnya. Dia tidak takut lagi. Baginya gadis ini, dia yang bernama Yuu-ra, Kim Yuu-ra.. gadis yang memiliki bagian terpenting dari hidupnya didetik pertama ia melihatnya. Gadis yang dia minta menemaninya sejati.

Ya, aku mau. Sejujurnya itulah yang ingin dikatakan Yuu-ra. Tapi, tentu saja ada beberapa hal yang membuatnya menyimpan kata itu.

“Tidak, Kyuhyun~a.. ada seseorang yang akan tersakiti nantinya.” ujar gadis itu Lirih.

“Eunso? aku akan memperkenalkan pada mu, tunggu saja.”

*******

Seminggu setelah itu, Kyuhyun tidak pernah datang ataupun menemui Yuu-ra lagi. Rasanya hadis itu hampir mati menunggu pria itu dengan kehadiran disisinya, seperti saat ini. Gadis itu hanya melamunkan pria milik orang lain, dadanya sesak terus memikirkan lontaran demi lontaran kalimat yang sempat ia bicarakan.

Pria itu memberinya waktu memikirkan kembali untuk hidup bersama. Jujur saja, tidak sulit menerima Kyuhyun dihidupnya. Pria itu tampan. Dan dia mencintai pria itu, lahir batin jika ia ingin bersamanya. Tapi..?

Sebuah gerakan menyadarkannya dari lamunan. Suara lonceng pintu berdentang, tanda bahwa ada pelanggan yang datang,

“Eoso Oseyo.” Sambutnya berdiri dari meja kerja tempatnya melamun lalu membungkuk memberi sapaan hormat bagi sang tamu. Yuu-ra menajamkan matanya, jika ia tidak salah lihat itu adalah Kyuhyun. Pria yang membuatnya pusing minggu-minggu ini dan jika matanya belum minus Pria itu bersama seorang wanita.

Gadis itu menggandeng tangan kanan Kyuhyun mesra. Sedangkan pria lebih memilih menyimpan rapi tangannya didalam saku celana. Dan itu membuatnya terlihat angkuh.

Gadis itu cukup tinggi, cantik, kulitnya putih dan rambutnya panjang terlihat sangat terawat. Memakai Mini Dress dengan warna soft Cream membuatnya anggun begitu pantas disandangkan dengan seorang pangeran. Jadi, apakah dia Eunso? batin Yuu-ra dalam hati.

*******

“Annyeonghasseo.. Joneun Yang Eun-so imnidda.” Sapa Eun-so sambil menundukkan kepalanya sebagai tanda hormat.

“Ah! nde.. Annyeonghasseo, Naneun Kim Yuu-ra ieyo. Bangapseumnidda.” Jawab Yuu-ra menyunggingkan senyum tipis yang membuat Kyuhyun meliriknya.

Yuu-ra mendelikkan matanya ke arah Kyuhyun menginterupsinya agar pria itu tidak berbuat hal yang macam-macam.

Eun-so yang melihat kedua orang itu saling berpandangan dalam diam menjadi bingung sendiri, kalaupun ia tidak bisa melihat bahkan ia tak ingin melihat. Tatapan Kyuhyun.. sangat berbeda ketika pria itu memandang dirinya. Mata itu begitu saling mengikat seakan-akan keduanya tidak ingin ada tembok pemisah. Selama beberapa detik Eun-so bingung sendiri, bahkan setelah gadis itu melepaskan genggaman tangan yang ia kaitkan tadi pada lengan Kyuhyun, Pria itu tidak bergeming sama sekali.

“Sepertinya kalian begitu mengenal satu sama lain dengan begitu baik.” Ujar Eun-so memecah keheningan. Sontak saja dua insan itu langsung merubah pandangan mereka dan akibatnya hanya ada rasa canggung.

“An..Animnidda. Bukan apa-apa, kami ini hanya teman. Antara pelanggan dan penjual” Ucap Yuu-ra seadanya, sejujurnya dia sendiri bingung harus berkata apa.

Dan bodohnya kenapa dia harus menekankan kata ‘teman’, karena sialnya Eun-so sudah menyadari.

Kyuhyun tetap bertahan dengan diamnya, karena inilah yang dia maksud. Memperkenalkan Eun-so pada Yuu-ra, agar gadis itu tau betapa hatinya hanya bermuara di satu tempat, agar Eun-so mau melepasnya tanpa pria itu harus menyakitinya ataupun menolak secara langsung. Harapan semoga gadis itu peka akan apa yang terjadi sekarang.

“Aku suka bunga yang kau rangkai, itu mempunyai arti yang sangat dalam. Bunga Krisan yang sederhana namun ceria dan Bunga Mawar yang elegant berbentuk pengokohan.”Bersikap seolah tidak perduli, Yuu-ra terus saja mengoceh yang tidak-tidak tentang pria itu.

“Sejujurnya kami datang untuk menyampaikan beberapa hal pada mu.”

Ucap Eun-so, dari kalimatnya itu terdengar suara yang sangat membahagiakan, wajahnya terlihat berpendar cerah membuat pipinya merona merah.

*********

“Ya, Aku akan menikah akhir musim semi ini, lalu tinggal di Jepang.” Ujar Kyuhyun datar. Seperti biasa menghabiskan waktu sore di Coffe-shop bersama Yuu-ra. Mendengar ucapan pria itu membuat tubuh Yuu-ra lemas, atau kalaupun bisa dia ingin berpura-pura tidak mendengarnya. Tapi, bagaimana? kenyataan bahwa udara dan angin dari hembusan pria itu tidak cukup kuat menerbangkannya. Jadi, apakah dia harus mengejar angin yang mulai menjauh itu?

Kyuhyun menatap Yuu-ra lekat-lekat, berharap ada satu huruf saja keluar dari mulut gadis itu. Cinta memang telah membutakan hati pria itu, secara fisik mungkin Eun-so lebih cantik, tinggi dan berasal dari keluarga baik-baik.

Lalu apa yang membuatnya menyukai Yuu-ra? Gadis itu bodoh, tidak cantik? tidak bisa merawat dirinya sendiri dengan baik? dan dia.. dibesarkan di Panti Asuhan. Sesuatu yang mungkin jauh dari tingkat layak bagi ayahnya.

Pria itu mengalihkan pandangan ke arah jalanan pelataran Kafe. Pikirannya menerawang jauh, Mungkin ini memang bukan Cinta pertamanya atau Pria itu tidak pernah jatuh cinta sebelumnya. Pria itu, -Kyuhyun hanya merasa gadis inilah yang bisa dilihatnya kelak dimasa depan, dia -Yuura, tidak perduli gadis ini cinta pertamanya atau tidak? Dia hanya ingin melihat gadis itu bersamanya.

“Menikahlah bersamanya.” Ujar gadis itu, bekerja sekeras mungkin mengontrol pita suaranya agar tidak terdengar memilukan.

“Bukan itu yang ingin ku dengar, Yuu-ra~ya.” Pinta Kyuhyun memelas, dan itu terdengar bukan seperti dirinya. “Kau tau? Aku bukan tipe orang yang dengan mudah menyatakan perasaan secara nyata. Bagiku itu sangat memalukan, tapi aku melakukannya dan sekarang dengan jelas kau menolak ku?”

“Aku tidak bermak…”

“Dengarkan aku!” Sentak Kyuhyun setengah berteriak, membuat tamu lain dalam Kafe itu menatapnya penuh minat.

Kyuhyun membuang nafasnya frustasi, serendah mungkin dia kontrol emosinya yang hampir saja meledak. Pria itu tidak marah pada Yuu-ra, sama sekali tidak, ia hanya bermaksud melangkah bersama wanita ini dimasa depan. Bukan yang lain. Kyuhyun menatap Yuu-ra nanar. Bersalah, pertama kali dalam hidupnya ia merasa sebegitu menyesal dan takhluk.

“Mianhae..” Ujar Pria itu lirih begitu melihat genangan air yang terkumpul begitu banyak dimata Yuu-ra. Dan sebelum airmata itu jatuh segera disapunya dengan jari-jemarinya yang begitu cekatan bergerak hingga sisa-sisanya benar-benar hilang.

“Gwaencha-seumnidda.” Ujar Yuu-ra kembali menatap Kyuhyun dengan senyuman yang begitu mendamaikan.

“Katakan.. Katakan padaku sekali saja. Mohonlah agar aku tidak pergi. Maka aku tidak akan pergi. Katakan padaku, Yuu-ra~ya..” Pinta Kyuhyun memohon sembari meraih kedua tangan Yuu-ra diatas meja. “Aku hanya ingin mencoba menjadi Anginmu, kau tau kan apa artinya?” lanjut Kyuhyun tertunduk dan melepas genggaman tangan gadis itu pelan.

Yuu-ra tersenyum ramah,

“Jadi, kau sudah tau Apa itu Dandelion si bunga Angin?” terdengar seperti sebuah tanda pengertian dan perhatian yang ditujukan pada Kyuhyun.

“Kyuhyun~a, menurutmu bagaimana Dandelion itu?” tanya Yuu-ra membenarkan posisi duduknya dan sesekali mencuri-pandang kearah setiap sudut pandang Kafe.

“Bunga Rapuh yang kesepian dan menyedihkan.” Jawab Kyuhyun jujur dan tentu saja dengan kening berkerut.

“Salah..”

“hm?”

“Dandelion adalah bunga yang kuat, meski putiknya sangat rapuh jika diterjang angin namun kenyataannya Dandelion memang ditakdirkan hidup bahagia?” Ujar Yuu-ra menjelaskan.

“Apanya yang bahagia kalau tubuhnya saja hancur.” Bantah Kyuhyun tidak menerima penjelasan Yuu-ra.

“Kau ingin jadi angin, kan? bukankah itu juga akan menghancurkan Dandelion, menghancurkan ku, eoh?”

“Tidak!” Ucap pria itu gusar

“Angin adalah Kesempatan, suatu siklus yang membawa Dandelion pada tanah lapang yang akan ia tinggali nanti, dan aku ingin kau menjadi Hal yang lapang itu untuk menerimaku. Semua hal itu tidak akan tertebak.. Dandelion adalah bunga rapuh, ya itu benar. Tapi, taukah kau tangkai itu sangat kuat hingga jika kau memetiknya saja dengan bertelanjang tangan itu akan membuat tangan mu memerah. Kyuhyun dengarkan aku, Ketika kau melihat Putik itu beterbangan apa yang kau rasakan?”

“Bebas?”

“Benar, dan seperti itulah hidup Dandelion. Mungkin sekarang ini angin kuat sedang menerjang ku, kemudian terombang-ambing dan melayang di angkasa. Namun, taukah kau bahwa itu rasanya bebas. Bunga kecil yang mencapai tempat tertinggi. Maka dari itu ada sebagian teori yang menyebutkan Dandelion adalah Bunga Harapan dan Bunga Kehidupan. Karena setelah jauh terbang ia akan terjatuh dan memulai siklus kehidupan baru hingga ia berbunga sebagaimana Dandelion berwarna kuning merekah. Anggap saja aku akan datang padamu atau kau yang sedang menunggu takdir itu datang. Sekarang apa kau sudah mengerti?”

*********

Hari pernikahan itu tiba. Disana seorang pria tengah menunggu wanita yang sama sekali tidak dicintainya. Wanita yang tidak ada dalam bayangan masa depannya.

Dari depan altar ia justru melihat seorang gadis yang selama ini ia kira adalah takdirnya. Berjalan menuju kearahnya bertindak sebagai pengiring dengan senyum paksa, dia terlihat tegar. Dari matanya terlihat layu, mungkin habis menangis semalam. Tapi, make-up itu merubah gadis itu menjadi sosok orang lain.

Mengenakan baju terusan, putih, dan high-hels mewah berwarna senada. Pria itu jadi berpikir -mungkin akan lebih cocok jika pengiring itu saja yang menjadi pengantinku-

*******

Upacara pernikahan selesai, tidak ada keajaiban sama sekali seperti yang diharapkan Kyuhyun.

Pernikahan yang tidak diharapkannya terjadi, rasa sesal membuncah dihati pria itu;

” Ini tidak seharusnya terjadi.” Ujarnya pada dirinya sendiri dibawah sebuah pohon Maple yang berdiri jauh dari keramaian.

“Apanya yang tidak terjadi?” sapaan dari seorang gadis dengan suara yang sangat dihafalnya terdengar nyaring ditelinganya. Kyuhyun memutar tubuhnya memandang pemilik suara itu.

“Yuu-ra?” Desahnya tertahan. Gadis itu berjalan mendekati Kyuhyun, membenarkan Tuxedo hitamnya, merapikan letak dasi dengan baik, lalu menyibakkan rambut pria itu agar terlihat pantas. Digerakan tangannya kebawah, dibelainya dada bidang pria itu sembari berpesan;

“Cukkahandda. Hidup dengan baik, berbagi dengan baik, selalu jaga kesehatan dan berbagialah..” Yuu-ra tersenyum, bermaksud meringankan beban yang sedang ditanggung pria ini, ia tau benar bahwa pria ini sedang merasa tidak yakin sekarang.

Rasanya ada yang mendesak keluar dari kedua matanya tapi gadis itu mencoba menahannya sekuat mungkin. Sudah cukup tangisannya semalam memenuhi wajahnya, dan ia rasa itu tidak perlu lagi.

Alih-alih bertahan dengan egonya, ia justru mendapati Kyuhyun berlinangan airmata yang tidak sengaja terjatuh ketangan gadis yang tadinya masih tertunduk memegangi kerah tuxedo Kyuhyun.

“Kau Menangis?” tanya Yuu-ra mendongakkan wajahnya memandangi Kyuhyun.

“Lihat apa kau? Dasar gadis bodoh! Aku tidak menangis, aku hanya…” Kyuhyun menanggalkan kalimatnya begitu saja. Ditariknya gadis itu ke dalam pelukannya, mendekapnya penuh hangat, mencurahkan rasa sesak yang terus-menerus timbul.

“Saranghae.. Saranghae.. Saranghae..” bisik Kyuhyun tepat ditelinga Yuu-ra membuat pertahanan gadis itu runtuh seketika, namun sebelum Kyuhyun melihatnya gadis itu cepat-cepat menghapusnya agar tidak menambah beban penyesalan pria itu.

Sementara itu ditempat lain, terlihat ada seorang pria paruh baya melihat kejadian tersebut. Bermaksud pergi kedapur namun justru yang didapati pria paruh baya itu melihat putranya memeluk gadis yang bukan menantunya.

Tidak berniat menganggu sedikitpun, baru pertama kali dalam sejarah anak itu menangis untuk seorang gadis. Dan itu membuat pria paruh baya itu menjadi sosok seorang Ayah yang kejam.

“Appa..” panggil Ahra, noonanya Kyuhyun mendekati Appanya memandang keluar jendela.

“Siapa gadis yang berhasil membuat pria angkuh itu menangis?” tanya Mr. Cho pada anak perempuannya.

“Namanya.. Kim Yuu-ra.” jawab Ahra sembari melihat keluar mengikuti tatapan Appanya.

*******

Sudah sekian tahun semenjak Kyuhyun menikah. Tapi, gadis itu -Yuu-ra tetap saja merasa bayangan pria itu masih terasa nyata.

Ingin sekali rasanya beraktivitas dan melakukan hal-hal seperti biasa, sebelum pria itu muncul dikehidupannya dan merubah separuh dari hidupnya. Berpura-pura bahwa pria itu mungkin tidak pernah ada.

Tapi, tetap tidak bisa dan ia tau itu tidak akan pernah bisa. Kemudian anehnya itu tidak pernah ia sesali sama sekali. Untuknya Kyuhyun adalah anugrah, Hadiah terindah yang dikirimkan Tuhan untuk dirinya. Namun, anggap saja hadiah itu belum berhasil ia genggam.

Musim Dingin ini, di Coffe-shop tempat yang menyimpan banyak kenangan, ditempat duduk yang sama, diwaktu yang sama yaitu senja hari dengan kapasitas orang yang tidak terlalu ramai. Aroma tempat itu tetap sama, yang membedakan adalah pria itu sedang tidak ada dihadapannya saja.

Yuu-ra terduduk sendiri. namun, kenyataan bahwa ada dua cangkir Kopi menghias meja gadis itu, meski ia tau dia sedang sendiri. Yuu-ra tetap menganggap Kyuhyun tetap bersamanya meski dengan bayangan-bayangan diotak yang mulai melupakan wajah pria itu.

“Kyuhyun~a, Saengil Cukkahamnidda.” Ujar gadis itu tertunduk. Menganggap bahwa pria itu sedang Duduk dihadapannya, memandangnya lekat-lekat, dan mendengarkannya berbicara.

“Hei, gadis bodoh sedang berbicara dengan siapa?” Terdengar sebuah teguran dengan suara yang terdengar familiar ditelinganya.Yuu-ra mengangkat kepalanya bingung, antara nyata dan tidak nyata ia merasakan kehadiran pria itu. Namun, sepeti tidak mungkin.Yuu-ra mendesah pelan, ia hanya bermimpi ternyata atau suara tersebut hanya halusinasi akibat dia terlalu merindukannya?

“Aku disini, Nona Pabo.” Dengus Kyuhyun kesal. Kali ini suaranya lebih terdengar teriakan daripada sekedar berujar.Yuu-ra memutar tubuhnya kearah belakang kemudian berdiri secara perlahan. Didapatinya seorang Pria dengan balutan jaket tebal dengan scarft yang menutupi sebagian dari wajahnya.

“Kyuhyun~a..” Ujar gadis itu lirih, terdiam ditempat dengan sejuta perasaan yang meledak-ledak dihatinya.

“Appa, siapa orang itu?” Kata seorang gadis kecil berusia 4 tahun yang mengenggam tangan Kyuhyun erat. Sepertinya ketakutan. Yuu-ra sedikit terkejut mendengar kata Appa keluar dari mulut gadis itu. Jadi, apakah itu putrinya? Tapi, itu bukanlah hal yang mengejutkan pula. Kyuhyun sudah menikah wajar kalau dia sudah memiliki anak.

“Kau terkejut aku sudah memiliki seorang putri?” tanya Kyuhyun sambil menyeruput kopi yang mulai mendingin. Seperti biasa ekspresinya sangat datar dan terlihat dingin. Gadis itu jadi berpikir, apa pria itu tidak mempunyai ekspresi?

“Kau sudah menikah, apanya yang terkejut? itu wajar.” Jawabnya bohong, setidaknya setidaknya itu berhasil menutupi kecemasannya terhadap pria ini.

“Kau bahagia? Putrimu cantik sekali, Seperti Ibunya.” Puji Yuu-ra sambil memandang Eun-ra gadis kecil itu yang sekarang tengah sibuk memasukkan beberapa potong Wafel ke dalam mulutnya yang mungil.

“Jaga bicara mu Nona Kim? Kau bisa saja membuat putriku tersedak mendengarmu berbicara yang tidak-tidak.” Ujar Kyuhyun memperingatkan

“Apanya yang tidak-tidak? bukankah aku berbicara apa adanya?”

“Dengarkan aku, kau tidak tau apa-apa. Bahkan mungkin sudah menghilangkan banyak memori otakmu, jika kau masih saja menganggap Eun-ra mirip ibunya?” Bantah Kyuhyun.

Yuu-ra terdiam, mengamati setiap detail wajah gadis kecil itu. Sejujurnya dia tidak teringat akan seperti apa wajah Eun-so dulu, yang ia bilang hanya menebak-nebak saja. Gadis itu kecil itu mendongakkan kepalanya menatap Yuu-ra, bahkan gadis sekecil ini sangat peka melihat dirinya diperhatikan. Yuu-ra mengambil beberapa potong tisu lalu membersihkan mulut Eun-ra dengan lembut.

“Eun-ra adalah anak adopsiku.” Kata Kyuhyun akhirnya, sejujurnya ia merasa berat mengucapakannya karena ia memang tak pernah berkata demikian. Baginya Eun-ra adalah malaikat kecil yang ditakdirkan untuk menemaninya, bukan sebagai anak angkat.

Yuu-ra mendelik tajam, memberi isyarat agar Kyuhyun segera menghentikan ucapannya didepan gadis kecil itu, memohon dengan tatapan -jangan bicara lagi- Kyuhyun mendesah, ditingkat kesadarannya yang tinggi ia melanjutkan kisahnya;

“Kata Orang seiring berjalannya waktu itu akan membuat orang yang tidak biasa jadi terbiasa. Ya, mungkin untuk sebagian orang. Tapi.. aku tidak bisa. Mungkin karena aku bodoh atau cinta itu terlalu membodohkan? Sudah ku bilang aku ingin memiliki banyak waktu seperti yang ku inginkan bersama mu.

Kau menolak, dan aku sama sekali tidak pernah sekalipun menyentuh Eun-so. Tidak, bukan karena berat.. hanya tidak bisa saja. Dan akhirnya setelah 6 bulan hidup berdua kami sepakat mengambil seorang bayi.

Gadis kecil ini, tenang saja dia tidak terlalu paham aksen Seoul, jadi mungkin dia tidak akan mengerti. Kami mengambilnya diKorea, karena waktu itu kami sempat kembali. Dan, kau bisa menebaknya. Aku mencarimu dan mereka bilang kau sudah tidak ada, pindah ketempat yang satu orangpun tidak mengetahuinya. Aku berpikir.. ah baiklah mungkin dandelion itu berhasil terbang setelah dia menghancurkan dirinya sendiri. Dan, yang ku tau sekarang dia sedang melayang-layang diudara.. hingga dia menemukan peraduan yang ditunggunya, atau mungkin saja putiknya itu akan jatuh ke tanganku.. lalu tumbuh kembali.”

“Kyuhyun~a..” Ujar Yuu-ra menginterupsi. Sadar atau tidak dia berharap Kyuhyun menarik kalimatnya, karena itu tidak mungkin.

“Apa? Kau mengira aku bercanda?”

“Tidak. Bukan itu maksudku.. Aku hanya..” Yuu-ra menghentikan kalimatnya, ia memandang kesana-kemari dengan perasaan gusar. Tidak tau harus berkata apa. Dibalik meja yang cukup tinggi itu dia meremas tangannya yang gemetar lemas.

“Aku sudah terang-terangan meminta mu kembali, apa yang kau pikirkan lagi?” lanjut pria itu menekan setiap kalimat yang terlontar dari mulutnya

“Chogi.. Eun-so?” Tanya Yuu-ra cepat

“Ah.. Kau takut akan ada yang tersakiti, eoh?” Ujar Kyuhyun sambil membenarkan cara duduk putrinya

“Kami bercerai.” Lanjut pria itu santai, berbeda dengan Yuu-ra yang menatap menyelidik

“Kau yang menceraikannya?” Kata Yuu-ra menyelidik

“Bukan, dia yang meminta cerai dariku. Dia bilang aku ini adalah batu yang dipahat sempurna kemudian memiliki kesempatan untuk hidup. Maksudnya adalah aku sangat kaku, dan angkuh. Mungkin itulah alasan kenapa dia ingin bercerai..” Jelas Kyuhyun mantap

“Tapi,……. ada sesuatu hal yang ingin aku bicarakan dengan mu.”

“Katakan?”

“Aku.. sejujurnya aku sudah menikah Kyuhyun~a.” Ujar Yuu-ra dengan suara yang terdengar seperti sebuah penyasalan

Deg!

Kyuhyun membeku, tubuhnya terasa menegang mendengar kalimat yang terlontar dari mulut gadis itu, didetik pertama ia terasa mengambang. Rasanya ingin sekali menghindari kenyataan itu. Kyuhyun mendesah pelan.. tidak tau harus berkata apa.

“Benarkah?” Ujarnya terlihat lelah

“Tidak! Aku berbohong.” Jawab gadis itu Cekikikan

“Apa?! HYA! Gadis Gila, kau mati, eoh?” Umpat Kyuhyun kesal

“Saengil Cukkahandda” Seru gadis itu gembira, sedangkan Kyuhyun mengalihkan pandangannya ketempat lain. Sedikit kesal. Pria itu tidak habis pikir saja baru pertama kali ini dia dibullying hinga rasanya ingin mati

“Kyuhyun~a..” panggil Yuu-ra merajuk, “mianhae..” Lanjutnya lagi dengan senyum yang mengias manis diwajahnya.

Yuu-ra berdiri, mendekati Kyuhyun lalu memeluk lehernya dari belakang. Kyuhyun berusaha menghindar dari wajah gadis yang sedang menempelkan pipi mereka satu sama lain.

Pria itu memalingkan wajahnya ke kanan membuat Yuu-ra memutar tubuhnya lalu berdiri tepat dihadapan pria itu. Ditangkupnya pipi Kyuhyun dengan tangannya yang dingin, lalu mengecup bibir pria itu 1/4 Detik. Membuat sang empunya menginginkan lebih.

“Saranghae.” bisik Yuu-ra sambil menempelkan kedua kepala mereka

“Appa…” Celetuk Eun-ra yang membuat Kyuhyun dan Yuu-ra tersentak dan menghentikan ciuman mereka.

-END-

Kyuhyun..

Aku berpikir jika saja aku dapat mengendalikan angin, aku ingin sekali memipin angin-angin untuk membawa mu kepadaku.

Yuu-ra..

Terbang tinggi menggapai angkasa, bunga kecil yang tidak berarti itu telah membawaku ke dalam kehidupan baru. Bermekaran sebagaimana ditakdirkan dan seperti aku yang beruntung datang lagi kepadanya.

Tidak ada akhir yang berbahagia selamanya, seperti hidup kita, ketika kita mencapai akhir siklus akan dimulai lagi. Kesempurnaan bukanlah apa-apa jika kau tidak mengerti kebahagiaan.

Epilog

“Aku masih tidak mengerti kenapa Eun-so begitu menyukai bunga dari mu?”

“Mawar adalah Cinta, dan itu sudah sangat dimengerti, Krisan.. “

“Krisan adalah..?”

“Takdir.”

“Jadi, kau dengan suka rela menyerahkan pria yang hidup untukmu kepada orang lain?”

“Hahahaha..”

“Jangan tertawa, itu lucu, tau.”

“Aku hanya ingin melihatmu menangis sekali lagi. kKK”

“HYA! Cho Yuu-ra!!! berhenti meledekku.”

My Second Love

Author : Thita Thalya (@shflysilver3424)

Judul : Image

Genre : Romance, etc

Cast : Kim Ryeowook (Ryeowook)
           Kim Hye Soo
           Shin Hye Rim (cameo)
           Super Junior Member
           Etc.

 

happy reading..
typo may applied ya(?) kkkkk~
RCL jangan lupa yoo :3 ^^

 

Author POV

 

“Aku minta satu botol lagi” Pinta seorang namja di dalam sebuah bar. Namja itu sedang mabuk.
“Tapi kau sudah terlalu mabuk tuan” Jawab barista yang ada dalam bar tersebut.
“Aku tidak peduli. Tolong berikan aku satu botol lagi” Pinta namja itu lagi. Namja itu hampir terjatuh dari tempat duduknya.
“Baiklah” si barista memberikan satu botol beer pada namja itu.
Namja itu menuangkan minuman hingga gelasnya penuh dan bir nya tumpah diatas meja bar. Matanya setengah tertutup.
Sebaiknya kau kuantar pulang” Batin si barista.

Ryeowook POV

“Aku ada dimana sekarang?” Ucapku saat baru tersadar dari tidurku.
“ahh~ ternyata sudah pagi” eh? Mengapa aku bisa ada dikamarku? Seingatku semalam aku mabuk. Aku ada dibar bukan disini. Atau mungkin barista itu mengantarku ke sini? Entahlah~
aku mengambil handphoneku. Ada 32 misscall dan 50 pesan. Semuanya dari member SuJu.
Hyungdeul~ Kyuhyunie~ mianhae.. sepertinya aku harus menenangkan diriku dulu setelah kejadian kemarin.
hah~ Shin Hye Rim.. mengapa kau harus pergi secepat itu dariku?

*Flashback*

Oppa.. kita mau kemana sekarang?” tanya seorang yeoja pada namjachingunya yang tak lain adalah Ryeowook.
“Memangnya kau mau kemana sekarang chagi?” jawab namja itu.
“aku ingin makan ice cream oppa
“ya sudah. Ayo kita makan ice cream sekarang”
jinjja oppa?” ucap yeoja itu girang.
ne chagiya.” Jawab Ryeowook sambil tersenyum dan mengacak rambut Hye Rim.
“aaaa~ gomawo oppa. aishhh~ gara-gara kau,rambutku jadi berantakan.” Hye Rim memeluk Ryeowook lalu merapikan rambutnya.

 

 

OPPA!!! jangan mengoles(?) ice cream itu kehidungku” ucap sang yeoja marah karena namjachingunya.
ne ne. Chagiya~ kau jangan marah padaku” ucap Ryeowook.
arraseo. Haaa~ aku sudah kenyang makan ice cream oppa. ayo kita pulang sekarang”
ne. Kajja~

 

Namun pada saat mereka sedang berjalan untuk mengambil mobil,sebuah mobil melaju dengan kencangnya dan menabrak Hye Rim.

“SHIN HYE RIM!!!!” teriak Ryeowook.
oppa~ aku tidak apa-apa” kata Hye Rim lirih.
“Hye Rim~ tolong bertahanlah aku akan segera membawamu kerumah sakit”
“YA!!! APA KALIAN SEMUA BUTA??!!! KALIAN TIDAK MELIHAT DIA SUDAH SEKARAT??!!! CEPAT PANGGILKAN AMBULANCE!!!” teriak Ryeowook yang frustasi sambil menangis.

wiuuu~ wiuuu~(?) *anggep aja ini suara serine ambulance -__-*

 

Ambulance sudah tiba…..

“MENGAPA GERAK KALIAN SANGAT LAMBAT HAH??!! PACARKU SUDAH SEKARAT!!!”
mianhae tuan. Tadi ambulance nya mogok”
“ck~ alasan!!! Ya sudah~ Cepat bawa pacarku kerumah sakit sekarang juga!!!”

 

oppa~ aku ada dimana? Mengapa kau menangis? Aku tidak apa-apa oppa” ucap Hye Rim.
 “kau sedang diambulance chagiya~
“akhh~ oppa~ appo~ neomu appoyo~” kata Hye Rim sambil meringis kesakitan.
“tolong bertahanlah chagiya. Sebentar lagi kita akan sampai dirumah sakit” ucap Ryeowook. Namun dalam perjalanan ke rumah sakit Hye Rim pingsan.

Kami sudah sampai dirumah sakit. Petugas rumah sakit pun langsung membawanya ke ruang ICU.
“maaf tuan. Anda tidak boleh masuk.” Ucap seorang suster.
“tapi suster… aku…”
“maaf tuan” ucapan Ryeowook dipotong oleh suster itu.
“baiklah..” jawab Ryeowook pasrah.

 

 

“dokter bagaimana keadaan Shin Hye Rim?” tanya Ryeowook pada dokter yang baru saja keluar dari ruang ICU.
“maaf Ryeowook-ssi. Kami sudah berusaha sekeras mungkin, namun sepertinya Tuhan lebih sayang padanya”
MWO??!!! jangan bilang kalau Hye Rim …….”
“dia tidak bisa diselamatkan. Maafkan kami Ryeowook-ssi
“tidak mungkin~ Kau pasti berbohongkan? Kau bercanda kan? Hye Rim~ Dia tidak meninggalkanku kan? Tolong katakan padaku kalau kau bercanda”
“ Saya tidak bercanda Ryeowook-ssi. Sekali lagi… Maafkan kami. Saya pergi dulu”

 

Ryeowook pun masuk ke ruang ICU. Tubuh Hye Rim tergeletak di atas tempat tidur diruangan tersebut. Ryeowook mendekat,ia menggenggam tangan Hye Rim. Dingin… Tubuhnya sudah kaku.

“maaf Ryeowook-ssi
ne suster?” jawab Ryeowook sambil menghapus air matanya.
“ini” suster itu memberikan selembar kertas padanya.
“apa ini?”
“ini surat dari Shin Hye Rim” jawab suster itu.
“ahh. Ne. Gomawo

“Surat? Kapan dia sempat menulis surat? Bukannya tadi saat dibawa kerumah sakit dia pingsan? Atau dia sudah lama menulisnya? Entahlah… lebih baik aku membaca suratnya.” Batin Ryeowook.

 

“Annyeonghaseyo Ryeowook oppa ^^ ini aku Hye Rim. Pada saat kau membaca surat ini,mungkin aku sudah tidak ada lagi didunia ini. Tolong jaga dirimu baik-baik jika aku tak ada. Aku tidak mau kau terus-terusan menangis karenaku, jadi tolong jangan tangisi aku jika aku sudah tidak ada lagi didunia. Sekali lagi tolong jaga dirimu baik-baik ne? Kau harus janji padaku oppa!!! kkkkk~
oiya, satu lagi. Jika aku sudah meninggal, tolong cari yeoja yang baru. Aku tidak ingin kau tidak menikah hanya karena diriku. Jadi kumohon carilah yeoja yang menurutmu cocok untuk menjadi yeojachingumu.

Aku mencintaimu. Saranghaeyo ryeowook oppa ❤ ^^

 

 

Shin Hye Rim”

 

 

*Flashback end*

 

 

Hye Soo POV

 

Sebentar lagi pesawat yang aku tumpangi akan take off. Bisakah pesawatnya take off lebih cepat? Aku tidak sabar ingin melihat kota Seoul setelah 2 tahun tidak melihatnya.

Akhirnya~ aku kembali menginjakan kakiku di Korea. Tapi siapa yang akan menjemputku? Atau tidak ada yang menjemputku? Aku harus pulang sendiri? Aisshhh~
Lebih baik aku menelpon eomma sekarang.

yoboseyo eomma~
yoboseyo Hye Soo. Wae geurae?”
“ya~ eomma!!! Aku sudah di bandara. Apa tidak ada yang menjemputku?”
omona~ eomma lupa. Ne ne. Eomma akan menyuruh oppamu untuk menjemputmu.”
ne. Gomawo eomma. Annyeong
ne annyeong

Mengapa eomma harus mengatakan padanya dulu? Apa dia lupa dongsaengnya pulang dari Italy hari ini?
Dia terlalu sibuk dengan jadwal manggungnya,sehingga dia melupakan dongsaengnya sendiri.
oiya,aku belum memperkenal diriku ya? hehehehe.
Aku Hye Soo. Kim Hye Soo imnida. Umurku 24 tahun. Sebenarnya aku tinggal di Seoul dan kuliah di Inha University tapi karena appa ada urusan pekerjaan di Italy,jadi aku tinggal & kuliah disana. Tadinya eomma dan oppaku juga di ajak. Tapi karena eomma tidak mau ikut dan oppa sibuk dengan schedulenya,jadi hanya aku yang ikut.

nah!!! Itu dia” batinku saat melihat Yesung oppa menjemputku. Yesung? Oppa? ya~ Yesung a.k.a Kim Jong Woon adalah oppaku. Dia member Super Junior. Kuakui dia memiliki suara yang sangat indah dan wajah yang sangat tampan,tetapi tingkahnya yang aneh kadang membuatku merasakan aura yang berbeda(?) jika berada didekatnya. Jika dia berada dibelakangmu,akan ada aura dingin yang keluar(?). Tetapi anehnya teman-temanku malah senang jika dekat-dekat dengan oppaku itu -___-

“YA!!!! mengapa kau lama sekali menjemputku? Apa kau lebih sayang dengan jadwal-jadwalmu dari pada dongsaengmu sendiri hah?” cetusku karena kesal.
“YA!!! sopanlah pada oppamu ini Hye Soo!!!” dia menjitak kepalaku.
oppa!!!! appo~ ne ne. Mianhae
gwenchana. Tadi waktu aku menjemputmu,jalanan macet jadi aku terlambat menjemputmu. Maafkan aku ya Hye Soo-ah?”
ne ne~ ahh~ sudahlah ayo kita pulang. Aku lapar. Aku rindu masakan korea. Aku rindu kimchi buatan eomma
“ya sudah. Kajja!”

 

Selama di dalam mobil kami berdua hanya diam. Bukan karena kami sedang marah satu sama lain,tapi kami tidak tau apa yang ingin kami bicarakan. Dan karena aku mengantuk,aku pun tertidur.

chaa~ ayo turun. Kita sudah sampai” ucapan Yesung oppa membuatku terbangun,padahal aku baru tertidur selama lima menit.
“hoammmm~ ne oppa~~” aku turun dari mobil. Kulihat eomma sudah menunggu di depan pagar rumah.

“aaaaa~~ eomma bogoshipo~~~” aku langsung memeluk eomma. Aaaa~aku rindu sekali dengan eomma.
nado Hye Soo-ah~~” eomma membalas pelukanku.
“Hye-Soo~ kapan appamu pulang?” tanya eomma.
“eumm.. kata appa kalau tidak bulan ini mungkin bulan depan eomma~ oh iya.. eomma~ Aku lapar.”
“ya sudah. Ayo kita makan”
ne~

 

 

-Paginya-

Hoaam~~ Aku turun dari kamarku yang ada dilantai 2 menuju ruang makan yang ada dibawah. Ternyata dibawah ada Yesung oppa yang sedang sarapan.
oppa~ sudah jam berapa sekarang?” tanyaku.
“jam 8. Wae??
MWOOOOOOOOOOO??!!!” teriakku karena terkejut.
“YA!!! Mengapa tiba-tiba kau berteriak seperti itu hah?? Kau mau oppamu ini mati karena serangan jantung??”
Aisshhh~~ mian~ oppa aku sudah terlambat. Bagaimana ini??” ucapku panik.
aku berlari menaiki anak tangga menuju kamarku.

 

*skip*

oppa~kajja~
“memang kau mau kemana??”
“ke dorm Super Junior. Tentu saja pergi kuliah.. oppa!!! ppalli~~ ayo antar aku..”
“mengapa kau tidak pergi sendiri saja? Kau kan punya mobil Hye Soo.”
“mobilku dibengkel. Kan kau yang membawanya kemarin. Ayolahhh~”
“kau pergi dengan Jong Jin saja..”
“Jong Jin oppa sedang bekerja di Mouse Rabbit. Apa kau lupa? Oppa… ayolah antar aku…”
Aisshhh~~ ne ne. kajja~
Gomawo oppa~”

 

 

Huaaaa….. Bagaimana ini?? aku sudah terlambat… dughhh~~!!! sepertinya aku menabrak sesuatu yang besar. Benar saja. aku menabrak seseorang.

aigoooo~~ Mianhae..
“YA!!!! NEO!!!!…. makanya kalau jalan itu hati-hati!!!” orang yang kutabrak langsung pergi.

Aku berjalan menuju kelasku dengan takut. Bagaimana jika aku dihukum nanti?

Mianhae Jung seongsaenim.. aku terlambat ”
“g
wenchana Hye Soo-ah~~ masuklah”
ne. Gomawo seongsaenim”

 

Akhirnya jam kuliahku hari ini sudah selesai. Aku sedang berjalan ke depan gedung kampusku. Bugghhh~~!!! Tapi sepertinya lagi-lagi aku menabrak seseorang. Apakah dia orang yang tadi??

“aaa~ mianhae… aku tidak sengaja. Jeongmal mianhae” ucapku pada orang yang kutabrak.
aishhh~~!!!! Kau lagi kau lagi!!!! Kau ini kalau jalan bagaimana sih??” ya!!!! Orang ini sangat dingin padaku. Padahal aku tidak mengenalnya. Dan aku juga sudah minta maaf padanya.
“YA!!! Aku kan sudah minta maaf padamu!!! Kau tidak perlu berteriak seperti itu padaku!!! Aku tau ini salahku!!!!”
“YA!!! Sopanlah padaku!!! Aku ini sunbaemu!!!” ucap orang itu.
“aku tidak peduli!!! Apa?? Sunbaeku? Aku bahkan tidak mengenalmu!!!”
mwo??!!! Kau tidak mengenalku?? Apa kau bercanda?? Aku ini…..”
“haaahh~~!!! Sudahlah!!!! Aku tak peduli kau sunbaeku,hoobaeku atau siapa pun!!! Aku mau pulang!!! Permisi…”

 

Namja ini benar-benar menyebalkan!!!!

 

Ryeowook POV

“aku tidak peduli!!! Apa?? Sunbaeku? Aku bahkan tidak mengenalmu!!!” ucap yeoja yang menabrakku. Dia tidak mengenalku? Apa dia bercanda??
mwo??!!! Kau tidak mengenalku?? Apa kau bercanda?? Aku ini…..”
“haaahh~~!!! Sudahlah!!!! Aku tidak peduli kau sunbaeku,hoobaeku atau siapa pun!!! Aku mau pulang!!! Permisi…” ucapnya memotong ucapanku. Aishhhh!!! Yeoja ini benar-benar…..
“YA!!!! NEO~!!!” teriakku.

Yeoja ini… apa dia benar-benar tidak tau aku ini siapa? Hidup di zaman(?) apa dia? Bagaimana dia bisa tidak mengenal aku yang notabenenya(?) adalah member Super Junior?? Bagaimana bisa dia tidak mengenal Kim Ryeowook??

hyung~~ mengapa kau diam seperti patung disini huh??!!” ucap Kyuhyun yang membuatku kaget.
“YA!!! Kau ini membuatku kaget saja”
“hehehe.. mianhae hyung… tapi.. sedang apa kau disini hyung? Bukannya jam kuliahmu sudah selesai? Mengapa tidak pulang?” tanya Kyuhyun.
“tadi ada yeoja menyebalkan yang menabrakku. Dan apa kau tau Kyu?? Dia sama sekali tidak mengenalku!!! Bagaimana bisa dia tidak mengenal Kim Ryeowook?? Aishhh~~” curhatku pada Kyuhyun.
mwoo??!! Jinjja?? Mungkin kau saja yang kurang terkenal Kim Ryeowook. Hahaha” ucap Kyuhyun yang sudah berlari meninggalkanku.
“YA!!!! CHO KYUHYUN!!!! MATI KAU!!!!”

 

 

“hah hah hah~~ Kim Ryeowook!!! Ampun~!!!” ucap Kyuhyun dengan nafas yang tersenggal-senggal karena lelah berlari.
“YA!!! Berani-beraninya kau memanggilku tanpa sebutan hyung!!! Kau mau kujitak lagi hah? Atau kau mau PSPmu ku hancurkan??!!’
“huaaaa~~!!! ANDWEEEEE!!! PSPku!!!”
“kau tidak mau melihat PSPmu tidak berbentuk lagi kan??!!! Cepat minta maaf padaku Cho Kyuhyun!!!”
Ya~~!!!! Ne ne~~!!! Aku minta maaf!!! Mianhae hyung!!!”
“begini kan lebih baik~ hahahaha~” ucapku penuh kemenangan.
“aishh~ hyung~ lain kali aku akan balas dendam padamu…!!!!”
“coba saja kalau kau berani…”

 

 

Hye Soo POV

 

Namja itu~ ya… namja yang menabrakku beberapa hari lalu. Aku seperti pernah melihatnya. Tapi dimana??!! Kalau kulihat-lihat namja itu lumayan juga. Wajah tampan & cute. Suaranya pun tak kalah cutenya dengan wajahnya. Geu namja neomu kyeopta! >o<. Tapi sifatnya yang dingin itu benar-benar tidak sesuai dengan ketampanan & ke-cute-annya!!!!

Tapi mengapa aku jadi memikirnya??!!! YA!!! Hye Soo!!! Berhenti memikirkannya!!!

“Hye Soo~ Hye Soo-ya~!!! Kau sudah tidur??!!” ucap Yesung oppa memanggilku.
ne oppa. Aku belum tidur. Masuk saja.. pintunya tidak dikunci” jawabku dari dalam kamar.
“Hye Soo-ya~~”
ne.. Wae geurae oppa?” tanyaku to the point padanya.
“ani~ aku ingin mengajakmu ke dorm SuJu besok.” Jawabnya.
MWOO??!!! Untuk apa??!! Aku tidak mau bertemu dengan namja-namja yang sama anehnya sepertimu!!!”
“YA!!! Beraninya kau berkata seperti itu! Kau mau dibunuh oleh ELF hah?”
aishh.. ne ne.. mianhae.. jadi,untuk apa kau membawaku ke dorm SuJu besok hmm?”
“menjodohkanmu dengan mereka.. tentu saja aku ingin mengenalkanmu pada mereka. Kau juga belum mengenal mereka semua kan? Yang kau kenal hanya Leeteuk hyung,Eunhyukie,Donghae,Kyuhyun dan Sungmin kan?”
“ya.. lalu?” jawabku dengan tampang polos.
aishh.. kau ini!!! Intinya aku ingin M-E-M-P-E-R-K-E-N-A-L-K-A-N mu pada mereka.” Dia mengeja kata “memperkenalkan”. Aishh.. aku tidak sebodoh itu!
“kau tidak perlu mengejanya!!! Aku tidak sebodoh itu oppa...”
ne ne.. jadi kau mau atau tidak??!!”
“hmm… ne. Tapi kau harus tanggung jawab jika aku pingsan karena melihat orang-orang aneh itu” cetusku. Jujur aku bukan ELF. Menyukainya saja tidak,apalagi menjadi penggemarnya. Tapi menjadi dongsaeng dari seorang member Super Junior adalah keuntungan bagiku. Hahahaha.
“YA!!! Kau ini kenapa senyum-senyum sendiri seperti itu?? Apa yang kau bayangkan hah??!!!” ucapannya membuyarkan lamunanku.
aniya~
“aishh.. sudahlah… aku mengantuk. Aku tidur disini saja ya?” ucapnya dengan tampang polos. Dia? Tidur dikamarku? Dia mau mati atau masuk rumah sakit?
SHIREOYO!!!!! CEPAT KELUAR KIM JONG WOON OPPA!!!!” teriakku.
shireo...” dia malah tidur di kasurku.
“KIM JONG WOON!!!! CEPAT KELUAR!!!! KAU MAU MATI HAH??!!! AYO CEPAT KELUAR!!!!” teriakku lebih keras padanya.
“ya ya ya.. aku keluar. Aku juga tidak mau tidur disini. Aku juga tidak akan melakukan apapun padamu. Aku masih sadar aku ini oppamu.”
“aku tau~ cepat keluar~!!!”
shireo~~
OPPA!!!!
ne ne… hati-hati.. aku takut nanti hantu akan menemanimu disini..”
YA!!! OPPA!!! NEO!!!!” aku melempar bantal padanya yang sudah berlari keluar.
“HUAHAHAHAHAHAHA~!!!!” sial… dia menertawaiku. KIM JONG WOON!!!! LIHAT SAJA NANTI!!! MATI KAU!!!!

 

-besoknya-

“Hye Soo-ya~~ kajja!!! Ppalliwa..!!!” teriak Yesung oppa dari bawah. Ige mwoya??!! Aku sedang tidur siang tapi dia malah membangunkanku.
mwoya??!! Aisshh.. oppa~ mengapa kau memanggilku?? Aku sedang istirahat oppa~” jawabku dengan tampang memelas padanya.
“YA~ apa kau lupa? Kau semalam sudah berjanji mau pergi ke dorm SuJu hari ini. Kau harus menepati janjimu Hye Soo~” jawab Yesung oppa. Omooo~~!!! Aku lupa. Aku sudah berjanji akan ke dorm SuJu hari ini.
ahh~ ne ne oppa~ aku mandi dulu.”
ne..

 

Chaa~ aku sudah selesai…

oppa~ kajja~
eoh.. ne..

 

 

 

Ryeowook POV

ting tong~~ kudengar suara bel berbunyi. Siapa sih yang datang??
“Kyu.. tolong buka pintunya…” teriak Leeteuk hyung yang sedang memasak ramyun di dapur.
shireoyo~~” jawab Kyuhyun malas.
aish kau ini.. cepat buka atau kau tak akan melihat peralatan(?) game milikmu lagi..” ancam Leeteuk hyung.
“YA!!!! Aishh hyung.. ne.. aku buka pintunya..” jawab Kyuhyun dengan wajah yang memelas. Aku tertawa melihat wajahnya seperti itu. Kyuhyun yang biasanya evil kini tidak bisa apa-apa. Hahaha…

nuguseyo??!!” ucap Kyuhyun didepan intercom.
“ini aku..” jawab seseorang dari intercom itu. Eo? Itu suara Yesung hyung.

“aaaa~ hyung… akhirnya kau kesini juga. Kau sudah lama tidak kesini.. bogoshipeo~~” ucap Kyuhyun dengan aegyonya dan langsung memeluk Yesung hyung.
“YAK!! Apa-apaan kau Kyu?? Kau tidak cocok melakukan aegyo seperti itu” jawab Yesung hyung. Kasian sekali kau Kyu.. tadi Leeteuk hyung yang mengancammu dan sekarang Yesung hyung yang meledekmu. Eh? Tapi tunggu dulu…

Yesung hyung sepertinya membawa seseorang.. dan sepertinya aku kenal siapa dia. Omo~!!! Dia.. dia.. dia orang yang menabrakku dikampus beberapa hari yang lalu. Tapi apa hubungan dia dengan Yesung hyung? Mengapa dia kenal dengan Leeteuk hyung,Kyuhyun,Eunhyuk hyung,Donghae hyung & Sungmin hyung?

 

 

Author POV

NEO??!!!” ucap Hye Soo dan Ryeowook bersamaan.
“YA!!! Kau.. bagaimana kau bisa ada disini??!!” tanya Hye Soo.
“harusnya aku yang bertanya padamu! Bagaimana kau bisa disini? Dan apa hubunganmu dengan Yesung hyung?” jawab Ryeowook.
mwoya??!! Yak!! Neo.. jawab dulu pertanyaanku babo!” jawab Hye Soo.
mwo??!! YA!!! Berani-beraninya kau memanggilku babo! Baik!!! Aku akan menjawab pertanyaanmu! Kenapa aku bisa ada disini? Karena aku bagian dari Super Junior. Aku member Super Junior. Aku Kim Ryeowook”
mwoya? Kau bercanda? Mana mungkin orang yang bersifat dingin sepertimu adalah member Super Junior. Aku tidak percaya!” jawab Hye Soo tidak percaya.
“terserah kau mau percaya atau tidak. Kau bisa tanyakan pada mereka semua. Dan sekarang giliranmu menjawab pertanyaanku. Apa hubunganmu dengan Yesung hyung?” tanya Ryeowook lagi.
“YA!!! Kalian ini kenapa? Mengapa kalian ribut sekali hah? Lihat ini.. gara-gara kalian aku kalah main game. Aishh~” ucap Kyuhyun sebal.
“DIAM KAU CHO KYUHYUN!!!” teriak Hye Soo & Ryeowook bersamaan yang otomatis membuat Kyuhyun diam.
“dia yeodongsaengku wookie. Dan.. mengapa kalian bertengkar seperti ini? Apa kalian pernah bertemu sebelumnya?” Kata Yesung yang muncul entah darimana.
“dia sunbaeku di kampus oppa~” jawab Hye Soo.
mwo? Yeodongsaeng??!! Dongsaengmu ini benar-benar menyebalkan hyung.” Sambung Ryeowook.
“YA!! KIM RYEOWOOK! Kau itu lebih menyebalkan kau tau?” ucap Hye Soo kesal.
mwoya??!! Kau harusnya memanggilku oppa!! Aku lebih tua darimu! Yang menyebalkan itu kau! Setelah menabrakku di kampus beberapa hari yang lalu,kau langsung pergi. Dan kau bersikap tidak sopan padaku. Ingat! Aku sunbaemu.”
MWO??! Oppa??!! NAN SHIREOYO!!! Aku tidak mau! Lagi pula aku kan sudah minta maaf! Kau saja yang tidak mau memaafkanku!”

 

“hah~ sudahlah.. apa tidak bisa kalian berdamai saja? Kalian ini benar-benar membuat kepalaku pusing.” Ucap Leeteuk yang sakit kepala karena tingkah Hye Soo dan Ryeowook.

ne.. kalian berdamai saja. Kalau kalian terus-terusan bertengkar disini,aku bisa kalah main game lagi.” Kata Kyuhyun yang menyetujui ucapan Leeteuk.

“Kau ini. Apa diotakmu ini isinya hanya game saja Cho Kyuhyun?!!” celetuk Sungmin.

 

 

Hye Soo POV

 

MWOYA??!! KIM RYEOWOOK??!! Sunbae yang bersifat dingin itu? Dia member Super Junior? Pantas saja aku pernah melihatnya. Aku dan dia sudah berdamai sekarang,tapi tentu saja bukan aku yang mengajak berdamai. Ini semua karena Yesung oppa dan member Super Junior yang lainnya. Aku kasihan pada Leeteuk oppa yang sakit kepala karena tingkahku dan Ryeowook.
“sekarang sudah jam berapa?” batinku. Kulirik jam. Omoo!! Sudah jam setengah 9! Aku telat lagi!! Eotteokeyo??!! aku langsung mengambil tasku dan menyetir mobilku dengan kecepatan penuh. Sebenarnya menyetir mobil dengan kecepatan penuh sangat berbahaya. Tadi saja aku hampir tertabrak. Tapi.. mau bagaimana lagi?

“permisi seongsanim. Mian aku telat lagi”
“ya~ Hye Soo-ah~ ini sudah kedua kalinya kau terlambat. Kali ini kau kumaafkan. Tapi jika kau mengulangnya lagi,kau akan dihukun Kim Hye Soo.”
ne seongsanim. Gamsahamnida.
ne. Sudah kau cepat duduk”
ne

 

“Hye Soo babo~!!! Bagaimana bisa kau terlambat untuk kedua kalinya? Bagaimana jika tadi Jung seongsaenim menghukummu??!! Ya~ Hye Soo!! Neo jeongmal babo yeoja!!!” ucapku sambil memukul-mukul kepalaku.

 

 

*2 minggu kemudian*

 

 

“ya~ Kim Hye Soo babo! Apa yang kau lakukan disitu hah?” seseorang memanggilku. Orang itu? Eh? Ryeowook memanggilku? Apa tidak salah?
neo? Ada apa? Tumben sifatmu tidak dingin seperti biasanya.” Jawabku.
mwo? Apa kau mau aku memperlakukanmu dengan dingin lagi?” tanyanya.
eo? Aniya~” jawabku lagi.
arraseo. Aku hanya ingin minta maaf. Tentang aku yang bersikap dingin padamu. Seharusnya sifat seorang sunbae tidak seperti itu pada hoobaenya.” Dia meminta maaf padaku? Baguslah.. hehehehe.
eo? Ne. Aku juga minta maaf op..oppa.. aku sebagai hoobae juga sudah bersikap tidak sopan padamu. Jeongmal mianhae.. mianhamnida.
ne. Aku maafkan. Mwoya? Tadi kau memanggilku oppa? Eeiii..” dia menggodaku.
mwo? Apa salahnya aku memanggilmu oppa? Kau lebih tua dariku. Hmm.. baiklah. Aku panggil kau Ryeowook saja.” Jawabku.
andwe~!! Itu tidak sopan. Kau harus memanggilku oppa. Ryeowook oppa. Arrachi?”
ne~

 

-besoknya-

 

 

Aku berniat untuk pulang. Namun para sunbae yeoja –yang aku yakin fansnya Ryeowook- menahanku.

“YA!!! Neo!!! Apa yang kau lakukan bersama Ryeowook oppa ditaman tadi?”tanya salah satu sunbaeku.
mwoya? Aku hanya mengobrol dengannya. Apa itu salah?” jawabku polos.
“tentu saja salah! Yang boleh dekat dengan Ryeowook oppa hanya kami!” jawab sunbaeku yang lainnya.
eo? Mwoya? Hanya kalian? Kurasa hanya kalian yang beranggapan seperti itu. Buktinya Ryeowook mau berteman dengan siapa saja. Tapi dari yang kuperhatikan,wajahnya akan terlihat malas jika ia dekat dengan kalian. Dan apa kalian tau? Kalian semua itu tidak ada yang sesuai dengan tipe wanita yang dia sukai.” Jelasku panjang lebar.
mwo??!! Apa kau bilang? YA!! Bagaimana kau bisa tau kami tidak termasuk tipe wanita yang Ryeowook oppa sukai? Apa hubunganmu dengannya hah?”
“aku dan dia hanya teman. Ahh.. ani.. aku dan dia sudah bersahabat sekarang. Wae?”
“tidak mungkin. Hubungan kalian pasti lebih dari itu kan? Apa hubunganmu dengan Super Junior?”
“aku dan Ryeowook hanya bersahabat! Aku dan Super Junior? Aku yeodongsaeng Yesung! Kau puas?” jawabku.
mwoya~?? Hahahaha.. kau bercanda hah? Apa buktinya?”
“ini!” aku menunjukkan fotoku bersama keluargaku dan Yesung oppa tentunya.
ige.. ini editankan?” tanya mereka tidak percaya.
“terserah kau mau percaya atau tidak. Yang jelas ini bukan editan. Aku mau pulang dulu. Permisi.”
“tapi.. aku penasaran. Bagaimana ya jika mereka tau. Oppadeul Super Junior tau kalau tingkah fansnya seperti ini?” ucapku dengan senyum evil dan pergi meninggalkan mereka.

 

Ryeowook POV

 

Hye Soo memaafkanku? Huaaa.. aku sangat senang. Ternyata dibalik sifatnya yang menyebalkan itu dia orang yang baik. Hehehe.. kulihat seorang yeoja sedang ditahan oleh sunbaenya. Eh? Bukannya itu Hye Soo? Iya.. itu Hye Soo. Aku yakin yang menahannya pasti fansku yang cemburu melihat kedekatanku dengan Hye Soo. Tadinya aku ingin menolongnya,tapi sepertinya dia bisa mengatasi masalahnya sendiri. Buktinya dia bisa lepas dari tahanan mereka tanpa ada lecet sedikitpun ditubuhnya.
“aku dan dia hanya teman. Ahh.. ani.. aku dan dia sudah bersahabat sekarang. Wae?” ucapnya pada mereka. Hye Soo hanya menganggapku sebagai sahabatnya. Tapi mengapa hatiku terasa sakit saat dia mengatakan itu? Perasaan apa ini? Apa aku jatuh cinta padanya?

Aku menyetir mobilku menuju dorm. Aku benar-benar lelah hari ini. Tugasku cukup banyak.

“aku pulang~~~” ucapku setelah masuk ke dorm dan duduk disofa didepan tv.
“Ryeowook-ah~ aku lapar. Tolong masakan sesuatu untukku.” Kata Donghae hyung tiba-tiba.
“aku lelah hyung~” jawabku lemas.
“ayolah.. atau aku tidak akan memintamu untuk memasak makanan lagi.” Ancamnya.
mwo? Baiklah. Kubuatkan untukmu.”
jinjjayo? Gomawo Ryeowook~”

ne

Aku pun pergi ke dapur dan memasak nasi goreng kimchi untuk Donghae hyung. Sambil memasak aku berpikir, mengapa aku sedih saat Hye Soo mengatakan kalau aku dan dia hanya bersahabat? Aku berharap dia menganggapku lebih dari seorang sahabat. Kupikir aku benar. Ya.. kurasa aku suka padanya.

chaa~ hyung~ makananmu sudah jadi” ucapku sambil meletakan nasi goreng kimchi buatanku diatas meja.
“huaa.. gomawo Ryeowookie~ waahh.. sepertinya nasi gorengnya enak.. hehehe.. jeongmal gomawoyo~” ucapnya lalu memelukku. Hyungku yang satu ini tingkahnya memang masih seperti anak-anak. Jika dia menginginkan sesuatu tapi tidak dipenuhi,dia akan melakukan aegyo dan meminta keinginannya untuk dipenuhi.
cheonma hyung. Hmm.. hyung.. aku ke kamar ya? Aku mau istirahat. Aku lelah hyung.”
ne. Istirahatlah wookie-ah~”

 

Aku langsung membantingkan(?) tubuhku ke kasur yang ada dihadapanku. Hoaamm. Aku mengantuk. Sebaiknya aku tidur sekarang. Tetapi ketika aku baru ingin menutup mataku, Kyuhyun sudah mengangguku dengan suara teriakannya. Hah~ aku yakin dia pasti kalah main game.

“YA!!! Cho Kyuhyun!!! Bisakah kau diam? Aku mau tidur!” teriakku padanya.
n..n.. ne hyung.. mian.. mianhae..” jawab Kyuhyun gagap.

Aku kembali masuk ke kamarku. Mencoba menutup mataku lagi. Dan.. lagi-lagi ada saja yang mengangguku.

“Ryeowook-ah~” Eunhyuk hyung memanggilku.
mwo??!! Jika kau tidak ada yang ingin kau katakan silahkan keluar. Aku mau tidur.” Jawabku dengan rasa kesal yang kutahan(?)
“ya~ kalau aku tidak ingin mengatakan apa-apa untuk apa aku memanggilmu?”
eo? Baiklah.. kau ingin mengatakan apa?” jawabku malas.
“kau dan Hye Soo.. apakah kalian benar-benar sudah berdamai(?) ?? atau kalian hanya berdamai jika disini saja?” tanya Eunhyuk hyung dengan wajah polosnya.
“itu.. tadinya aku tidak mau berdamai dengannya. Tapi aku sadar aku yang salah. Jadi aku minta maaf padanya.” Jelasku.
“lalu? Apa dia memaafkanmu?” tanyanya lagi.
“tentu saja. Mana ada orang yang tega menolak permintaan maafku.”
“ya~ Kim Ryeowook.. kau ini percaya diri sekali. Aku bahkan lebih tampan darimu.” Celetuknya. lebih tampan? Jika dihitung dari urutan paling bawah iya. Hahaha.
mwoya? lebih tampan dariku? Apa kau lupa kau itu ada diurutan paling bawah? Hahaha”
“aku tau. Tapi itukan menurut kalian. Tapi tidak menurut fansku kan? Aku tetap yang paling tampan” ucapnya yang tetap mengatakan dirinya tampan.
“tapi jika kau dan Hye Soo sudah berdamai, itu artinya kalian bisa saja berpacaran. Kudengar jika seorang yeoja dan seorang namja yang awalnya saling membenci atau sering bertengkar,lama-lama mereka akan saling menyukai dan mencintai.” Celetuknya lagi. Lelucon konyolnya keluar lagi.
mwoya~ hentikan lelucon konyolmu itu hyung! Sudahlah kau keluar saja daripada kau terus mengucapkan leluconmu itu.” Aku mendorongnya keluar dari kamarku.
“YA!!! Mengapa kau mendorongku? YA~!!!”
“makanya cepat keluar hyung. Atau kau akan kudorong lagi.” Ancamku.
ne ne.. tapi bagaimana jika ucapanku tadi itu benar? Bagaimana jika kau dan Hye Soo benar-benar saling menyukai? Bagaimana jika kau dan Hye Soo……”
“STOPP!!!! Itu tidak akan terjadi. Cepatlah keluar sebelum aku menyumpal mulutmu dengan kaus kakimu hyung!” aku memotong ucapannya dan mendorongnya lagi.

“akhirnya~ sekarang aku bisa tidur juga” batinku.

Tapi apa benar yang dikatakan Eunhyuk hyung?


“tapi jika kau dan Hye Soo sudah berdamai, itu artinya kalian bisa saja berpacaran. Kudengar jika seorang yeoja dan seorang namja yang awalnya saling membenci atau sering bertengkar,lama-lama akan saling menyukai dan mencintai.”

 

Kata-katanya terus terngiang-ngiang ditelingaku. Bagaimana jika itu semua benar itu terjadi? dan aku juga merasa aku mulai menyukainya.. ahh.. ani.. mencintainya. Tapi apakah Hye Soo juga memiliki perasaan yang sama sepertiku? Hufftt~ entahlah.. lebih baik aku tidur saja.

 

 

 

Hye Soo POV

 

Kim Ryeowook~ mengapa aku terus memikirkannya? Ternyata dia tidak sedingin yang aku pikirkan. Dia hanya bersifat dingin kepada orang yang tidak dikenal dan orang yang tidak disukainya saja. Pantas saja ketika aku menabraknya sifatnya saaaaaaaaaaaaaaaaaaaaangat dingin padaku.

“ya!! Kim Hye Soo apa yang kau pikirkan? Pasti kau memikirkan Ryeowook kan? Iya kan?” ucapan Hye Ra membuyarkan lamunanku.
“YA!!! Un.. un.. untuk apa aku memikirnya?” jawabku gugup. Bagaimana dia bisa tau kalau aku sedang memikirkan Ryeowook?
gotjimal… tidak usah berbohong padaku. Sudahlah kau jujur saja. Kau sedang memikirkannya kan? Eeeii~ kau suka padanya ya kan?” Hye Ra menggodaku.
“aku tidak memikirkannya! Aku juga tidak menyukainya! Sudahlah… aku mau pulang saja. Jika aku terus disini bisa-bisa kau terus menggodaku.” Ucapku lalu meninggalkan perpustakaan itu.

 

“aku pulang!!” ucapku ketika sudah masuk kedalam rumah. Eh? Mengapa tidak ada yang menjawabku? Ahh.. aku lupa! Eomma dan Jong Jin oppa kan bekerja di Mouse Rabbit. Tapi Yesung oppa? Dia kan tidak kesana. Apa dia ke whystyle?

oppa!! Sedang apa kau disitu?” dia tidak kemana-mana! Dia sedang memandang ddangkoma dengan serius(?). ya~ Tuhan… apa salahku.. mengapa aku mempunyai oppa yang aneh seperti dia??!! T.T

“bermain dengannya.” Jawabnya sambil menunjuk ddangkoma.
“ya oppa~ apa yang bisa kau lakukan dengannya? Dia kan tidak bisa diajak main. Dia tidak bisa keluar dari aquarium itu.”
ne.. aku juga bosan jika hanya memandanginya.”
“kalau kau bosan mengapa kau terus memandangnya huh?”
“entahlah.. apa aku harus membeli peliharaan yang baru?” tanyanya.
“jangan! Bisa-bisa rumah ini penuh dengan peliharaanmu! Lagipula kau kan bisa bermain dengan kkoming oppa~” jawabku lemas. Aku tidak mau jika rumah ini penuh dengan peliharaannya.
ne.. oh iya, kau dan Ryeowook sudah berdamai?” tanyanya lagi.
“sudah. Wae?”
“kalian benar-benar berdamai? Atau kalian hanya berdamai jika didorm saja?”
“kami benar-benar sudah berbaikan oppa~”
“wahhh.. kalau begitu kau dan Ryeowook bisa saja memiliki hubungannya yang lebih dari sekedar sahabat.” Ucapnya panjang lebar.
eo? Maksudmu?” tanyaku dengan wajah polos.
“ya.. kalian bisa saja berpacaran. Karena katanya, jika seorang yeoja dan seorang namja yang awalnya saling membenci atau sering bertengkar,lama-lama mereka akan saling menyukai dan mencintai.” Ishh.. lelucon macam apa itu.
mwoya? sudahlah.. jangan berbicara yang tidak-tidak. Otakmu sudah terpengaruhi oleh oppadeul dan Cho Kyuhyun evil itu.. kau itu sudah aneh. Jangan mengatakan yang aneh-aneh lagi.”
mwo? Ya.. kau juga harus memanggil Kyuhyun oppa. Dia lebih tua darimu” dia menjitak kepalaku.
“ishh.. appo!!! Mengapa kau suka sekali menjitak kepalaku eo? Memanggil Kyuhyun? Oppa? Umurku dan umurnya sama oppa~ aku dan dia hanya beda sebulan. Bahkan tanggal ulang tahun kami sama. Dia bulan febuari dan aku bulan maret. Jadi….”
“ya ya ya~ aku tau. Tidak usah kau jelaskan. Terserah kau mau panggil dia oppa atau tidak. Aku mau pergi dulu.” Ya~ beraninya dia memotong ucapanku.
“mau kemana?”
“whystyle.”
“aku ikut… oppa~ aku ikut ya? Ya ya??” ucapku dengan puppy eyes.
“aniyo! Aku bisa rugi nanti. Jika kau ke whystyle,kau selalu mengambil barang yang ada disana. Kalau hanya 1 buah tidak masalah,tapi kau mengambilnya lebih dari 1 buah. Aku bisa rugi besar Hye Soo.” Cihh.. pelit sekali dia..
aigoo.. kau ini.. pelit sekali kau denganku. Aku kan dongsaengmu. Sudahlah. Kau pergi saja sendiri. Aku tidak akan ke whystyle lagi. Aku tidak akan mengambil kacamata disana lagi. Kau puas sekarang hah?” AKU KESAL!!!!
“ya ya~ mengapa kau jadi marah? Mianhae.. aku telah membuatmu kesal.” Ucapnya menyesal.
ne. Ya sudah. Kau pergi sana.”
“aishh kau ini. Kau mengusirku? Ya sudah.. aku pergi dulu” pamitnya. Aku  tidak menjawabnya. Aku sudah terlanjur sangat kesal padanya. Dan sekarang aku bosan. aku main game sajalah. Sepertinya aku benar-benar tertular virus game milik Cho Kyuhyun. Malah sudah beberapa hari ini,aku suka bermain game starcraft. Setelah bermain game selama 10 menit,aku malah bertambah bosan. Aku mengantuk.
“lebih baik aku tidur sekarang” batinku.

 

 

 

-paginya-

 

annyeonghaseyo Ryeowook oppa!!” sapaku pada Ryeowook oppa.

“annyeong  Hye Soo.. kau datang pagi sekali. Hehehe” sapanya kembali.

“oh iya.. oppa.. kemarin Yesung oppa mengatakan sesuatu padaku. Dia bilang jika seorang yeoja dan seorang namja yang awalnya saling membenci atau sering bertengkar,lama-lama mereka akan saling menyukai dan mencintai. Apakah itu benar? Atau hanya lelucon saja?” Ucapku.

“eh? Benarkah Yesung hyung mengatakan itu padamu?”

ne oppa.”

“kemarin Eunhyuk hyung juga mengatakan itu padaku. Kurasa itu hanya lelucon. Oh iya, aku ke kelasku dulu ya. Annyeong~”

ne...”

 

Ryeowook POV

 

 

“Mengapa kau tidak mengungkapkannya saja langsung pada Hye Soo?” ucap Sungmin hyung setelah aku menceritakan tentang perasaanku pada Hye Soo.

“bagaimana jika perasaan Hye Soo tidak sama dengan perasaanku? Aku takut dia menolakku” ucapku pada Sungmin hyung.

“kau coba saja dulu. Kalau kau tidak mencobanya,kau tidak akan tau bagaimana perasaan Hye Soo padamu. Kau ingat? Shin Hye Rim memintamu untuk mencari pengganti dirinya untukmu. Kau tidak mau membuat dia sedih kan? Dan kurasa sifat Hye Soo dan Hye Rim hampir sama. Mereka sama-sama tidak takut untuk melawan jika mereka ditindas. Cepat ungkapkan perasaanmu wookie-ah. Jika kau terlalu berlarut-larut, bisa-bisa Hye Soo diambil orang. Apa kau mau?” Sungmin hyung menyemangatiku. Ya.. Shin Hye Rim.. jika bukan karena kau mengatakan aku harus mencari pengganti dirimu,aku tidak akan mencari penggantimu.

“tapi hyung… aku…”

“begini saja. Kami semua akan membantumu. Nanti biar aku, Leeteuk hyung dan Donghae yang menyusun rencananya. Kau tenang saja. Eotteyo? Kau setuju?” tanya Sungmin hyung.
Jinjjayo? Tentu saja aku setuju hyung. Jeongmal gomawoyo hyung~” ucapku lalu memeluk Sungmin hyung. Sebaiknya aku memberi tau Yesung hyung soal rencana i
ni. Aku langsung mengambil ponselku dan menelponnya.

 

“yoboseyo hyung~”
“yoboseyo wook-ah.. ada apa kau menelponku?”
“bisakah kau datang ke dorm sekarang? Ada yang ingin kami bicarakan denganmu hyung”
“sekarang juga?”
“ne. Kalau kau tidak bisa juga tidak apa-apa”
“aniya. Aku bisa. Aku segera kesana ne? Annyeong”
“annyeong hyung”

 

 

Ting tong~~ suara bel berbunyi. Aku berniat ingin membuka pintu,namun dicegah oleh Kyuhyun.

“biar aku yang buka hyung” ucap Kyuhyun. eh? Ada apa dengannya? Biasanya dia paling tidak mau jika disuruh membuka pintu. Apa dia sedang sakit?

hyung.. dia kenapa?” tanyaku pada Leeteuk hyung.

“aku juga tidak tau wook-ah. Kurasa dia salah minum obat. Kekekeke~” jawab Leeteuk hyung.

“jadi apa yang ingin kalian bicarakan denganku?” tanya Yesung hyung.

“jadi begini. Ryeowook ingin mengungkapkan perasaannya pada Hye Soo, jadi…”

MWOYA??!! kau suka dengan adikku?” ucapan Leeteuk hyung dipotong oleh Yesung hyung. Aku hanya mengangguk.

“YA! Aku belum selesai bicara Kim Jong Woon!”
mianhae..ya sudah, lanjutkan apa yang ingin kau katakan hyung.”

“baiklah. Jadi kami semua ingin membantunya dan kuharap kau juga mau membantu kami. Apa kau setuju Ryeowook berpacaran dengan adikmu?”
“aku setuju. Jadi aku mau membantu kalian. Lalu bagaimana rencananya?” tanya Yesung hyung.

“begini……” Donghae hyung menjelaskannya pada Yesung  hyung.

arraseo. Besok aku akan membawa Hye Soo kesini” kata Yesung hyung.
gomawo hyungdeul. Neodo.. Kyuhyunie~ jeongmal gomawoyo” ucapku tulus dan tersenyum.

 

 

 

Hye Soo POV

 

 

mwo? Kesana lagi? Untuk apa?” ucapku ketika Yesung oppa mau membawa ke dorm SuJu lagi.

“sudahlah.. kau ikut saja. Nanti kau akan kuberikan barang-barang  yang ada di whystyle. Terserah kau mau memintanya sebanyak apapun. Eotte?”

jinjjayo? Neon yaksok?

ne. Nan yaksok. Tapi kau harus pergi ke dorm SuJu lagi, ne? Ayolah~” ucapnya memohon padaku.

“baiklah oppa. Tapi ingat janjimu.”

ne. Kau tenang saja.

 

 

-besoknya-

 

 

“Yesung oppa.. aku sudah selesai. Ayo cepat kita pergi” aku mencari Yesung oppa didalam rumah. Eh? Dia tidak ada?

Drrrrtt~ drrrrt~ ponselku bergetar.

 

From: Yesung babo


aku sudah didalam mobil. Kau lama sekali. Cepat masuk kemobil kalau sudah selesai.

 

errr~ kenapa dia tidak bilang dari tadi kalau dia sudah dimobil?

 

“kau ini lama sekali.” Katanya saat aku sudah didalam mobilnya.

“salah sendiri. Mengapa kau tidak bilang dari tadi kalau kau disini?”

“sudahlah.. kita pergi sekarang. Kalau bertengkar terus kita tidak akan sampai”

“ya sudah.”

 

 

“aku datang..” kata oppa didepan intercom.

“ahh.. hyung.. kau lama sekali.” Ucap Kyuhyun.

“lama? Yang lama itu bukan aku! Tapi dia” jawab Yesung oppa sambil menunjukku.

mwoya? kau juga salah oppa! Mengapa kau tidak……”

“huaaaaaa~ perutku sakit!!!” teriak Kyuhyun tiba-tiba.

“ya~ Kyuhyun.. neo gwenchanayo?” tanyaku pada Kyuhyun.

“lebih baik kita bawa dia kerumah sakit.” Saran Leeteuk oppa.

ne. Ayo cepat. Dia kesakitan” ucap Sungmin oppa.

hyung.. aku ikut ya..?” tanya Ryeowook.

anii~ kau disini saja. Dan Hye Soo.. kau juga. Kau disini saja. Ya~! Ppalli! Cepat bawa dia!” kata Donghae oppa yang khawatir dengan Kyuhyun.

“ya.. wae? Baiklah aku disini saja..” ucap Ryeowook lemas.

 

Mereka semua sudah pergi. Aku dan Ryeowook hanya diam. Tidak tau ingin memulai pembicaraan darimana.

 

“hmmm.. Hye Soo-ah~”

 

 

 

 

Ryeowook POV

 

“hmmmm.. Hye Soo-ah~” aku mulai membuka mulutku.

“nde? Wae?” jawabnya.

“ahh.. aniya” jujur.. aku terlalu gugup. Aku melihat hyung-hyungku mengintip dari luar. Dan mereka menyemangatiku.

hwaiting Ryeowook-ah!” ucap mereka.

Ayo Kim Ryeowook! Kau pasti bisa! Kau pasti bisa!

 

“Kim Hye Soo…” panggilku lagi.

ne?”

“bagaimana jika ada namja yang sifatnya dingin dan menyatakan perasaannya padamu sekarang?” tanyaku padanya. aku belum berani menyatakan perasaanku.

eo? Namja yang sifatnya dingin? Jika dia tidak bersikap dingin padaku, dia mencintaiku dan menerimaku apa adanya, mungkin aku akan menerimanya. Waeyo? Mengapa tiba-tiba kau bertanya seperti itu?” dia bertanya kembali padaku.

eo? Itu…. aniya.. aku hanya ingin bertanya.” Jawabku gugup. Hye Soo hanya mengangguk.

“YA!!!! Kim Ryeowook! Cepat ucapkan perasaanmu padanya!” ucapku pada diriku sendiri.

 

“Kim Hye Soo… ada yang ingin aku tanyakan lagi padamu.”

mwo? Tanyakan saja”

“apakah kau sudah punya namjachingu?”

“aku? Namjachingu? Belum.. aku belum punya. Wae?”

“kalau begitu.. maukah kau jadi yeojachinguku??”

MWOYA??!!! apa kau serius?” dia terkejut. Matanya membulat.

“aku serius Hye Soo. Bagaimana kau mau atau tidak?”

“aku..”

 

 

 

Hye Soo POV

 

“aku..”

“aku mau oppa” jawabku.

jinjjayo?” ucapnya girang.

ne oppa” jawabku sambil tersenyum.

gomawo chagiya” dia memelukku.

 

Terereretetet~~(?) *naega saranghan es pi way~ *eh._.* mereka meniup terompet khas ulang tahun(?) yang entah mereka dapatkan darimana.

 

“asyikkk~ kita makan enak malam ini. Ya~ Ryeowook!!! Kau harus mentraktir kami yang sudah membantumu!” ucap Shindong oppa.

mwo? Jadi? Jadi tadi Kyuhyun?” tanyaku.

“yup! Kau benar. Aku hanya pura-pura. Hahahha” jawab Kyuhyun.

 

 

 

Ryeowook POV

 

 

Hufftt~ aku terpaksa mentraktir mereka semua karena mereka sudah membantuku.

“Ryeowook-ah! Benarkan yang aku katakan? Jika seorang yeoja dan seorang namja yang awalnya saling membenci atau sering bertengkar,lama-lama mereka akan saling menyukai dan mencintai. Dan semua itu terjadi padamu.” Ucap Eunhyuk hyung dengan mulut yang dipenuhi makanan.

“ishh.. oppa! Kau makan dulu,baru bicara. Kau lihat itu! Mulutmu penuh dengan makanan” ucap Hye Soo.

chagiya…” aku memanggil Hye Soo.

ne oppa?

“apa kau mencintaiku?” tanyaku dengan wajah polos.

“tentu saja! Kalau tidak mana mungkin aku menerimamu menjadi namjachinguku” jawabnya kesal.

“hahhaha~ ne ne~ saranghae Kim Hye Soo~”

nado saranghae Kim Ryeowook.” Aku mengecup bibirnya sekilas.

“EEEEIIII!!!! KALAU KALIAN MAU PACARAN JANGAN DISINI!!!” teriak mereka.

“YA!!! Mengapa kalian berteriak seperti itu? Kalian irikan? Makanya carilah yeojachingu. Hahaha.. yak~!! Hyung!! Appo!!!” Leeteuk hyung memukul kepalaku dengan sumpit.

“diamlah. Ayo.. kau juga harus ikut makan Ryeowook.” Ucap Leeteuk hyung.

“ne hyung”

 

Hye Rim~ sekarang aku sudah menemukan penggantimu. Aku sudah memenuhi keinginanmu. Aku harap kau senang dialam sana. Walaupun sekarang aku sudah berpacaran dengan Hye Soo, tapi sampai kapan pun kau tetap memiliki tempat dihatiku.

 

 

The End

Nothing Today

Author                  : Kim Min Young a.k.a Febrina Zelin

Title                       : Image

Genre                   : Romance

Cast                       : Lee Donghae, Kim Min Young (as You), Cho Kyuhyun and Krystal.

Rating                   : Semua Umur *gatau apa namanya :D*

Warning              : Cerita GJ

Note                      : Pernah di publish di blog author www.zelinworld.blogspot.com

 

                Sabtu pagi yang cerah di musim salju, Min Young sedang menunggu namjachingunya a.k.a Lee Donghae. Min Young mulai kesal karena Donghae belum muncul sedari tadi. Tubuh Min Young mulai pucat karena kedinginan. Akhirnya beberapa saat kemudian, Donghae pun muncul setelah Min Young jamuran karena menunggunya.

Annyeong chagi.” Ucap Donghae, Tapi Min Young hanya cemberut dan memalingkan wajahnya.

“Hey Kyu ! ! !” Ucap Donghae.

“Kyu ?!” Ucap Min Young sambil mencari-cari dimana Kyuhyun berada.

“Huuhh . . . Ternyata kau mengharapkan Kyuhyun yang datang bukan Aku.” Ucap Donghae lalu meningalkan Min Young.

“Ya . . . Ya . . . Lee Donghae ! Tunggu Aku !” Ucap Min Young sambil menarik tangan Donghae.

“Seharusnya kau minta maaf padaku, bukan malah meninggalkanku !” keluh Min Young

Ne . . . Mianhaeyo chagi.” Ucap Donghae sambil mengahangatkan pipi chubinya Min Young yang kedinginan.

“Baiklah. Permintaan maaf mu aku terima. Ayo pergi chagi !” Sahut Min Young.

“Kau ingin kemana ? bioskop ? taman ? pantai ? atau makan ?” Tanya Donghae.

“Aku ingin shopping . . .” Jawab Min Young.

“What? Shopping? Ngapain ?” Sahut Donghae.

“Ya belanjalah chagi ! ! ! Aku ingin membeli beberapa  baju untuk tahun baru nanti . . . Hey !!! Bukankah kau mengeluh karena tidak mempunyai baju?” Tanya Min Young.

Anio . . . Aku punya baju, bahkan banyak.” Sangkal Donghae.

“Benarkah ? Bukankah baju ini kau telah memakainya seminggu yang lalu?” Tanya Min young.

“Ya . . . Tap . . . Tap . . . Tapi . . .” Jawab Donghae.

“Ahh . . . Sudahlah aku akan belikan baju untukmu.” Sahut Min Young.

# Mall

“Lihatlah ! Ini bagus untukmu ! cepat pakai !” Ucap Min Young.

“Baiklah, tapi Aku ingin beli topi ini yah?!” Jawab Donghae.

“Tapi?! Kau sudah mempunyai banyak topi chagi!” Sahut Min Young.

“Ya sudah jika Aku tidak boleh membeli topi ini, Aku tidak akan mencoba dan membeli baju itu.!” Ancam Donghae.

“Ya, Baiklah. Terserah kau saja. Cepat ganti baju!” Ucap Min Young.

                Setelah selesai membeli pakaian, Min Young dan Donghae pergi mkan ke sebuah restoran dekat mall tersebut.

# Restoran

“Kau ingin makan apa chagi?” Tanya Donghae.

“Tunggu-tunggu . . . Oppa menawariku makanan?! Jangan-jangan nanti aku disuruh bayar lagi?! Males ah.” Jawab Min Young.

Ania chagi. Kali ini Aku akan mentraktirmu. Kau ingin apa?” Jelas Donghae

Jinja?” Tanya Min Young lagi.

Ne.” Sahut Donghae.

“Ok. Aku ingin spaghetti dan Orange float.” Jawab Min young.

“Musim dingin kaya gini pengen orange float??” Tanya Donghae.

Ne. Waeyo ?” Jawab Min Young.

Anio. Apa kau tidak dingin?” Tanya Donghae lagi.

“Tidak.” Jawab Min Young singkat.

“Ya sudahlah terserah kau saja.” Sahut Donghae.

Setelah mereka makan, mereka bergegas pulang. Namun, Mobil donghae tidak bisa dipakai alias mogok. Dan disana pula secara bersamaan Kyuhyun dan Krystal dating.

# Di Parkiran

Krystal                                  : “Min Young ? Donghae ?”

Min Young                          : “Hy Krystal . . . hy Kyuppa . . .”

Donghae                              : “Haruskah kau menyapa Kyu seperti itu?”

Min Young                          : “Wae? Kau cemburu?”

Donghae                              : “Anio. Untuk apa aku cemburu.”

Kyuhyun                              : “Hy juga Min Young. Gwaenchana hyung. Jangan salah paham?”

Krystal                                  : “Ne Oppa, tenanglah. Kyu sudah berada ditanganku. Jangan takut.”

Donghae & Min Young  : “Mwo ? berada ditanganmu ? maksudmu ?”

Krystal                                  : “kami sudah berpacaran oppa Min Young, dan sekitar 1 atau 2 tahun kedepan kami akan bertunangan.”

Min Young                          : “Benarkah? Selamat Yah !”

Donghae                              : “Kau hebat Kyu baru berpacaran sebentar sudah memikirkan tunangan . . Aku saja yang sudah hampir setahun dengan Min Young, belum pernah memikirkan hal itu. Haha . . .”

Kyuhyun                              : “Ahh. Hyung bisa saja.”

Krystal                                  : “Ngomong-ngomong kenapa dari tadi berada di luar? Mengapa tidak masuk ke dalam restoran?”

Min Young                          : “kami sudah dari sana, sekarang akan pulang. Eh tapi mobil Donghae nya ngadat. Hehe . . .”

Kyuhyun                              : “Benarkah Hyung?”

Donghae                              : “Ne, itu benar. Aku tidak tahu kenapa dengan mobil ini. Apa gara-gara Min Young ikut yah?”

Min Young                          : “Hey Lee Dong Hae ! ! ! Baiklah Aku akan pulang bersama Kyuhyun dan Krystal. Kau pulang saja sendiri ! ! !”

Donghae                              : “Ya ! ! ! Aku hanya bercanda chagi. Jangan marah !”

Kyuhyun & Krystal          : “Hwuaaa . . . Lama-lama pemandangan yang membosankan. Hehe . . . Cepat masuk mobil !!!”

Donghae & Min Young  : “Baiklah.”

 

 # Di Dalam Mobil

Kyuhyun                              : “Ahh . . . kita seperti di film-film. Double Date. Haha . . .”

Krystal                                  : “Itu tidak lucu chagi.”

Donghae & Min Young  : “Ya, itu tidak lucu. Jujur kau sangat berlebihan Kyu.”

Kyuhyun                              : “Aku kan hanya bercanda.”

Krystal                                  : “Tapi bercandamu itu tidak lucu chagi.”

Donghae & Min Young  : “Sudah . . . Sudah . . . kalian ini dari tadi bertengkar saja ! ! !”

Kyuhyun & Krystal          : “Iya maaf-maaf.”

Min Young                          : “Hmm . . . Bagaimana kalau kita pergi ke supermarket untuk membeli atribut tahun baru?”

Krystal                                  : “Ide yang bagus.”

Kyuhyun                              : “Oke ayo kita pergi.”

Setelah Min Young mengajak mereka pergi ke supermarket, akhirnya Kyuhyun menjalankan mobilnya. Sudah sampai, mereka keluar dari mobil. Lalu mereka masuk dan membeli atribut tahun baru, seperti topi dari kertas, terompet, dan beberapa makanan serta minuman.

# Pesta Tahun Baru

                Malam tahun baru pun dimulai (?) kurang dari 5 menit untuk pergantian tahun. Semua artis SM Town berkumpul bersama, kecuali Donghae dan Min Young yang sekarang berada di ayunan yang ada di balkon.

# Di Balkon

Donghae              : “Bintang-bintang sangat indah yah?”

Min Young          : “Ne.”

Donghae              : “Aku ingin mengabadikan malam pergantian tahun ini.

Min Young          : “Maksudmu?”

Donghae mendekatkan wajahnya ke wajah Min Young. Min Young pun dengan reflek memejamkan matanya.

Dongha                e             : “Nothing Today, Girl!”

Min Young membuka matanya kaget dan sekaligus malu.

Donghae              : “But Tomorrow.”

Min Young          : “Mwo?”

Terompet pergantian tahun berbunyi, Donghae langsung mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir Min Young.

Donghae              : “That’s Our First Kiss in 2012. I Love U Kim Min Young.”

Min Young          : “Ne. I Love U Too Lee Dong Hae

Mereka berpelukan sambil saling menyatakan cintanya, saling berkata I Love U, Sarangheo, Wo Ai Ni, Aishiteru dan Aku Cinta Padamu.

~The End~

My Best Birthday With You

Author       : Kim Min Young a.k.a Febrina Zelin

Title            : My Best Birthday With You

Genre         : Romance Comedy

Cast            : Choi Siwon and Im Yoon Ah

Length        : One Shoot

Rating        : Semua Umur *gatau disebut apa :D*

Warning     : Cerita GJ

Note           : pernah di publish di blog author www.zelinworld.blogspot.com

 Image

# Author Pov

Annyeonghaseyo..Naneun Im Yoon Ah imnida, panggil saja Yoona..Hmm,,Aku pindahan dari Korea Art High School, karena ingin mendalami tentang music akhirnya Aku memutuskan untuk pindah ke Seoul Music High School ini. Bangapseumnida Chingudeul.” Ucap Yoona memperkenalkan dirinya pada teman-teman di kelas barunya itu.

“Silahkan duduk di sebelah Choi Siwon.” Ucap Mrs.Park mempersilahkan.

Ne?” Sahut Yoona.

“Waeyo?Apa kau keberatan Im Yoon Ah?” Tanya Mrs.Park.

“Ah..Ania..Khamshamnida Mrs.Park” Jawab Yoona sambil membungkukkan badan sebagai tanda hormat.

            Selama jam pelajaran Mrs.Park tidak ada percakapan sama sekali diantara Im Yoon Ah dan Choi Siwon. Tak terasa bel pergantian jam pelajaran berbunyi mengagetkan semua siswa di kelas itu yang kebanyakan tertidur karena pelajaran Mrs.Park yang membosankan.

“Hwuaa…Akhirnya pergantian pelajaran juga.” Ucap Yoona sambil membereskan buku yang berserakan di atas meja dan bersiap pada pelajaran selanjutnya. Mendengar ucapan Yoona, Siwon menoleh kearahnya, Yoona menyadari Siwon memandangnya.

“Annyeonghaseyo..Yoona imnida..Bangapseumnida.” Ucap Yoona memperkenalkan diri.

Ya!!Berhentilah berbicara.” Bentak Siwon yang membuat Yoona tercengan karena kaget.

“Hey, Im Yoon Ah, Jangan mengganggunya!!!Ia baru saja di tinggalkan kekasihnya…Hahahhaha…” Ejek seorang namja yang berada di sudut depan kelas.

“Hahahahahha….Itu benar Im Yoon Ah..Berhati-hatilah..” Sahut teman yang berada disampingnya.

Ya!!Kalian bisa diam tidak?” Bentak Siwon untuk kedua kalinya.

“Sudah..sudah..Duduk di tempat masing-masing..Kita mulai pelajaran baru.” Ucap Mr.Kim.

“Ne,Araso.” Jawab murid-murid.

@Kelas_Pulang Sekolah

“Choi Siwon-ssi.” Ucap Yoona sambil memasukkan buku-bukunya ke dalam tas dan bersiap untuk pulang.

Waeyo?” Jawab Siwon sembari mengubah posisi duduknya menjadi menghadap Yoona. Yoona pun mengubah posisi duduknya, kini mereka duduk berhadapan.

“Apa kau benar telah ditinggalkan kekasihmu?” Tanya Yoona.

Ya!!Mengapa kau membahas masalah ini? Lagipula ini tak ada hubungannya dengan mu” Jawab Siwon sedikit kasar. Yoona hanya terdiam dan beberapa saat kemudian ia menangis.

Ya..Ya..Mengapa kau menangis?” Tanya Siwon, tapi Yoona hanya memalingkan wajahnya dan menepis tangan Siwon yang akan menyentuhnya.

Mi..Mia..Mianhae..Aku tak bermaksud membuatmu menangis.” Ucap Siwon.

“Belikan Aku es krim dan temani Aku jalan-jalan!” Sahut Yoona.

Mwo?” Tanya Siwon.

Wae? Kau tidak mau, kalau begitu Aku akan menangis dan berkata pada orang-orang bahwa Kau lah yang membuatku menangis.” Ancam Yoona. Siwon yang tidak mau dianggap buruk oleh orang-orang, terpaksa menuruti keinginan Im Yoon Ah.

Ne,ne,araso.Kaja!” ajak Siwon dan mulai berdiri dari tempat duduknya. Yoona pun berdiri dan tanpa sengaja menginjak kaki Siwon.

Ya!!Im Yoon Ah..Jangan menginjak kakiku.” Ucap Siwon dengan nada kesal dan kesakitan. Yoona yang tidak mengerti langsung menatap ke bawah.

“Oh..Hahaha..Mianhae..Aku tidak menyadarinya.” Sahut Yoona sambil senyam-senyum karena melihat tingkah aegyo Siwon yang kesakitan. Siwon menatap kesal Yoona yang sedang menertawakannya.

“Omo!!Senyumnya manis sekali..Bahkan kekasih ku yang dulu tak semanis dia saat tersenyum.” Ucap Siwon dalam hatinya.

“Apa Aku menyukainya?” batin Siwon “Apa ini yang disebut jatuh cinta pada pandangan pertama?” tambahnya dalam hati.

“Hey,Choi Siwon-ssi!!Jika kau berada disana terus, kapan kita akan berangkat?” Ucap Yoona menyadarkan Siwon dari lamunannya. Siwon masih berdiri di tempat duduknya sedangkan Yoona sudah berada di depan pintu keluar kelas.

“Ahh..Baiklah..Tunggu Aku di depan pintu gerbang sekolah. Aku akan membawa motorku dulu.” Sahut Siwon sambil melangkah menuju tempat parker dan meninggalkan Yoona yang masih berada di depan pintu keluar kelas.

@Gerbang Sekolah

“Mengapa lama sekali?” Tanya Yoona yang sudah jamuran karena menunggu Siwon.

“Yah,,seperti biasa diparkiran macet.” Jawab Siwon.

“Oh,,araso..Aku tidak percaya kau membawa motor ke sekolah, Aku kira kau membawa mobil mewah.” Ucap Yoona sambil naik ke motornya Siwon.

Wae? Apa kau tidak ingin jalan-jalan bersamaku? Ya sudah turun dan pergilah sendiri.” Sahut Siwon ketus.

“Ah ania..Kaja!!” Jawab Yoona.

            Mereka pergi ke taman safari. Sesuai janji, Siwon membelikan Yoona Es Krim. Tak terasa gelap dan dinginnya malam sudah menyelimuti Kote Seoul. Siwon yang kebetulan membawa jaket, memberikannya kepada Yoona dan menyuruh Yoona untuk memakainya. Awalnya Yoona menolak, tapi karena Siwon memaksa Ia pun memakainya. Mereka memutuskan untuk pulang karena sudah malam. Siwon mengantarkan Yoona kerumahnya.

@Depan Rumah Yoona

Khamshamnida Choi Siwon-ssi.” Ucap Yoona sambil turun dari motor Siwon.

“Hey!!Kita seumuran, mengapa kau berbicara denganku menggunakan bahasa formal?” Tanya Siwon.

“Ah mianhae..Gomawo Wonie.” Jawab Yoona.

“Wonnie?” Tanya Siwon kebingungan.

Ya!!Kenapa kau banyak protes?Aku masuk dulu..Kau . . . hati-hatilah dijalan!!” Sahut Yoona.

“Hey tunggu !! Ini ..” Ucap Siwon sambil memberikan sebuah amplop pada Yoona.

“Apa ini?” Tanya Yoona kebingungan.

“Sabtu depan hari ulang tahunku…Hmm..Datang yah!!Hey!!Jangan lupa beri Aku Kado.” Jawab Siwon sembari senyam-senyum.

“Ahh…Jinja?Hmmm…Lihat saja nanti..” Sahut Yoona.

“Awas saja jika dating tanpa membawa apapun.” Ancam Siwon.

Ne, araso..Pulanglah appa dan omma mu akan khawatir nanti.” Sahut Yoona.

“Baiklah,,Selamat malam..” Ucap Siwon

Ne, selamat malam. Hati-hati di jalan yah..” Sahut Yoona.

Ne.” Jawab Siwon singkat dan bersiap menjalankan motornya.

            Yoona masuk kedalam rumahnya setelah Siwon pulang meninggalkan rumahnya. Yoona tidak bisa tidur, Ia hanya tersenyum sambil melamun tentang Siwon di dalam kamarnya. Disaat bersamaan Siwon yang telah sampai dirumahnya pun melakukan hal yang sama dengan Yoona. Yah, Siwon pun tak biss tidur yang ia lakukan sekarang hanyalah melamunkan Yoona.

            Seminggu telah berlalu semenjak Yoona dan Siwon saling mengenal. Kini mereka sangat akrab dan malam ini adalah malam ulang tahunnya Siwon.

@Pesta Ulang Tahun Siwon_Rumah Siwon

            Yoona menggunakan gaun yang sesuai dengan postur tubuhnya yang membuat kecantikannya semakin terpancar. Sedangkan Siwon mengenakan setelan jas yang membuat dirinya terlihat gagah.

Saengil Chukkae Wonie.” Ucap Yoona.

Ne,Gomawo Yoona. Ya!! Kado ku mana?” Sahut Siwon.

“Ya!! Mengapa kau masih mengingatnya? Ini..” Tanya Yoona ketus sambil memberikan kadonya.

“Ahhh…Gomawo ne..” Jawab Siwon sambil mengambil kadonya dari tangan Yoona.

Ya!! Oppa acara intinya akan segera dimulai bersiaplah..” teriak seorang yeoja cantik di dekat kue ulang tahun Siwon.

“Ne baiklah.” Sahut Siwon

Nuguya? Yeojachingumu yah?” Tanya Yoona dengan raut wajah yang sedikit cemburu.

“Hahahaha…kenapa kau cemburu?” Goda Siwon.

“Cemburu?Hahaha jangan bercanda Wonie itu tak lucu.” Jawab Yoona ketus.

“Hmm..Iya deh,,dia Dongsaeng ku.namanya Choi Sijin.” Ucap Siwon.

“Ohh…Hahhaa dia sangat cantik.” Sahut Yoona

“Kau juga..ehehmmm…Kaja acaranya akan dimulai.” Ajak Siwon sambil melangkah menuju kue ulang tahunnya.

Ne? Ahh…Baiklah..” Ucap Yoona.

            Acara inti dimulai, semua tamu menyanyikan lagu “Selamat Ulang Tahun” untuk Siwon, setelah itu Siwon memotong kuenya.

“Silahkan oppa potong kuenya.”  Ucap Choi Sijin, adik perempuan Siwon.

“Baiklah saeng.” Sahut Siwon sambil memotong kuenya dan memberikannya pada Yoona.

Ne? Ahh gomawo wonie.” Ucap Yoona yang sedikit kaget dan malu.

            Saat Yoona memakan kue yang diberikan Siwon, tak disangka didalamnya ada cincin dan disaat itu kembang api dan petasan bertuliskan “I Love U” bermacam-macam pola dan warna dan yang terakhir adalah kembang api bertuliskan “Please Be My Girlfriend Im Yoon Ah”. Yoona kaget saat melihat tulisan tersebut dan saat ia melihat Siwon sudah berlutut dihadapannya. Semua pasang mata tertuju pada pemandangan ini.

“Please be my girlfriend Im Yoon Ah?” Ucap Siwon.

“Ne.” Jawab Yoona singkat dan memegang tangan Siwon. Siwon berdiri dan mencium kening Yoona.semua tamu bertepuk tangan, yang membuat wajah Yoona semakin memerah karena malu.

 

~The End~

Y

Image

Author : Eun Ran Hae (http://www.facebook.com/Vha.chiee.hieeyuu _ Iva Nisfi Ramdhiani)

Title : Y

Genre : Romance, Complicated

Main Cast : Kim Ran Hae, Lee Donghae

Support Cast : Park Jungsoo, Kim Young Woon (Kangin), Kim Kibum, dan Kim Ryeowook.

 

 “Denyut jantungnya sudah tak ada.” seru seseorang berbaju putih dengan topi seperti perahu terbalik di kepalanya.

“Kita coba sekali lagi, ambil defibriator.” Seru orang yang menggunakan seragam hijau.

“Biar aku yang mengambilnya.” seru orang yang ada di sisi orang berseragam hijau dengan masker.

Orang berbaju putih namun tak menggunakan topi mirip perahu terbalik pun membuka lemari yang ada di pojok ruangan dengan suasana mencekam. Diserahkannya alat pengembali detak jantung pada namja berbaju hijau. Ia langsung menempelkan alat itu pada dada orang yang terbaring di bawah sorot lampu terang yang mengarah hanya padanya. Dug… sekali ditempelkan alat itu. Yeoja berbaju putih menggeleng menandakan belum ada perubahan. Namja berbaju hijau pun kembali menempelkan ke dada orang itu, kali ini ia melakukannya hingga dua kali. Dug.. dug.. yeoja berbaju putih kembali menggeleng dan menatap tegang. Namja berbaju hijau mulai terlihat berkeringat, mukanya yang sebagian besar tertutup masker tak bisa menyembunyikan sorotan putus asa. Tapi ditepisnya rasa itu dan mencobanya sekali lagi penuh keyakinan. Dug…

“Dokter!” panggil yeoja berbaju putih itu tegang.

Mata dokter itu membulat, segera ditatapnya layar monitor tak jauh yang terletak 1 meter di samping kanannya, “Miracle.” Serunya takjub.

Kedua orang yang ada di sampingnya mengangguk haru, “Ne.” Seru mereka bersamaan.

############################

            Tiga orang namja bertubuh tegap terlihat tertunduk lesu di ruangan bercat putih. Mereka mengelilingi seorang yeoja dengan alat pendeteksi denyut jantung di dadanya. Tut.. tut.. tuut.. alat itu berjalan seirama. Muka ketiga namja yang mulai lusuh dan bagian bawah mata yang mulai menghitam menandakan mereka seakan lupa memejamkan mata di saat sang rembulan tiba. Tubuh yeoja itu masih diam tak bereaksi.

“Ireona. Jebaaalll…” seru salah seorang namja yang duduk di sisi tempat tidur yeoja itu.

Dua orang namja lainnya tertunduk lesu. Hanya hembusan karbon dioksida yang sesekali mereka perlihatkan. “Ran…” seru namja di sisi tempat tidur yeoja itu dengan mata membulat.

            Kedua namja lainnya mendekat antusias. Dilihatnya tangan kanan yeoja itu bereaksi. Mata mereka berbinar. Sorotan optimis terpancar di kedua bola mata mereka, “Ran…”

            Mata yeoja itu mulai terbuka. Dilawannya cahaya yang menghalangi pandangannya. Kepalanya berputar hebat namun ia coba menguatkan diri melawan tamparan sinar itu. Saat bayang-bayang dihadapannya mulai terungkap jelas, matanya mulai berpendar.

“Eodiga?” tanyaku dengan suara lemah.

“Rumah sakit. Kau di rumah sakit, Ran.”

“Kang.. in op.. pa?” tanyaku terbata pada namja yang duduk di kursi.

Ia mengangguk, “Ne. Gwaenchana?”

Aku mengangguk lemah, “Ne.”

“Jeo ije eotteokhajyo, Ran?” Tanya mereka bersamaan.

“Emph?” tanyaku dengan raut kebingungan.

“Tak ingat kami ya? Benar-benar tak ingat?” Tanya salah satunya lesu.

“Mungkin benturan di kepalanya agak membuatnya lost memory.” Jelas namja lainnya.

Aku tersenyum lemah, “Aku bercanda, Kibum dan Ryeowook oppa.” Kataku sedikit menahan tawa.

“Ran.. neol….” Seru Kibum seraya menggigit bibir menahan butiran bening yang akan jatuh.

“Oppa, uljima.” Pintaku tersenyum ke mereka.

Ia mengangguk, “Ne. Kau membuatku takut, Ran.”

“Mianhae…..” kataku pelan.

“Ne.” Jawabnya mengusap kepalaku.

“Oppa, apa hanya perasaanku saja atau bagaimana ya? Entah mengapa aku merasa tak bisa merasakankan kedua kakiku. Eotteokhae?” tanyaku seraya menggigit bibir.

Air muka Ryeowook berubah, “Ye?”

“Kakiku oppa…” jawabku seraya mencoba membuka selimut yang menutupinya.

“Ran…” seru Kibum menyergap tanganku seakan mencegahku membuka selimut.

“Wae?” tanyaku.

“Anie.. Anie.. Beristirahatlah. Kau belum pulih total.”

“Aku hanya ingin melihat kakiku oppa.”

Aku memandangnya heran dan melepaskan tangannya. Kubuka selimut dan kulihat kedua kakiku yang berbalut perban. “Hemph.. Kenapa saat aku pukul tak terasa sakit ya, oppa?”

Kibum dan Ryeowook saling melepas pandangan, “Ran, lebih baik kau istirahat sekarang. Kesehatanmu belum pulih. Ayolah..” Kata Kibum tersenyum padaku.

“Oppa, aku bertanya kenapa tak ada satupun yang menjawab?” tanyaku mulai kesal.

“Ran-ah, ayo istirahat.” Seru Kangin seraya menepuk bantal di belakangku.

“Cepat katakan apa yang terjadi atau aku marah pada kalian semua.”

“Ran Hae-ah, istirahatlah dulu. Kondisimu masih lemah.” Kata Ryeowook.

“Oppa, sekali lagi aku bertanya. Apa yang terjadi?” dengusku kesal.

“Ran, mianhae. Sebenarnya… dokter mengatakan kau mungkin lumpuh. Tapi.. tapi.. itu baru kemungkinan. Jangan kau hiraukan! Kau pasti sembuh!” jawab Kangin coba meyakinkan.

“Mwo???” kataku shock. Mataku berputar hebat dan akhirnya gelap. Entah berapa lama aku tertidur. Saat aku bangun, aku tak melihat ketiga oppaku berada di sana. Kucoba bangkit walau dengan susah payah. Kubuka selimut yang menutupi kedua alat berjalanku, kupandangi mereka dengan penuh haru. Apa yang sebenarnya terjadi? Apa aku benar-benar tak bisa berjalan lagi? Ah… Tuhan! Kucoba menguatkan diri dan perlahan-lahan kuturunkan kakiku dari tempat tidur. Dengan tekad bulat, kucoba mulai menapakkan kakiku ke lantai. Aku berpegangan pada sisi tempat tidur agar berat tubuhku tak seluruhnya tertumpu pada alat berjalanku. Dan… Aku berdiri! Betapa senangnya hatiku. Dengan senyum optimis, kucoba melangkah. Bruukkk… kraannnggg… aku tersungkur dan menabrak meja tempat makanku. Pecahan piring dan gelas berhamburan.

“Gwaenchana?” Tanya seseorang yang berhasil membuatku menengadah ke atas.

Aku terlonjak, “Nu.. nuguya?” tanyaku saat melihat orang yang ada di hadapanku.

“Kau terluka.” Katanya seraya memegang tanganku yang terkena pecahan gelas.

Aku hanya melihatnya heran, “Mwo? Mwohaeyo? Nuguya?”

“Nanti saja bertanyanya. Sekarang ayo aku obati.” Katanya membantuku bangkit menuju kasur.

            Ia memampahku ke kasur. Setelah menaruhku di sisi kasur dalam keadaan duduk, kemudian ia agak berjongkok untuk membersihkan pecahan gelas dan piring yang berserakan. Aku hanya memandangnya heran. ‘Nuguseyo?’ pertanyaan itu terus berputar di kepalaku. Setelah ia membereskan lantai, ia membersihkan lukaku dan membalutnya dengan kain kasa yang ada di kotak p3k dekat pintu masuk.

“Beres. Gwaenchana?” Tanyanya yang kini duduk di hadapanku seraya tersenyum.

“Ne. Gomapseumnida. Geureom, nuguseyo?” tanyaku sekali lagi.

“Ye? Ah, aku lupa. Hahahaa.. mianhae. Lee Donghae imnida.” Jawabnya.

“Kim Ran Hae imnida. Kau, teman oppadeulku?”

“Neol oppadeul? Anie.. Aku kebetulan lewat saat suara gaduh tadi terjadi. Aku refleks membuka pintu. Mian atas segala ketidaksopananku. Aku hanya ingin membantu. Mianhae. Jeongmal.”

“Ah.. anie. Gomapseumnida, Donghae-ssi.”

“Munjeeobseoyo.” Katanya merona.

“Kau pasien di sini juga?”

“Na? Anie. Aku ingin mengunjungi temanku yang sakit hari ini.”

“Temanmu di rawat di kamar yang mana?”

“Nan molla. Ia hanya memberi tahu lantai 3 namun tak memberi tahu nomornya. Karna itu tadi aku berkeliling dan tak sengaja mendengar kegaduhan di kamarmu.” jelasnya

Aku hanya mengangguk, “Gomapseumnida, Donghae-ssi. Tanpa bantuanmu aku tak tau apa yang terjadi padaku. Apalagi aku tak tau ketiga oppadeulku ada dimana.”

            Kami pun dalam sekejap langsung akrab. Aku bercerita tentang ketiga oppadeulku yang senantiasa menemani hari-hariku. Aku pun menceritakan kakiku yang kemungkinan lumpuh. Donghae adalah pendengar yang baik. Aku baru mengenalnya namun ia mau menemani dan mendengar ceritaku panjang lebar. Bahkan ia rela menunggu hingga oppadeulku kembali. Awalnya aku tak mengijinkannya karna ia juga harus menjenguk temannya, namun ia mengatakan bahwa ia sedang menunggu seorang temannya yang juga akan menjenguk.

2 jam berlalu. Oppadeulku kembali. Betapa herannya mereka saat masuk karna melihat namja asing sedang berbicara denganku. Aku pun mengerti apa yang mereka pikirkan, kuperkenalkan Donghae dan kuceritakan kejadian yang menimpaku barusan. Ketiga oppadeulku terkejut, mereka pun meminta maaf karna sudah meninggalkanku. Rupanya mereka sedang mengurus administrasi serta membeli obat untukku. Hari ini sebenarnya Ryeowook oppa lah yang bertugas menjagaku namun tiba-tiba ia mendapat panggilan dari kampusnya untuk segera melakukan bimbingan skripsi. Dia akhirnya memutuskan pergi sebentar namun saat perjalanan ke rumah sakit jalanan macet total. Hingga ia hanya bisa menunggu. Ia benar-benar merasa bersalah. Aku mengatakan padanya, ‘Gwaenchana, oppa.’ Namun ia terus mengutuki dirinya sendiri. Donghae pun pamit karna temannya sudah menunggu di lobi. Mereka merasa sangat berterima kasih pada Donghae karna jika tak ada Donghae, maka perasaan sangat bersalah akan makin menggelayuti mereka. Donghae pun berjanji akan menjenguk dan menemaniku lagi. Senyumku terkembang saat ia menyatakan hal itu. Akhirnya aku mendapat teman juga di rumah sakit ini.

            Apa yang Donghae janjikan, ia tepati. Hampir setiap hari ia menjengukku dan menemaniku. Oppadeulku pun akhirnya bisa kembali pada pekerjaannya atau kuliah ke kampus. Awalnya mereka tak mau. Tapi aku terus mendesaknya. Aku merasa tak enak karna mereka sudah cuti hampir 1 bulan ini. Lagipula sekarang mereka bisa bergantian menjagaku dengan Donghae. Karna selama seminggu ini Donghae sudah menemaniku dengan ketulusannya, akhirnya oppadeulku pun mempercayakanku padanya.

“Ran Hae-ah, bagaimana kalau kita jalan-jalan ke taman?”

“Jeongmal? Ne!” pekikku girang.

            Ia pun tersenyum dan menggendongku ke kursi roda. Deg. Jantungku berdegup saat ada didekapannya. Oh God! Ia mendorong kursi roda itu hingga sampai di sebuah taman belakang rumah sakit tempatku dirawat. Ia pun kembali menggendongku dari kursi roda agar aku bisa duduk di rumput. Aku hanya tersipu dengan segala tingkah polahnya.

“Joahae?” tanyanya padaku.

“Ne. Joa.” Pekikku girang.

Ia pun tersenyum, “Sejak kemarin aku ingin membawamu kemari. Namun aku butuh ijin Dokter Choi terlebih dahulu. Saat ia mengijinkan, aku sangat senang.” Katanya padaku.

“Mwo? Kau sampai menemui Dokter Choi Siwon dulu?”

Ia mengangguk, “Ne. Bukan hanya itu, tapi aku juga harus meminta ijin pada oppadeulmu. Aku takut mereka memarahiku saat tau aku membawa kabur dongsaeng kesayangan mereka.”

“Mwo? Hahhaa.. geureom?”

“Mereka mengijinkanku dengan syarat aku tak akan menyakiti atau membawamu terlalu jauh dari rumah sakit ini. Padahal sejujurnya aku ingin sekali membawa kabur dongsaeng mereka ini keluar dari rumah sakit yang telah mengurung senyumannya.” Jelasnya seraya menatapku lembut.

Jantungku kembali berdegup kencang, “Ah.. Donghae-ssi, gomawo.” Jawabku merona.

“Ah.. anie. Gwaenchana Ran Hae-ah.”

“Hae, ada yang mau aku tanyakan.”

“Ye?”

“Kenapa kau begitu baik padaku? Padahal awalnya aku tak mengenalmu?”

“Ne?”

“Kenapa kau begitu baik padaku? Padahal awalnya aku tak mengenalmu?” tanyaku lagi.

“Ah.. itu… emph.. itu.. yah.. karna… emph..” katanya seraya meremas tengkuk.

“Wae?”

Ia menggeser tubuhnya sedikit hingga kami saling berhadapan. Digenggamnya tanganku, “Ran…” katanya seraya menatapku dalam. Ia menyentuh pipiku dan kian mendekatkan mukanya ke mukaku. Seakan tau apa yang apa yang akan terjadi. Aku menutup mata. Darahku berdesir. Otot leherku menegang. Siklus pernafasanku kini bukan lagi tak beraturan tapi seperti tidak bisa menemukan dimana letak paru-paru terpasang! Donghae menciumku! Oh God! Waktu pun seakan berhenti untuk membiarkan kami menikmati moment itu.

“Saranghaeyo, Ran. Gonna be my girl? Aku jatuh cinta pada pandangan pertama denganmu. Aku tau ini terlalu cepat, tapi itulah yang terjadi. Jeongmal saranghaeyo. Jinjja…”

Pipiku merona namun kucoba menyembunyikannya dengan tertunduk, “Emph….”

“Gonna be my girl, Kim Ran Hae?” katanya meremas lembut tanganku.

“Ne…” jawabku pelan.

“Mwo? Aku tak mendengarnya.”

“Ne.” Jawabku lebih keras.

“Mwo?”

“Ish… menyebalkan! Lebih baik tak perlu kau dengar!” dengusku kesal.

            Donghae hanya tersenyum melihat tingkah polahku. Dan aku pura-pura memasang tampang masam di depannya. Padahal sejujurnya, degup jantungku seperti hendak melonjak dari tempatnya.

            Satu minggu berlalu. Perayaan ulang tahunku pun tiba. Ketiga oppaku dan Donghae memberiku pesta kecil di kamar yang hampir 2 bulan menbungkam segala aktivitasku.

“Saengil Chukkahamnida.. saengil chukkahamnida.. saranghaneun uri Ran.. saengil chukkahamnida. Horeeee…” kata mereka seraya bertepuk tangan.

“Ayoo tiup lilinnya.” Seru Ryeowook oppa.

“Ne.” kataku.

“Ya.. Ran Hae-ah, make a wish dulu.” Saran Kibum oppa.

            Aku pun mengangguk dan memejamkan mata. Setelah selesai mengucapkan keinginanku dalam hati, aku pun meniup lilin. Mereka semua bersorak. Neomu haengbokhae!

“Permisi sebentar.” Kata Kangin oppa seraya mengangkat handphonenya.

“Ne.” jawab kami bersamaan.

“Ran, apa yang paling kau inginkan di hari ultahmu ini?” Tanya Kibum oppa.

“Hemph. Tak ada. Bagiku, kalian semua adalah hadiah terbaik untukku.”

“Jinjjayo?” Tanya Kibum oppa.

“Ne.” jawabku mantap.

Kibum dan Ryeowook oppa memelukku bersamaan, “Kau memang dongsaeng kami terbaik. Kami sangat menyayangimu, Ran.” Kata mereka bersamaan.

“Walau kita sudah tak memiliki eomma dan appa, aku harap kita akan terus menjadi keluarga Kim yang bahagia.. yeongweonhi” pekik Kibum dengan senyum pembunuhnya.

Aku dan Ryeowook mengangguk, “Uri… Yeongwonhi!” pekik kami tak mau kalah.

            Kami pun saling berpelukan kembali. Aku bahagia memiliki oppadeul seperti mereka. Semenjak kematian orang tua kami karna kecelakaaan pesawat 6 tahun silam. Kami memang berusaha untuk hidup mandiri. Dari uang asuransi yang kami terima, kami mencoba memulai lembaran baru dengan membuka sebuah restoran makanan barat. Awalnya itu adalah restoran kecil namun kini, restoran kami sudah menjadi restoran besar bahkan kami sudah memiliki 8 cabang. Enam cabang di Korea dan dua lagi di China. Banyak orang yang tak percaya, kami hanya butuh 6 tahun untuk membuat restoran kami besar. Rahasianya adalah kami bekerja keras. Ryeowook oppa yang meracik semua menunya pada awalnya, karna diantara kami ia lah yang paling jago memasak. Aku pun merasa malu pada diriku sendiri. Aku seorang yeoja tapi kalah lihai darinya soal memasak.

“Aku sebaiknya keluar…” kata Donghae sambil melirik ke arah pintu.

            Kami menoleh. Aigooo.. kami lupa jika ada Donghae di sini. Kami pun segera melepaskan  pelukan kami. Dan saling menahan tawa.

“Gwaenchana Donghae-ssi. Mianhae.” Kata Kibum segera merangkul Donghae erat.

“Ah, anie. Apa aku tak mengganggu kalian?” Tanya Donghae lagi.

“Anie.. anie..” jawab Ryeowook tersenyum padanya.

“Mianhae, Donghae-ssi.” Kataku.

“Ran Hae-ah…” panggilnya.

“Ne?” jawabku.

“Aku ingin mengatakan sesuatu.”

“Ah, kalau begitu kami keluar dulu.” Kata Ryeowook oppa.

“Anie. Kalian di sini saja.” Pinta Donghae.

“Jinjja? Bukankah kau ingin bicara dengan Ran?” Tanya Ryeowook meyakinkan.

“Aku mau kalian pun mendengarnya.” jawab Donghae mantap.

“Ada apa, Hae? Mukamu tegang sekali?” tanyaku heran.

“Ah, anie. Emph… Ini sudah saatnya aku mengatakan hal ini padamu, Ran.”

“Ye?”

“Aku berbohong soal temanku yang dirawat di sini. Itu hanyalah alasanku untuk menemuimu.”

“Mwo? Wae?” tanyaku heran seraya menatap kedua oppaku yang juga mengiyitkan dahi.

“Sebenarnya..” ia terlihat ragu melanjutkan kata-katanya. “Sebenarnya.. Sebenarnya.. Aku….”

“Mwo?” Tanya Kibum oppa.

“Aku ingin mengatakannya saat kita pertama bertemu namun aku tak bisa, aku akan coba mengatakan apa yang sesungguhnya padamu. Sebenarnya…”

            Bruuukkk… Donghae tersungkur. Aku dan kedua oppadeulku terkejut. Ada apa ini? Apa yang terjadi? “Oppa!” pekikku pada namja yang barusan memukul Donghae.

            Donghae mencoba bangkit namun satu pukulan kembali dilayangkan. Bruuukkk.. kali ini mengenai pelipis kirinya. Dicengkramnya kerah baju Donghae, “Neol!” bruukkk…. Sekali lagi dipukulnya Donghae dan sekali lagi mengenai bibir kanannya. Kibum oppa mencoba melerai.

“Oppa! Geumanhae! Ya! Mwohaeyo?” kataku padanya.

“Kangin hyung, geuman.” Kata Kibum mencoba menariknya menjauh dari Donghae.

Ryeowook oppa membantu Donghae berdiri, “Gwaenchana?”

“Ne.” Katanya dengan nafas tersengal.

“Mwohae oppa? Wae?” dengusku kesal.

“Dia pantas mendapatkannya! Dasar brengsek! Pengecut! Namja macam apa kau! Nyalimu itu hanya sekecil lubang semut Lee Donghae! Kibum! Lepaskan! Kau akan menyesal jika tak melepaskan aku! LEPASKAN!”

“ANIE!” jawab Kibum dengan suara tinggi.

“Silahkan pukul aku, hyung. Aku bahkan mungkin pantas mendapat hal yang lebih buruk dari ini. Aku tau itu. Yeongseohae, Ran.”

“Apa maksudmu, Hae?” tanya Ryeowook.

“Tak perlu basa-basi Lee Donghae! Mengakulah cepat! Dasar namja tak tau diri! Kau namja paling pengecut yang pernah aku temui! BRENGSEK!” geram Kangin seraya kembali berontak.

“Ada apa sebenarnya? Ada apa, Hae? Kenapa Kangin oppa memukulmu?” tanyaku heran.

“Kau tak mau bicara Lee Donghae? Geurae, biar aku yang menjelaskan pada Ran! Ran, dengar ini. Dia.. namja yang kau anggap malaikat penolongmu ini tak lebih dari malaikat pencabut nyawamu! Dia, Ran! Dia ! Namja ini ! Dialah orang yang menabrakmu! Dia yang sebenarnya membuat kakimu lumpuh! Mengakulah Lee Donghae! CEPAT MENGAKU!” bentak Kangin.

Bagai petir yang turun tanpa kuduga. Aku hanya memandang Donghae dengan tatapan bingung, “Mwo? Ige mwoyeyo? Ah, arra.. Kangin oppa, kau pasti sedang mengerjaiku di hari ulang tahunku kan? Geumanhae. Ini tidak lucu sama sekali, oppa.” kataku dengan mata membulat.

“Aku tak bercanda, Ran. Coba kau tanyakan pada namja pengecut itu!” katanya gusar.

“Donghae-ssi? Katakan ini hanya permainan untuk mengerjaiku. Iya kan?” tanyaku penuh harap.

“Ran Hae-ah… Mianhae.” Jawabnya seraya tertunduk. Donghae melepas rangkulan Ryeowook dan berlutut, “Mianhae.. Jeongmal Mianhae.. Aku ingin mengatakannya dari awal tapi….” Kata-katanya tertahan dan mulai kulihat butiran bening mengalir di pipinya. Ia menunduk dalam dan melanjutkan kata-katanya, ”Yah benar kata oppamu! AKU HANYALAH SEORANG PENGECUT! Aku benar-benar takut, Ran. Pikiranku kacau. Aku benar-benar ketakutan! Ran, yeongseohae..”

“Ka! Atau mau aku hajar lagi? KA !” geram Kangin yang kembali berontak namun Kibum oppa masih memegangnya erat.

“Ran Hae-ah, yeongseohae. Jeongmal.. jebal..” pintanya padaku.

“Ka!” kataku perlahan seraya memalingkan mukaku darinya.

“Ran Hae-ah…”

Kangin pun kembali berontak dan berhasil lepas dari Kibum, kali ini Kibum tak mencegahnya karena ia mulai berfikir sama dengan Kangin. Dilayangkannya tatapan benci pada Donghae. Ia biarkan Kangin kembali mencengkram kerah baju Donghae. Ryeowook pun hanya diam dan tertunduk lesu. Bahkan ia mulai menangis melihat suasana yang semula riuh sorak sorai kini menjadi situasi mencekam.

“Ka! Lee Donghae! Apa kau tuli? Ppaliwaa…! Atau mau aku panggil keamanan? Atau bagaimana jika polisi saja? Sepertinya itu lebih cocok!” pekik Kangin oppa sambil memaksanya berdiri.

Namun Donghae bertahan, “Ran-ah, mianhae. Awalnya aku merasa bersalah dan kasian, namun lama-lama aku menyukaimu. Jeongmal! Yeongseohae..” katanya masih sembari berlutut.

“Ka! Aku tak mau mendengar lagi apapun yang kau katakan, Lee Donghae! Kojitmal! KA!!” teriakku seraya menutup kuping.

“Kau benar-benar tuli ya!” kata Kangin geram. Ia memaksa Donghae berdiri dan mulai menyeretnya keluar ruangan.

“Ran, aku mungkin pembohong dan brengsek namun aku benar-benar mencintaimu. Percayalah. JEONGMAAAL!” teriaknya.

“KOJITMAL! KA!!!” teriakku masih sembari menutup kuping.

Kangin berhasil membawanya keluar ruangan, dihempaskannya tubuh Donghae hingga membentur tembok, “Awas jika kau berani mengganggu Ran lagi! Tak akan aku ampuni kau!” dengusnya geram. Buukk.. Kangin menghempaskan pintu kamar itu. Kini pintu itu pun tertutup rapat. Bahkan pintu hati Ran pun mungkin tertutup rapat untuknya. Ia hanya bisa menyesali apa yang ia lakukan.

############################

            7 tahun kemudian….

“Annyeong Haseyo yeorobun. Leeteuk imnida. Kita berjumpa lagi di acara Leeteuk Show.”

Prok.. prok.. prok.. suara tepuk tangan penonton membahana di ruangan yang penuh dengan sorotan lampu itu.

“Geurae. Hari ini adalah hari yang sangat spesial. Dan tentunya hari ini kami akan menghadirkan bintang tamu yang tak kalah spesial. Biar aku berikan clue. Dia tampan, seorang dancer, rapper, komposer dan ia adalah salah satu personil Global’s Hallyu Star. Anda pasti tau. Beri tepuk tangan yang meriah untuk Super Junior’s Lee Donghae!” seru Leeteuk pada para penonton.

“Anyeoooonngg..” seru namja yang keluar dari backstage.

“Oppaa!! Kyaaaaa….” Teriak para E.L.F nama fans Super Junior

“Selamat datang, Donghae-ssi. Silahkan duduk. Wah, aku benar-benar terkejut saat mendengar dari kru jika kau bisa datang di tengah World Tourmu dengan member Super Junior.”

“Ne. Kami memang sedang sibuk dengan World Tour Super Show 5 kami.”

“Bisa kau ceritakan pada kami aktivitasmu saat ini.”

“Ne. Aku masih sibuk mengikuti Super Show 5 dengan member Super Junior yang lain. Hal ini mengharuskan kami beraktivitas di luar Korea bahkan kami juga mengadakan fanmeet. Sedang untuk aktivitas pribadi, aku baru menyelesaikan drama terbaruku bersama Yoon Seung Ah.”

“Ah, sibuk sekali sepertinya. Apa kau tak lelah dengan semua aktivitas yang padat itu?”

“Anie. Aku senang menjalani semua aktivitasku. Terutama saat aku dan member Super Junior pergi ke luar negeri. Melelahkan memang, namun saat kami melihat antusiasme fans kami, ELF, di berbagai Negara, rasa lelah yang hinggap itu segera sirna dan kami bisa tampil menghibur mereka dengan sangat baik. Gamsahamnida. Saranghaeyo elpeu.” Katanya berdiri membentuk lovesign.

“Huwaaahhhhh…! Lee Donghae! Saranghaeyo!” teriak ELF dan ELFish kian histeris.

“Wah.. Donghae-ssi, kau begitu luar biasa. Nah. Ini saatnya segmen ‘Do you know?’ Jadi, kami mendapat pertanyaan dari salah seorang fansmu yang mengirim lewat email. Ia bertanya mengenai lagu ‘Y’ yang kau ciptakan di 5jib. Seperti yang kita ketahui, Donghae adalah member Super Junior yang handal membuat lagu. Sudah beberapa lagu ia ciptakan sebagai kontribusinya untuk album Super Junior. Salah satu lagu tersebut adalah ‘Y’. Aku pun pernah mendengar lagu ‘Y’, liriknya yang begitu menyentuh diramu dengan harmonisasi nada yang baik semakin membuat lagu itu sungguh luar biasa menyentuh. Apa benar lagu itu berdasarkan pengalamanmu secara pribadi?”

(Silahkan putar lagu Super Junior – Y sebagai backsound.. *hanya saran author^^)

“Ne. Sudah lama aku menyembunyikannya. Kini aku ingin orang lain tau. Mungkin setelah aku ungkapkan yang sebenarnya kalian akan antipati padaku. Aku tau itu resikonya. Namun, aku tak mungkin memendam lebih lama rahasia yang suatu saat mungkin terbongkar juga. Kisah ini bermula dari kecelakaan yang terjadi 7 tahun silam, aku menabrak seorang yeoja pada saat hari ulang tahunku atau tepat 7 tahun hari ini. Hari itu, aku membuat pesta perayaan ulang tahun sekaligus pesta kelulusan dengan teman SMA-ku. Aku yang tak terbiasa minum dipaksa untuk meneguk segelas kecil minuman. Aku akhirnya menyerah karna teman-temanku terus memaksa. Aku mengira tak akan terjadi apa-apa karna aku hanya minum segelas kecil. Namun saat aku pulang dan mengemudikan sepeda motorku, alangkah kagetnya aku. Motorku oleng dan aku terpental beberapa meter. Aku beruntung karna tak ada luka satu pun di tubuhku. Namun aku.. aku menabrak seorang. Ia terkulai lemas penuh darah. Mataku berpendar, tak ada saksi mata di sana. Aku ingin melarikan diri, namun kuurungkan. Aku menguatkan diri dan mencoba menelfon ambulan, tapi aku tak memberitahukan identitasku. Begitu kudengar raungan ambulan, aku segera kabur. Aku memang pengecut! Setelah hari itu, aku mulai bersembunyi namun entah apa yang tiba-tiba mendorongku untuk menemui yeoja itu. Aku ke rumah sakit dan berkeliling mencari kamarnya. Agak sulit awalnya menemui yeoja itu. Hampir semua rumah sakit aku datangi. Hingga aku tiba di suatu rumah sakit dan saat mencari kamarnya aku menemukannya terjatuh di kamar tempatnya dirawat. Saat itu, aku membantunya membersihkan lukanya karna pecahan gelas. Tadinya aku ingin segera pamit namun ia memintaku menemaninya. Saat aku mendengar cerita kelumpuhan kakinya, aku yang awalnya bertekad bicara jujur berubah pengecut kembali. Namun aku berusaha menebus kesalahanku dengan menjaga dan merawatnya. Rasa bersalah yang menggelayuti semakin terasa saat aku jatuh cinta padanya. Aku tau hubungan kami mungkin tak bisa berhasil jika ia tau yang sesungguhnya. Akhirnya waktu yang kutakutkan itu pun tiba. Ia mengetahui kejadian itu dan mengusirku sebelum aku mengatakan jika aku mencintainya. Aku sadar jika tak pantas aku mencintai gadis baik sepertinya. Gadis baik hati yang telah aku rusak masa depannya. Betapa bodohnya aku ini. Mianhae. Aku memang pengecut!”

Hening. Studio tersebut tiba-tiba hening. “Donghae-ssi, ini adalah cerita yang sangat mengejutkan namun aku rasa kau tak sepengecut itu. Kau bicara dihadapan media massa yang mungkin akan memperburuk citramu namun kau tak peduli, untukmu semua popularitas ini tiada arti tanpa kata maaf dari yeoja itu. Kau tau tayangan ini ditonton jutaan masyarakat Korea bahkan mungkin jutaan pemirsa yang ada di luar negeri dengan live streaming. Donghae-ssi, ini tindakan paling kesatria yang pernah aku lihat. Aku kagum dan memberikan standing applause ini untukmu.” Kata Leeteuk berdiri dan bertepuk tangan. Para penonton pun mengikuti apa yang Leeteuk lakukan. Bahkan E.L.F yang hadir menangis karna haru. Mereka semakin mencintai idola mereka karna jiwa kesatrianya.

Donghae pun berdiri dan membungkuk agak lama, “Gamsahamnida.” Katanya haru.

“Ehem, ini hari ulang tahunmu, kan?”

“Ne.”

“Geurae. Sebagai hadiah, kami akan mendatangkan seseorang yang mungkin kau tunggu-tunggu selama ini. Mari kita sambut yeoja di cerita Donghae, Kim Ran. Hae”

Donghae terlonjak dari kursinya dengan mata membulat. Tulang gerak kepalanya berusaha menemukan sosok yeoja itu dan akhirnya yeoja dengan gaun pink selutut naik ke atas panggung. Donghae hanya bisa membeku. Bahkan saat yeoja itu ada di hadapannya.

“Annyeong. Ayo silahkan duduk, Ran-ssi.” Kata Leeteuk ramah.

“Gamsahamnida.”

“Yeorobeun, kami memang sengaja menyediakan surprise ini. Ran ini adalah teman kursus pianoku. Saat ia tau hari ini Donghae adalah bintang tamuku, ia menceritakan semua kejadian 7 tahun silam dan memintaku untuk membawanya ke atas panggung ini. Donghae-ssi, maafkan aku dan kru Leeteuk Show karena sebenarnya kami telah mengetahui tentang hal ini dan semenjak tadi kami sengaja membiarkan Ran mendengarkan apa yang kau katakan di backstage. Mianhae. Jeongmal. Nah Ran-ssi, kau sudah dengar apa yang Donghae katakan tadi?”

“Ne. Donghae bukan pengecut. Ia berusaha memberitahuku lewat surat yang ia tulis ini…” Aku mengacungkan surat itu dan menatap Donghae, “Kau menyelipkannya di lemari pakaianku, kan? Semua pengakuanmu itu sudah aku baca. Aku marah padamu. Kenapa harus menggunakan surat dan bukan bicara sendiri? Hae, aku sudah bisa berjalan lagi berkat seorang Dokter spesialis asal Amerika yang kebetulan datang ke Korea. Aku pun sudah memaafkanmu. Berhentilah menyalahkan dirimu karna aku juga salah, menyebrang tanpa melihat dulu. Mianhae dan saenggil chukhaeyo. Na.. niga neomu bogoshipo. ” kataku tertahan.

Donghae hanya diam dan menatapku dalam. “Mianhae. Aku benar-benar minta maaf atas semua kesalahanku. Aku mencoba mencarimu kemana-mana namun aku tak menemukanmu. Mianhae.”

“Ne, gwaenchana Donghae-ah. Dan ada satu hal yang ingin aku tanyakan padamu. Aku tau kau tak mengatakan hal yang jujur soal kecelakan itu tapi apa perasaanmu saat itu juga suatu kebohongan?”

“Itu…” ia menghentikan kata-katanya dan akhirnya berlutut dihadapanku. “Listen! Perasaanku itu adalah perasaan yang sesungguhnya. Aku tak pernah berbohong soal perasaan itu dan sekarang tolong dengar baik-baik. Kim Ran Hae, Will you marry me? Mendampingiku hingga nafas ini tak berhembus lagi? Will you marry me?”

“Mwo?” tanyaku terkejut.

“Dulu aku mungkin malaikat pencabut nyawa bagimu tapi sudikah kau mengijinkanku memperbaiki segalanya dan menjadikanku malaikat pelindungmu hingga nanti? Will you?”

            Aku pun segera memeluknya dan berkata, “I DO! I DO!!.” Jawabmu haru. Kalian pun saling berpelukan. Bagi Donghae ini adalah ulang tahun terbaik dalam hidupnya.

~ THE END ~

I’m The King of Vampire [Part 3 – The Last]

Author : @mery3424
Title : I’m The King of Vampire [Part 3 – The Last]
Cast : Trazela, Cho Kyuhyun, Choi Siwon, Park Jung Soo
Genre : Caphter, Horror, Friendship
Rating : Teens

Ini part terakhir dari I’m The King of Vampire, semoga suka dan selamat membaca ^^

Siwon’s POV
Aku sedang berada ditengah sebuah bukit yang jauh dari kota dan rumah-rumah penduduk bersama Vampir Hungaria yang kini kutahu bernama Trazela. Kami sedang berhadapan dengan enam vampir lainnya, ya, Vampir yang jauh-jauh datang dari Hungaria hanya untuk meminum darah saudaraku, Kyuhyun dan tentu saja itu tidak akan kubiarkan. Aku sebagai jemaat Gereja yang setia pada Tuhan akan menghadapi ini demi kedamaian dunia.
“mereka tidak mengerti bahasa lain selain Bahasa Inggris dan Bahasa Hungaria dan mereka tidak dapat membaca pikiran sepertiku, mereka lemah” ujar Trazela seperti berbisik disampingku.
“ne, araso” jawabku penuh keberanian.
Vampir-Vampir Hungaria itu masih menatapku tajam. Mereka pasti mengira aku adalah Kyuhyun, itu terlihat jelas dimata mereka yang menggebu-gebu menginginkan darahku.
“I don’t know that Cho Kyuhyun has an adorable face” ujar salah satu dari mereka yang berambut pirang sebahu. Wajahnya dan yang lainnya kental sekali dengan nuansa abad 17.
“I hope you can survive untill the end because we need your blood” ucap Vampir lain yang berdiri ditengah, mungkin dia pemimpin mereka.
Aku tidak takut dengan mereka, aku punya Tuhan. Mereka hanya makhluk yang tidak tahu dimana jalan kebenaran sesungguhnya.
“aku kagum padamu” puji Trazela yang kutahu ia sedang membaca pikiranku walau aku tidak tahu kemana arah pujiannya itu.
“so, could we start now?” kata Vampir yang berada dipojok barisan sambil menyeringai mengeluarkan taringnya yang tajam.
“calm down brother” tiba-tiba Trazela memutus pergerakan mereka.
Namun tindakan Trazela ini justru membuat keenam vampir namja itu semakin tidak bersahabat. Dimata mereka terlihat kebencian yang amat mendalam pada vampir disampingku, mungkin seperti yang dijelaskan Trazela sebelumnya bahwa ia secara tidak langsung telah mengkhianati kaumnya sendiri untuk mendapatkan kekuatan abadi dan malah melindungi ‘mangsa’ mereka, bahkan sekarang bertarung melawan kaumnya sendiri.
“Trazela oh Trazela, you know, you’re going to die after him” ancam vampir yang menurutku adalah pemimpin mereka itu.
“Did you forget? I’m the strongest Vampire here, you all can’t kill me and him” Trazela tidak mau kalah.
Benar-benar suasana bukit ini mulai memanas. Aku harap doa dan meditasi Kyuhyun serta Appa bisa melemahkan Vampir-Vampir ini. Ya, Kyuhyun dan Aku telah sekapat untuk bertukar tempat. Tentu awalnya Appa dan terutama Kyuhyun tidak ingin aku melakukan ini, tapi aku tidak bisa diam saja jika aku satu-satunya manusia yang dapat menghentikan mereka dan juga menyelamatkan nyawa Kyuhyun. Aku percaya dengan kekuatan Tuhan dan aku percaya aku bisa menghentikan tindakan buruk mereka. Lagipula jika nantinya aku akan mati aku akan menjadi seorang martir.
“stop it, I have an option to you” sahutku dengan hati-hati, berusaha mengadakan perundingan dan meyakinkan mereka bahwa aku memang benar-benar punya sesuatu yang berharga untuk didiskusikan.
Lalu mereka semua terdiam, semua mata vampir-vampir diseberangku melihat kearah ku tajam.
“what is it?” tanya pemimpin mereka yang mulai tertarik.
“I can give you my blood without any fight” ucapku sambil terus membaca Doa Bapa Kami dalam hati.
“please, explain it” ujar vampir berambut sebahu yang berdiri disebelah pemimpin mereka.
“this” aku mengeluarkan sekantong darah segar milikku yang sudah kusiapkan tadi sore, “in a minute, the moon will change their colour into orange and that time, my age is 700 years. I’m going to give you this and you can leave me alone, it’s an advantage for you and for me, right?”
“it’s interesting” ujar sang pemimpin dengan wajah berbinar-binar, “but, I don’t know whether it’s your blood or not”
Makhluk ini memang pintar.
“I never lie beacuse God doesn’t like a lying” aku lalu mengeluarkan kalung salib yang kupakai.
“kau jenius, mereka akan mudah percaya jika kau sudah berkata-kata tentang Tuhan dan mereka juga akan sangat percaya pada ucapanmu karena tubuhmu berbau ‘gereja’” Trazela lalu tersenyum.
“wow, are you a soldier of light or a priest?” pemimpin dengan wajah yang paling berdarah Eropa itu sedikit tidak suka saat menyebutkan pertanyaannya.
“both of them” ujarku pasti, “now, the moon already change its colour, don’t you want my blood before the moon back to normal again? You only have a minute, sir” kini aku yang mengancam mereka.
“give it to us, now!”
Aku melempar kantung darahku kearah mereka dan dengan segera mereka mengoyaknya tanpa ampun hingga tak tersisa setetespun. Aku dan Trazela hanya tersenyum memandang tingkah mereka yang tidak manusiawi. Tiba-tiba bulan berubah warna hanya dalam hitungan detik, apa yang terjadi? Kenapa pergantian warna bulan ini begitu cepat? Mereka lalu menatapku muak dan tubuh mereka menghilang dalam sejekap.
***
Kyuhyun’s POV
“hyung!! Gomawo” aku berhambur kepelukan Siwon hyung saat hyung dan Trazela masuk kedalam rumahnya, ya, aku memang berdoa dan meditasi dengan Appa-nya Siwon hyung dirumahnya.
Siwon hyung segera menyambut tubuhku yang gemetar kerena rasa takut juga khawatir. Appa juga menghampiri kami dan turut memeluk kami. Kyaa, aku hampir saja mati ketakutan jika Siwon hyung tidak sampai dirumah dengan selamat. Aku bisa membunuh diriku sendiri jika aku tidak bisa melihat Siwon hyung lagi. Ahhh, apa ini? Aku menangis?
“gwaechana Kyu-ya” Siwon hyung mengusap-usap rambutku.
Lalu kami duduk disofa yang terletak diruang tengah.
“hyung, gowamo hyung, gomawo” aku masih tidak bisa melepas pelukanku pada Siwon hyung.
“sudah Kyu, aku baik-baik saja, itu semua berkat Tuhan yang selalu bersama kita” Siwon hyung kembali menjadi seorang pendeta seperti biasanya.
“kau tahu, Kyu, Siwon tak kalah jenius denganmu” Trazela yang sudah berada disamping Appa ikut ambil bagian, wajahnya menunjukkan kekaguman pada Siwon hyung. Dasar yeoja!
“ahh, Appa mau ke toilet dulu, kalian berbicanglah disini” Appa Siwon segera beranjak, lalu berhenti sesaat, “Siwon-ah, God Bless You” Appa lalu melesat kebelakang tanpa suara. Kurasa Appa pasti bangga memiliki anak luar biasa seperti Siwon hyung.
“ya, Trazela, apa maksudmu Siwon hyung tak kalah jenius dariku?”
“kau tidak tahu kan, kalau darah dicampur air suci akan menjadi sangat kuat dan dapat membuat vampir yang meminumnya kehilangan kekuatan yang mereka miliki?” ujar Trazela sambil melirik Siwon hyung. Aishh, vampir ini!
“ahh, sudahlah Tra” ucap Siwon hyung malu-malu, lalu ia memamerkan senyumnya yang menurut para yeoja sangat menawan itu.
“mwo? Tra? Kalian, ya! Kalian tidak memiliki hubungan apapun kan?” aku syok mendengar Siwon hyung memanggil vampir ini dengan sebutan Tra. Aishhh, jinja!! Apakah mereka berkencan diam-diam tanpa sepengetahuanku? Atau bahkan Siwon hyung berencana untuk menjadikannya vampir ‘suci’ lalu menikahinya?
“ya, kami tidak seperti itu” bela Trazela, baguslah, kau harus ingat Siwon hyung kami itu suci, “aku bisa membacamu Kyu” ujarnya sedikit sebal, “baiklah, aku akan katakan padamu kalau kau punya rekan yang luar biasa, Tuan Choi sudah menambahkan setetes air suci kedalam kantung darahnya dan berhasil membuat enam vampir kaumku itu kehilangan kekuatan mereka, bahkan tidak terpikir olehku untuk melakukan hal itu”
“jinja, hyung? Gomawo” aku peluk lagi Siwon hyung dan melupakan segala fikiranku tentang Siwon hyung dan Trazela sebelumnya.
“sekarang tugasku sudah selesai, aku harus kembali ke Hungaria dan mengurus para kaum ku” ujar Trazela sambil menghembuskan napas. Ya, aku tahu, ia pasti berat meninggalkan saudaranya yang adalah Raja Vampir Korea ini.
“kau sudah akan pergi? Kalau begitu hati-hati dijalan” ucapku sewajar mungkin dengan sikap tidak peduli. Kalau ia ingin pergi silakan saja, bahkan ia sendiri yang menghampiriku bukan aku yang memintanya untuk datang.
“ya! Cho Kyuhyun! Harusnya kau berterima kasih dulu padaku, sebelum kau mengucapkan selamat tinggal, dasar evil!” Trazela bangkit dari duduknya dan memukul pelan kepalaku. Aishh, vampir sialan!
Siwon hyung hanya tertawa melihat tingkah kami.
“kalian tahu, kalian itu mirip” kata Siwon hyung sambil menatap kami berdua.
“ya, sudahlah, aku berterima kasih padamu, saudara vampirku” kujitak kepalanya yang menyebalkan itu.
“ok, that’s ok, aku pergi sekarang, sampai bertemu dilain kesempatan, jaga dirimu Kyu, berhenti berpikir bahwa aku adalah makhluk terkutuk, ya walaupun itu tidak salah, tapi tolong jangan kau pikirkan, aku bisa membacamu meski aku ada di Hungaria” ia lalu beralih menatap Siwon hyung.
“see you, Tra” ujar Siwon hyung lalu berdiri dari sofa dan merangkul Trazela. Ya, American Style.
“huhh, andai saja aku manusia, aku tidak akan ragu untuk jatuh cinta padamu, Choi Siwon” ujar Trazela sesaat setelah Siwon melepaskan pelukannya.
Sshhh, ia menghilang. Cepat sekali vampir itu menghilang. Dasar vampir terku…ahh, dasar vampir terkutuk!! Tapi, aku sangat bersyukur dengan kehadiran Trazela, jika tidak ada dia mungkin aku hanya tinggal nama hari ini. Begitu juga Siwon hyung, ahh, jeongmal gomawo. Berkat Siwon hyung aku bisa hidup sampai detik ini.
“Kyu-ya, saengil chukkae, kau, sudah tua, 700 tahun”
“ya! Hyung!”

***
Trazela’s POV
Keenam vampir ini sedang berlutut tak berdaya diruang pertemuan kami, ruang yang lebih mirip aula dengan tujuh kursi bersanding rapi satu sama lainnya. Mereka tampak lebih lemah dari biasanya, tentu saja akan seperti itu, bagaimana tidak? Mereka telah menghabiskan seluruh darah Choi Siwon yang diberi air suci hingga kekuatan mereka menghilang sepenuhnya. Bahkan Vazuva, yang berperan sebagai ketua mereka berenam, yang memiliki langkah kaki terakurat kehilangan kemampuannya itu. Begitupun dengan lima vampir lainnya, kini mereka menjadi sama dengan vampir-vampir budak, tak memiliki kekuatan penuh, karisama dan juga kekuasaan.
“Trazela, ini semua karena ulahmu!” cerca Vazuva sambil menyeringai kesal.
Aku tidak mempedulikannya dan dengan langkah perlahan tapi pasti segera kuhabisi mereka semua, vampir-vampir arogan dan tak beradab itu.
“Ayah, aku berhasil melindungi saudara kita, Raja Vampir Korea, Cho Kyuhyun”

The END

Only U (part 6) the last~

Author : astysilver404

Maincast : Lee Hyuk Jae aka Eunhyuk Super Junior, Hwang Chansung aka Chansung 2pm , Kim Sohyun

Genre : Chapter, Romance , Complicated , Hurt

Ratings : Teen

NB : mian banyak typo , alur cerita gaje tapi tetap seru dibaca !!! maaf mimin nelat lagi publish yang selanjutnya dan inilah part terakhir dari Only U !!!

Happy Reading Guys !!!

PLEASE DONT BE SILENT READERS AND I HATE PLAGIAT !!!

Read the rest of this entry